e. Bersedia menjadi subjek penelitian.
4.3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rindu B2 RSUP HAM Medan pada tanggal 19 Juli 2011-13 Agustus 2011. Alasan peneliti memilih ruang rindu
B2 RSUP HAM Medan tersebut sebagai tempat penelitian adalah karena jumlah pasien post operasi yang dirawat di ruang rindu B2 RSUP HAM
Medan relatif banyak, serta keterbatasan dana dan waktu yang dimiliki peneliti sehingga penelitian ini hanya dilakukan di ruang rindu B2 RSUP
HAM Medan. Pertimbangan lain adalah efesiensi waktu dan lokasi RSUP HAM Medan yang dekat dengan Universitas Sumatera Utara. Selain itu, di
ruang rindu B2 RSUP HAM Medan tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai perilaku nyeri pasien post operasi dengan tipe
kepribadian A dan B.
4.4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU dan izin dari RSUP HAM Medan. Lembar persetujuan
untuk menjadi responden diberikan kepada subjek penelitian. Sebelum responden menandatangani lembar persetujuan, peneliti terlebih dahulu
menjelaskan maksud, tujuan, dan proses penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah proses pengumpulan data.
Jika subjek bersedia untuk diteliti, maka subjek harus menandatangani
Universitas Sumatera Utara
lembar persetujuan tersebut dan atau menyetujuinya secara lisan. Jika subjek menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak mencantumkan
nama subjek pada lembar pengumpulan data kuesioner yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut hanya diisi dengan menggunakan inisial nama
subjek. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti.
4.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari tiga bagian, yaitu 1 kuesioner data demografi, 2 kuesioner tipe
kepribadian A dan B, dan 3 lembar observasi perilaku nyeri.
4.5.1. Kuesioner Data Demografi
Kuesioner data demografi terdiri dari inisial nama, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, agama, suku,
jumlah penghasilan tiap bulan, diagnosa, skala nyeri, pengalaman operasi sebelumnya, obat penurun nyeri, jenis anestesi dan jenis
operasi.
4.5.2. Kuesioner Tipe Kepribadian A dan B
Kuesioner ini menggambarkan tentang tipe kepribadian seseorang A atau B, sebagai data penunjang terhadap perilaku nyeri yang
dirasakan pasien postoperasi. Kuesioner ini terdiri dari 26 pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
dengan pilihan jawaban ya atau tidak. Adapun klasifikasi pertanyaan terdiri dari pertanyaan karakteristik tipe kepribadian A sebanyak 20
butir No. 1-20 dan pertanyaan karakteristik tipe kepribadian B sebanyak 6 butir No. 21-26.
Kuesioner ini dimodifikasi sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang sudah ada dengan menggunakan skala Guttman, dengan cara
menetapkan bobot jawaban untuk tiap-tiap item, yaitu apabila pasien menjawab ya pada butir pertanyaan No. 1-20 maka nilainya 1 untuk
masing-masing jawaban, dan apabila pasien menjawab tidak maka nilainya 0 untuk masing-masing jawaban. Sedangkan apabila pasien
menjawab ya pada butir pertanyaan No. 21-26 maka nilainya 0 untuk masing-masing jawaban, dan apabila pasien menjawab tidak maka
nilainya 1 untuk masing-masing jawaban. Karena pada dasarnya tipe kepribadian A dan B adalah saling berlawanan.
Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 26. Berdasarkan rumusan statistika Hidayat 2009:
Dimana ί merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi
dikurangi nilai terendah. Rentang kelas sebesar 26 dan banyak kelas 2, sehingga diperoleh
ί = 13. Dengan ί = 13 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka pasien yang digolongkan sebagai
tipe kepribadian A adalah jika nilai jawabannya berada pada interval
Universitas Sumatera Utara
14-26, sedangkan pasien yang digolongkan sebagai tipe kepribadian B adalah jika nilai jawabannya berada pada interval 0-13.
4.5.3. Lembar Observasi Perilaku Nyeri
Lembar observasi ini menggambarkan tentang perilaku nyeri pasien post operasi yaitu Protokol Observasi Perilaku Nyeri PBOP.
Perilaku nyeri akan diobservasi selama 10 menit. Protokol perilaku nyeri ini diobservasi secara langsung oleh peneliti dengan memberikan
instruksi kepada pasien untuk melakukan beberapa aktivitas meliputi: duduk untuk periode 1 menit dan lagi selama 2 menit, berdiri untuk
periode 1 menit dan lagi selama 2 menit, berbaring untuk periode 1 menit dan lagi selama 1 menit kedua, dan berjalan untuk 1 menit dan
lagi 1 menit kedua. Aktivitas protokol observasi perilaku nyeri PBOP tersebut diadopsi dari Keefe dan Block pada tahun 1982. Harahap
2007 juga menggunakan protokol aktivitas ini untuk mengukur perilaku nyeri pada pasien kanker kronik.
Perilaku nyeri diobservasi dan dirating dalam 3 poin skala likert, yaitu: 0 tidak ada, jika perilaku nyeri tidak terjadi selama 10 menit
aktivitas, 1 frekuensi sering, jika perilaku nyeri sekali terjadi selama ada aktivitas tapi tidak dalam semua aktivitas, dan 2 selalu terjadi,
jika perilaku nyeri terjadi sekali disetiap aktivitas, atau terjadi lebih dari satu kali. Nilai total perilaku nyeri merupakan penjumlahan dari
kelima parameter perilaku nyeri yang tersebut diatas. Skor tertinggi
Universitas Sumatera Utara
10 mengindikasikan bahwa level perilaku nyeri yang tinggi Harahap, 2007.
Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 10 dan nilai terendah adalah 0. Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala interval,
dimana nilainya diperoleh dengan menggunakan rumus Hidayat 2009, yaitu:
Berdasarkan rumus statistik diatas, maka skor perilaku nyeri diklasifikasikan ke dalam tiga kelas, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.
Dimana ί = panjang kelas dengan rentang sebesar 10 selisih nilai
tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas adalah 3 sehingga didapatkan panjang kelas sebesar 3. Dengan menggunakan
ί = 3 maka didapatkan nilai interval perilaku nyeri pasien post operasi adalah
sebagai berikut: 0-3 rendah
4-7 sedang 8-10 tinggi
Perilaku nyeri ini terdiri dari lima parameter, yaitu guarding menjaga area yang sakit, braching pergerakan tubuh yang kaku,
rubbing meraba atau menyentuh area tubuh yang sakit, grimacing ekspresi wajah, sighing menghela nafas.
Universitas Sumatera Utara
4.6. Uji Validitas