Fakultas Keperawatan Universitas Songkla Thailand, dan Satu orang lagi adalah Dokter dari Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.
Para ahli tersebut menilai dan mengevaluasi konsep-konsep dari instrumen ini apakah instrumen ini sudah relevan dan memadai dalam mengukur tiap-
tiap variable dalam penelitian ini. Ketiga ahli tersebut diminta untuk menilai setiap item pada 4 skala poin mulai dari 1 = tidak relevan sampai 4 = sangat
relevan. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrumen ini layak dan baik untuk digunakan Harahap, 2007.
4.7. Uji Reliabilitas
Reliabilitas keandalan adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan diukur atau diamati berkali-kali dalam
waktu yang berlainan Nursalam, 2009. Reliabilitas menunjuk pada instrumen tersebut cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data Arikunto, 2002. Sebelum diberikan kepada responden, instrumen diujicobakan kepada 20 responden diluar sampel yang memenuhi
kriteria agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran yang mendekati normal Notoatmodjo, 2010.
Instrumen tipe kepribadian A dan B dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus K-R Kuder dan Richardson 21 dengan jumlah
pertanyaan dalam kuesioner genap dan penilaian menggunakan skala Guttman Arikunto, 2002. Uji reliabilitas ini dilakukan kepada 20 orang
responden. Dimana responden dalam uji reliabillitas ini memiliki
Universitas Sumatera Utara
karakteristik dan kriteria yang sama dengan responden penelitian. Nilai uji reliabilitas ini adalah 0,99. Nilai ini menunjukkan bahwa instrumen ini dapat
diterima dan dapat digunakan. Instrumen perilaku nyeri telah dilakukan uji reliabilitas oleh Harahap
2007 yang dilakukan terhadap 20 orang responden. Dimana responden dalam uji reliabillitas tersebut memiliki karakteristik dan kriteria yang sama
dengan responden penelitian. Harahap 2007 mengungkapkan bahwa nilai interrater reliabilitas pada PBOP pasien kanker kronik mencapai nilai .93.
Nilai ini menunjukkan bahwa instrumen ini memadai dan dapat diterima. Menurut McCracken dan Eccleston 2006, dalam Harahap, 2007
mengatakan bahwa nilai interrater reliabilitas pada PBOP dalam penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang memuaskan yaitu berkisar .96-.99.
4.8. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian lembar kuesioner dan teknik observasi yang dilengkapi dengan lembar observasi. Tujuan
dilakukannya teknik observasi adalah agar data mengenai perilaku nyeri yang didapat dari responden penelitian lebih akurat sehingga kesimpulan penelitian
nantinya dapat dipercaya. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapat izin untuk melakukan penelitian dari Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara dan izin dari lokasi penelitian yaitu ruang rindu B2 RSUP HAM Medan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pengumpulan data diberikan penjelasan terlebih dahulu kepada calon subjek tentang tujuan penelitian serta menanyakan kesediaan calon
subjek untuk menjadi responden. Calon subjek yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan dan atau menyetujui secara lisan. Seteleh
itu peneliti mengisi lembar kuesioner. Untuk kuesioner data demografi, peneliti mengisi sendiri lembar tersebut dengan melihat status responden
melalui buku rekam medik responden. Untuk kuesioner tipe kepribadian diisi sendiri oleh responden dan langsung diperiksa oleh peneliti apakah responden
termasuk dalam tipe kepribadian A atau B. Bagi responden yang sulit untuk menulis dikarenakan terpasangnya infus pada tangannya, maka kuesioner
diisi oleh peneliti berdasarkan jawaban dari responden. Lembar observasi perilaku nyeri diisi oleh peneliti dengan mengobservasi langsung perilaku
nyeri pasien post operasi selama 10 menit untuk setiap responden selama penelitian berlangsung. Setiap responden diminta untuk melakukan aktivitas
yang telah diterapkan dalam PBOP, yaitu responden diminta untuk melakukan aktivitas dalam 2 periode duduk, berdiri, berbaring, dan berjalan.
Pada saat pengumpulan data, terdapat 13 responden dari 47 responden yang hanya mampu melakukan 3 aktivitas dari 4 aktivitas yang diberikan
oleh peneliti. Sehingga peneliti memutuskan untuk tidak memberikan aktivitas lagi karena jika aktivitas dilanjutkan sampai 4 aktivitas, hal itu akan
menambah rasa nyeri yang tidak dapat di tahan lagi oleh pasien. Sehingga peneliti mengasumsikan bahwa perilaku nyeri dari 13 responden tersebut
berada pada tingkat tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Perilaku nyeri ini diukur dengan Pain Behavior Observation Protocol PBOP yang diadopsi dari Keefe dan Block 1982 dan telah dikembangkan
oleh Harahap 2007. Setelah peneliti selesai mengisi lembar observasi perilaku nyeri maka seluruh data dikumpulkan kembali untuk diperiksa
kelengkapannya dan dianalisa.
4.9. Analisa Data