Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah perilaku nyeri pasien post operasi dengan tipe kepribadian A dan B di ruang rindu B2 RSUP HAM Medan.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana perilaku nyeri pasien post operasi dengan tipe kepribadian A dan B di ruang rindu B2 RSUP HAM Medan?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perilaku nyeri yang diekspresikan oleh pasien post operasi dengan tipe kepribadian A dan B.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Praktik Keperawatan Sebagai informasi dan tambahan pengetahuan bagi perawat dalam memahami perilaku nyeri pasien post operasi dengan tipe kepribadian A dan B sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat kepada pasien dengan masalah keperawatan nyeri dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. 1.5.2. Pendidikan Keperawatan Sebagai informasi dan tambahan pengetahuan kepada perawat bahwa perlu adanya pengkajian tipe kepribadian A dan B di dalam pengkajian Universitas Sumatera Utara nyeri agar perawat lebih mengetahui perilaku nyeri yang ditunjukkan pasien post operasi. 1.5.3. Penelitian Keperawatan Sebagai masukan atau sumber data bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai perilaku nyeri pasien post operasi dengan tipe kepribadian A dan B. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Nyeri 2.1.1. Definisi Nyeri The International Association for the Study of Pain Townsend, 2008, mendefinisikan nyeri sebagai suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak nyaman yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial. Perasaan yang tidak nyaman tersebut sangat bersifat subjektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut Mubarak Chayatin, 2007. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Smeltzer dan Bare 2001 bahwa nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial, menyakitkan tubuh, serta diungkapkan oleh individu yang mengalaminya. Sedangkan menurut Barbara dan Joan 1983, nyeri diartikan sebagai suatu fenomena biopsikososial yang kompleks. Nyeri tidak hanya ditunjukkan sebagai nilai yang negatif yang terjadi di tubuh, tetapi nyeri sering ditunjukkan sebagai tanda atau peringatan bahwa ada suatu kerusakan jaringan di tubuh. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa nyeri adalah suatu perasaan tidak nyaman yang bersifat subjektif dan tidak dapat dilihat atau dirasakan orang lain, yang diungkapkan oleh individu yang Universitas Sumatera Utara