Peralatan ICU Monitoring pasien di ICU

2.5. Peralatan ICU

Alat dalam perawatan intensif adalah alat-alat monitor, dan alat pembantu seperti ventilator, hemodialisa, dan berbagai alat lainnya termasuk defibrilator. Alat-alat yang digunakan dalam ICU adalah sebagai berikut : a. Alat radiologi - Mesin X-Ray portabel - USG - CT Scan - MRI b. Alat respirasi Alat pertolongan respirasi : - Masker Oksigen - Alat intubasi - Ventilator - Bronkoskopi - Alat-alat WSD Alat pemantau respirasi : - Pengukuran lembab udara humidifiers - Gas analisa dan analisa asam basa - Alat pertolongan kardiovaskular - DC kardioversi - Pompa intra-aortik balon Universitas Sumatera Utara - Cardiac pacing - Alat ginjal - Mesin hemodialisa - Perlengkapan lainnya - Kasur bertekanan - Selimut untuk panas dan dingin - Standar infus - Troli - Tirai berpindah

2.6. Monitoring pasien di ICU

Monitoring adalah salah satu tindakan yang dilakukan di ruang ICU. Monitoring yang dilakukan bertujuan untuk memantau semua keadaan vital dan menilai suatu tindakan termasuk pemberian obat yang dilakukan. Tabrani, 2007 Beberapa pemantauan yang dapat dilakukan di ICU : 1. Monitoring suhu tubuh 2. Monitoring tekanan darah 3. Monitoring Tekanan Vena Sentral 4. Monitoring Cardiac Output 5. Monitoring Respirasi 6. Monitoring Oksigen dan Karbondioksida 7. Monitoring urine Universitas Sumatera Utara 8. Monitoring Elektrokardiografi 9. Monitoring Asam Basa 10. Monitoring Elektrolit 11. Monitoring pH intragastrik 12. Monitoring Serebral Tugas seorang perawat yang bertugas di ICU yakni life support, memonitor keadaan pasien, dan perubahan keadaan akibat pengobatan dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Oleh karena itu diperlukan perawat yang profesional dan terlatih dalam tim kerja Tabrani, 2007. Monitoring peralatan yang dilakukan di ruang ICU adalah sebagai berikut: a. Tanda bahaya kegagalan pasokan gas b. Tanda bahaya kegagalan pasokan oksigen Alat yang secara otomatis teraktifasi untuk memonitor penurunan tekanan pasokan oksigen, yang selalu terpasang di ventilator. c. Pemantauan konsentrasi oksigen Diperlukan untuk mengukur konsentrasi oksigen yang dikeluarkan oleh ventilator atau sistem pernafasan. d. Tanda bahaya kegagalan ventilator atau diskonsentrasi sistem pernafasan. Pada penggunaan ventilator otomatis, harus ada alat yang dapat segera mendeteksi kegagalan sistem pernafasan atau ventilator secara terus menerus. e. Volume dan tekanan ventilator Universitas Sumatera Utara Volume yang keluar dari ventilator harus dipantau. Tekanan jalan nafas dan tekanan sirkuit pernafasan harus terpantau terus menerus dan dapat mendeteksi tekanan yang berlebihan. f. Suhu alat pelembab humidifier Ada tanda bahaya bila terjadi peningkatan suhu udara inspirasi. g. Elektrokardiograf Terpasang pada setiap pasien dan dipantau terus menerus. h. Pulse oximetry Harus tersedia untuk setiap pasien di ICU. i. Emboli udara Apabila pasien sedang menjalani hemodialisis, plasmapheresis, atau alat perfusi, harus ada pemantauan untuk emboli udara. j. Bila ada indikasi klinis harus tersedia peralatan untuk mengukur variabel fisiologis lain seperti tekanan intra-arterial dan tekanan arteri pulmonalis, curah jantung, tekanan inspirasi dan aliran jalan nafas, tekanan intrakranial, suhu, transmisi neuromuskular,kadar CO 2

2.7. Landasan Teori