Standar Pelayanan di ICU

2.4. Standar Pelayanan di ICU

Standar pelayanan ICU memiliki tujuh standar dan masing-masing standar mempunyai kriteria. Pada standar yang ke empat berisi tentang fasilitas dan peralatan di ruang ICU. Standar pelayanan ICU ini diterbitkan oleh Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Medis kode 362. 18. Ind.S. tahun 2003. Uraian setiap standar pelayanan ICU adalah sebagai berikut : Standar 1. Falsafah dan Tujuan Pelayanan Intensif disediakan dan diberikan kepada pasien yang dalam keadaan sakit berat dan perlu dirawat khusus, memerlukan pantauan ketat dan terus menerus serta tindakan segera. Pelayanan intensif ini bertujuan menurunkan angka kematian dan kesakitan. Kriteria : Pelayanan intensif adalah tingkat pelayanan medis dan keperawatan yang tidak terdapat di ruang rawat biasa. a. Cakupan Pelayanan Intensif sesuai dengan kebutuhan terdiri atas Pelayanan Intensif Serba Guna. Untuk perawatan penderita sakit berat dengan beraneka ragam penyebab. Pelayanan intensif serba guna ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut : - Pelayanan Intensif Akut : untuk rumah sakit kecil yang mempunyai fasilitas dan tenaga terbatas Universitas Sumatera Utara - ICU Intensive Care Unit : melakukan perawatan yang lebih lengkap dan dilakukan oleh tenaga ahli yang bekerja penuh - ICCU Intensive Cardiac Care Unit - ICU Anak - Pelayanan Intensif paska bedah jantung - Unit Dialisa Ginjal - Unit Luka Bakar - Pelayanan Intensif Steril untuk transplantasi - Pelayanan Perinatal Risiko Tinggi b. Pelayanan Intensif diselenggarakan berdasarkan kebutuhan Pengertian : Perencanaan dan pembiayaan pelayanan intensif di rumah sakit ditentukan oleh jumlah pasien, utilisasi, dan fungsi rujukan di satu wilayah. Standar minimal harus ditetapkan. Standar 2. Administrasi dan Pengelolaan Pengorganisasian pelayanan intensif disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan diintegrasikan dengan pelayanan medis lainnya. Kriteria : a. Kedudukan unit pelayanan intensif harus ditetapkan dengan jelas dalam struktur organisasi rumah sakit disertai ditetapkannya hubungan kerja dengan unit lain atau dengan rumah sakit lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Setiap unit pelayanan intensif harus membuat bagan organisasi dan uraian kerja secara tertulis bagi semua tenaga yang bekerja. c. Unit pelayanan intensif harus dikepalai oleh tenaga medis spesialis di bidang pelayanan medis. d. Kepala Unit Pelayanan Intensif bertanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan yang memuat sekurang-kurangnya : - Indikasi perawatan - Penggunaan peralatan dan pelatihan penggunaannya - Penyimpanan rekam medis yang memungkinkan penggunaan setempat dan dirumah sakit secara keseluruhan - Sistem evaluasi hasil perawatan - Persyaratan untuk tenaga, laboratorium, dan radiologi - Protokol mengatasi kebakaran, bencana dan keadaan gawat darurat di unit atau di rumah sakit. Standar 3. Staf dan Pimpinan Unit Pelayanan Intensif dipimpin oleh dokter spesialis yang berwenang dan dibantu tenaga staf yang terlatih. Kriteria : a. Adanya uraian tugas secara tertulis untuk setiap jabatan dengan rincian: - Kualifikasi untuk jabatan tersebut - Garis komando Universitas Sumatera Utara - Fungsi dan tanggung jawab b. Perlu adanya daftar penilaian kemampuan staf yang juga dapat merupakan umpan balik bagi staf. c. Semua tenaga paramedis perawatan yang ditugaskan bekerja di pelayanan intensif harus telah lulus pendidikan pelatihan yang disyaratkan. Pengertian : Pendidikan pelatihan harus memuat : - Mencatat tanda dan gejala penderita sakit gawat - Melakukan perawatan gawat darurat pendahuluan termasuk resusitasi jantung paru dan defibrilasi - Memasang infus dan suntikan intravena - Melakukan pelayanan intensif sesuai kebutuhan pasien - Mencegah kontaminasi kuman dan infeksi silang - Pelatihan pencegahan kecelakaan akibat pemakaian alat-alat listrik - Menggunakan peralatan secara efektif dan aman - Bersikap tanggap dan penuh perhatian terhadap keluhan dan kebutuhan pasien serta keluarga, termasuk segi psikologis dan sosial - Jumlah tenaga perawat di pelayanan intensif harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tenaga paramedis perawatan yang berkualitas bukan perawat khusus dapat membantu di pelayanan intensif dengan pengawasan - Jenis tenaga lain yang diperlukan di unit pelayanan intensif harus Universitas Sumatera Utara dicukupi. Standar 4. Fasilitas dan Peralatan Rancang bangun dan peralatan di pelayanan intensif harus dapat mendukung pelayanan secara efektif dan aman. Kriteria : a. Pemilihan peralatan mengutamakan fungsi untuk memenuhi kebutuhan pasien. Peralatan di Unit Pelayanan Intensif meliputi : - Tempat tidur khusus - Alat pengukur tekanan darah - Pulse oximetri - EKG - Alat pengukur tekanan vena sentral - Alat pengukur suhu - Alat penghisap suction sentral - Alat ventilasi manual dan alat penunjangnya - Peralatan akses vaskuler - Ventilator - Oksigen sentral - Lampu untuk melakukan tindakan - Defibrilator dan alat pacu jantung - Peralatan drain thorax Universitas Sumatera Utara - Emergensi troli yang berisi alat dan obat untuk keadaan emergensi seperti airway, laringoskop, ambubag, Oksigen, adrenalin dan lain-lain. - Pompa infus dan pompa syringe - Monitor tekanan darah invasif - Monitor tekanan darah sentral - Monitor tekanan arteri pulmonalis kapnograf - Bronkoskopi - Echokardiografi - EEG - Hemodialisa b. Semua peralatan harus berfungsi baik, siap pakai dan tersedia terus menerus. Unit Pelayanan Intensif harus mempunyai program : - Program pemeliharaan peralatan - Program dan prosedur perbaikan peralatan jika tidak berfungsi - Program pencegahan kontaminasi yang mengacu pada program pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit - Program kaliberasi peralatan tertentu c. Disekitar tempat tidur ruang di unit pelayanan intensif harus cukup ruang untuk melakukan kegiatan pelayanan keperawatan, tindakan rutin, tindakan gawat darurat, dan juga memungkinkan menempatkan alat-alat yang diperlukan seperti : - Tempat tidur diubah posisinya untuk tindakan dan kenyamanan pasien Universitas Sumatera Utara - Tersedia oksigen dan pengisap - Alat- alat untuk pertolongan segera harus mudah dicapai, siap pakai, dan berfungsi baik - Perlu ada sistem alarm - Ruangan ber-AC - Ruang perawat nurse station diletakkan sedemikian rupa agar perawat mudah mengawasi dan menolong pasien - Perlu ada ruangan untuk konsultasi bagi pasien atau keluarganya - Perlu lemari pendingin untuk penyimpanan darah, cairan spesimen, dan obat - Cukup tersedia cairan dan obat-obatan - Perlu cadangan tenaga listrik dan sistem penggantinya untuk menjalankan alat-alat. - Unit pelayanan intensif berdekatan dengan kamar operasi, ruang pulih, gawat darurat dan laboratorium - Cukup tersedia ruangan untuk peralatan dan sterilisasi. Standar 5. Kebijakan dan Prosedur Perlu dibuat kebijakan dan prosedur tertulis sebagai bagian dari kebijakan dan prosedur rumah sakit. Kriteria : a. Kebijakan dan prosedur tersebut dibuat untuk menjadi petunjuk bagi staf Universitas Sumatera Utara dalam menjalankan pelayanan intensif, dan memuat : - Fungsi dan kewenangan kepala unit - Indikasi rawat dan pemulangan pasien - Uraian tugas tertulis berisi penjelasan siapa yang berhak melaksanakan prosedur, resusitasi kardiopulmonal, trakeostomo, pemberian cairan infus, dan pemberian obat lainnya, cara memperoleh darah, pemeriksaan laboratorium, dan prosedur invasive lainnya - Penggunaan dan penempatan peralatan - Prosedur standar pelayanan intensif - Prosedur pencegahan infeksi nosokomial - Indikasi pemeriksaan laboratorium - Pengaturan waktu berkunjung - Prosedur penanggulangan kebakaran dan bencana b. Prosedur-prosedur ini perlu diketahui dan dipahami oleh staf yang bekerja di unit pelayanan intensif dan dikomunikasikan dengan unit lain c. Secara berkala prosedur ini perlu ditinjau kembali. Standar 6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan Partisipasi staf di Unit Pelayanan Intensif dalam program pengembangan dan pendidikan merupakan kegiatan esensial. Kriteria : Universitas Sumatera Utara Program pelatihan harus diselenggarakan bagi semua staf agar dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam menerapkan kemampuan prosedur dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru. a. Harus ada program orientasi bagi staf baru b. Pertemuan berkala mingguan harus mendukung tujuan pendidikan c. Unit Pelayanan Intensif harus mendukung program penelitian medis dan perawatan. Standar 7. Evaluasi dan Pengendalian Mutu Harus ada prosedur evaluasi yang mampu mengukur peningkatan mutu pelayanan. Kriteria : a. Rekam medis harus diisi lengkap dengan data-data klinik serta laboratorium yang dapat menggambarkan proses pelayanan, pola pengobatan, morbilitas, mortalitas, dan lama dirawat b. Metode evaluasi perlu disempurnakan secara berkala agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi c. Penilaian klinik dan audit medis perlu didorong dan dilakukan di lingkungan staf medis untuk menilai pelayanan intensif. Universitas Sumatera Utara

2.5. Peralatan ICU