15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep ASI
2.1.1 Defenisi
Air susu ibu ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara
sebagai makanan utama bagi bayi Kristiyanasari, 2009. Sedangkan menurut Danuatmaja 2003 ASI adalah sumber gizi yang sangat ideal, berkomposisi
seimbang, dan secara alami disesuaikan dengan masa pertumbuhan bayi. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan
lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim
Roesli, 2000. Sedangkan menurut Purwanti 2004 ASI eksklusif merupakan pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan yang diberikan tanpa
melakukan jadwal pemberian yang diberikan selama usia 0-6 bulan.
2.1.2 Unsur Nutrisi ASI
Menurut Prasetyono 2009 ada beberapa unsur yang terdapat dalam ASI yaitu Karbohidrat. Protein, lemak, mineral dan vitamin. Karbohidrat dalam ASI
berperan dalam pertumbuhan sel saraf otak, serta pemberian energi untuk kerja sel-sel saraf. Didalam usus, sebagian laktosa akan diubah menjadi asam laktat,
Universitas Sumatera Utara
16
yang berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri yang berbahaya, serta membantu pemyerapan kalsium dan mineral-mineral lain.
Protein ASI merupakan bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Protein ASI sangat cocok karena unsure protein di dalamnya
hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi. Hal ini disebabkan oleh protein ASI merupakan kleompok protein Whey protein yang bentuknya lebih
halus. Kelompok whey merupakan protein yang sangat halus, lembut, dan mudah dicerna, sedangkan kasein adalah kelompok protein yang kasar, bergumpal, dan
sangat sukar dicerna oleh usus bayi. Protein istimewa yang hanya terdapat dalam ASI adalah taurin. Taurin adalah protein otak yang diperlukan untuk pertumbuhan
otak, susunan saraf, dan penting juga untuk pertumbuhan retina. Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat
jumlahnya. Lemak ASI berubah kadar setiap kali di isap oleh bayi yang terjadi secara otomatis. Jenis lemak dalam ASI mengandung banyak omega-3, omega-6,
dan DHA yang dibutuhkan dalam pembentukan sel-sel jaringan otak. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga mengandung enzim lipase
yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga hanya sedikit sekali lemak yang tidak diserap oleh system pencernaan bayi. ASI juga
mengandung asam linoleat yang berfungsi memacu perkembangan sel saraf otak bayi. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandingannya dengan
PASI adalah 6:1. ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif
rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di
Universitas Sumatera Utara
17
dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Sekitar 75 dari zat besi yang terdapat dalam ASI
diserap oleh usus. Kadar mineral yang tidak diserap akan memperberat kerja usus bayi untuk mengeluarkan, mengganggu keseimbangan dalam usus bayi, dan
meningkatkan pertumbuhan bakteri merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal sehingga bayi kembung, gelisah karena obstipasi
atau gangguan metabolisme. ASI mengandung vitamin yang lengkap yang cukup untuk 6 bulan
sehingga tidak perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K. oleh karena itu, perlu tambahan vitamin K
pada hari ke-1, ke-3, dan ke-7.
2.1.3 Jenis-jenis ASI