BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Zakat
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan bentuk kata dasar masdar dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Zaka, berarti
tumbuh dan berkembang, bila dikaitkan dengan sesuatu bisa juga berarti orang itu baik bila dikaitkan dengan seseorang Nuruddin Mhd Ali, 2006:6. Dari segi
istilah fiqih, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah yang diserahkan kepada orang-orang yang berhak Yusuf Qardhawi, 1996:34.
Mazhab Maliki mendefinisikan zakat dengan mengeluarkan sebagian dari harta yang khusus yang telah mencapai nishab batas kuantitas minimal yang
mewajibkan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya Wahbah Al- Zuhayly, 1995:83. Menurut mazhab Hanafi mendefinisikan dengan menjadikan
sebagian harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus, yang ditentukan oleh syariat karena Allah Ibid. Menurut mazhab
Syafi’i, zakat adalah sebuah ungkapan keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan cara khusus Wahbah Al-Zuhayly, 1995:84. Menurut mazhab Hanbali, zakat
ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula Ibid.
Dari beberapa defenisi diatas, penulis menyimpulkan: zakat adalah suatu harta khusus yang wajib dikeluarkan oleh individu kepada orang khusus yang
telah ditentukan Allah dengan ketentuan tertentu. Kata khusus dalam kalimat tersebut mengandung beberapa makna seperti pada “harta khusus” mengarahkan
Universitas Sumatera Utara
kepada harta yang telah bersih yaitu bebas dari hutang dan diperoleh dari cara yang halal sesuai syariat Islam. Orang khusus dalam kalimat mengacu kepada
para asnaf yang telah ditetapkan oleh Allah dan kata “ketentuan tertentu” mengacu kepada haul dan hisab harta tersebut.
Para pemikir Islam kontemporer mendefinisikan zakat sebagai harta yang ditetapkan oleh pemerintah atau pejabat berwenang, kepada masyarakat umum
atau individu yang mengikat dan final, tanpa mendapat imbalan tertentu yang dilakukan pemerintah sesuai dengan kemampuan pemilik harta, yang dialokasikan
untuk memenuhi kebutuhan delapan golongan yang telah ditentukan oleh al- Qur’an, serta untuk memenuhi tuntutan politik bagi keuangan Islam Nuruddin
Mhd Ali, 2006:7.
2.2. Zakat Profesi 2.2.1. Pengertian Zakat Profesi