Jenis dan Metode Pengumpulan Data 1. Jenis data Teknik Analisis

administrated survey, yaitu responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan. 3.5. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Jenis data 1. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik individu maupun kelompok, yaitu kuesioner yang diberikan kepada PNS Kota Medan 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak yang berwenang dari pemerintah Kota Medan, buku, literatur, media internet, serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.5.2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut : 1. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini pengamatan langsung ke kantor Pemerintah kota Medan untuk mengetahui pemahaman PNS terhadap zakat profesi 2. Studi Kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah berbagai literatur yang relevan yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di dalam penulisan skripsi ini, dapat diperoleh dari buku-buku, internet dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 3. Kuesioner, penulis membuat daftar pertanyaan yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Kuesioner ini ditujukan kepada para PNS. Jawaban atas pertanyaan ini di gunakan sebagai pelengkap dan pendukung kebenaran data-data yang ada.

3.6. Teknik Analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan program komputer SPSS Statistic Product and Service Solution versi 16,0. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis deskriptif, dimana data yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh berbagai gambaran yang menunjukkan pemahaman PNS terhadap zakat profesi. Disamping itu dilakukan pula dengan bentuk analisis lain seperti: grafik tabulasi silang cross tab, tabel, frekuensi, dan gambar grafik. Grafik tabulasi silang cross tab dapat membantu penulis dalam menganalisis hubungan antar variabel sehingga akan memudahkan penulis dalam pengambilan kesimpulan yang berhubungan dengan variabel-variabel tersebut. Tabel dan grafik juga dapat membantu penulis dalam pengorganisasian data sehingga dapat memudahkan dalam hal penyajian yang juga akan menghasilkan informasi yang lebih bermakna. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara. Kota ini merupakan kota terbesar yang ada di pulau Sumatera, yakni memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km 2 atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Secara geografis kota Medan berada pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah http:www.pemkomedan.go.id. Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Hal ini dapat dilihat dari letak kota Medan secara geografis yang memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota atau negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Secara demografis Kota Medan juga diperkirakan memiliki pangsa pasar Universitas Sumatera Utara