Keterbatasan Penelitian ANALISIS STRUKTURAL KINDERROMAN

177 3 Latar Latar tempat Raum memungkinkan terjadinya peristiwa, yaitu rumah keluarga Pogge, rumah Anton, jembatan Weidendamm, sekolah Anton, Restaurant siap saji dan tempat potong rambut. Menunjukkan suasana hati tokoh, yaitu kamar tidur di rumah keluarga Pogge, depan pintu rumah Anton, depan pintu rumah keluarga Pogge. Latar tempat sebagai simbol, yaitu rumah keluarga Pogge, dapur rumah Anton, jembatan Weidendamm dan Charlottenhof. Tidak ditemukan latar yang menunjukkan karakter tokoh secara tidak langsung. Latar waktu Zeit yang memungkinkan suasana hati tokohnya im Tageslauf, yaitu siang hari, sore hari dan malam hari. Waktu dalam setahun yang tokohnya im Jahreslauf, yaitu pada saat hari ulang tahun ibu Anton pada tanggal 9 April. Latar waktu fase kehidupan im Leben der Figur, yaitu hanya satu fase, fase kanak-kanak. Latar belakang sejarah dalam isi cerita in historischer Sicht tidak ditemukan. 4 Sudut pandang Blinkwinkel Sudut pandang yang digunakan dalam roman Pünktchen und Anton menggunakan sudut pandang orang ketiga er-Erzähler atau dia-an yang tahu segalanya Auktoriales Erzählverhalten. 178

2. Keterkaitan Unsur Alur, Tokoh, Latar dan Sudut Pandang dalam

Membangun Kesatuan Cerita. Keterkaitan antar alur, tokoh, latar dan sudut pandang terlihat jelas dalam roman ini. Hal tersebut saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Alur merupakan rangkaian suatu peristiwa. Penokohan adalah yang menghidupkan alur. Alur dan penokohan agar terkesan lebih nyata maka harus ada latar. Selanjutnya, sudut pandang memperjelas narator dalam bercerita.

B. Implikasi

Berikut beberapa implikasi dari penelitian analisis struktural roman anak Pünktchen und Anton karya Erich Kästner yang dapat diterapkan dalam bidang pendidikan serta dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut. 1. Dalam roman ini terdapat bab renungan yang terpisah sendiri setelah bab-bab isi cerita, sehingga pembaca mendapatkan pendidikan moral dari cerita tersebut. 2. Dalam kehidupan sehari-hari, pembaca dapat menerima pesan moral yaitu agar selalu memperhatikan keluarga, terutama anak-anak, sesibuk apapun pekerjaan, keluarga adalah hal utama. 3. Dalam roman ini terdapat banyak kata sifat yang dapat menjadi bahan ajar di SMA. 4. Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mahasiswa ataupun penikmat sastra serta dapat menjadikan sumber rujukan bagi peneliti dengan karya sejenis tetapi dengan kajian yang berbeda atau dengan kajian yang sama tetapi dengan karya yang berbeda.