Depan pintu rumah Anton
vorüber. »Haben Sie doch ein Herz mit uns armen Leuten«, rief das Kind kläglich,.... Kästner, 2013:66-67
Kalian tahu Jembatan Weidendamm? Kalian tahu bagaimana suasananya di malam hari, ketika lampu-lampu pada papan-papan reklame nampak berkilauan di bawah langit malam?...
Di atas jembatan itu berdiri seorang wanita miskin berbadan kurus kering dan berkacamata gelap. Ia menggenggam tas belanja dan beberapa kotak korek api. Di sebelahnya, seorang anak
perempuan dengan baju lusuh menawarkan dagangannya pada orang-orang yang lewat. »Korek api, belilah korek apiku, Tuan« ia berseru dengan suara bergetar. Banyak orang datang, dan
banyak orang berlalu. »Kasihanilah kami, orang miskin« suara anak perempuan itu mengibakan hati.
»Herr Wachtmeister«, sagte Herr Pogge, »ist es erlaubt, daß kleine Kinder abends hier herumstehen und betteln?«
Der Schutzmann zuckte die Achseln. »Sie meinen die beiden auf der Brücke? Was wollen Sie machen? Wer soll die blinde Frau denn sonst hierherführen?«
»Sie ist blind?« »Ja freilich. Und dabei noch ziemlich jung. Fast jeden Abend stehen sie dort drüben. Solche
Leute wollen auch leben.« Der Schutzmann wunderte sich, daß ihn der Fremde ziemlich schmerzhaft am Arm packte. Dann sagte er: »Ja, es ist ein Elend.«
»Wie lange stehen denn die zwei normalerweise dort?« »Zwei Stunden wenigstens, so bis gegen zehn.« Herr Pogge trat wieder von dem Trottoir
herunter.
Kästner, 2013:114 »Pak Polisi«, kata Pak Pogge, »apakah malam-malam begini anak kecil boleh berdiri di sini
dan mengemis?« Si petugas polisi mengangkat bahu. »Maksud Bapak, kedua orang di jembatan itu? Ya,
bagaimana lagi? Siapa yang bisa menuntun wanita buta itu ke sini?« »Wanita itu buta?«
»Ya tentu. Padahal ia masih muda. Hampir setiap malam mereka berdiri di sana. Orang seperti mereka pun ingin tetap hidup.« Si petugas polisi merasa heran bahwa lelaki di hadapannya
tiba-tiba menggenggam lengannya dengan keras. Kemudian ia berkata »Kasihan mereka.« »Berapa lama mereka biasanya berdiri di sana?«
»Paling tidak dua jam, kira-kira sampai jam sepuluh« Pak Pogge maju selangkah.