178
2. Keterkaitan Unsur Alur, Tokoh, Latar dan Sudut Pandang dalam
Membangun Kesatuan Cerita.
Keterkaitan antar alur, tokoh, latar dan sudut pandang terlihat jelas dalam roman ini. Hal tersebut saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya. Alur merupakan rangkaian suatu peristiwa. Penokohan adalah yang menghidupkan alur. Alur dan penokohan agar terkesan lebih nyata maka harus ada
latar. Selanjutnya, sudut pandang memperjelas narator dalam bercerita.
B. Implikasi
Berikut beberapa implikasi dari penelitian analisis struktural roman anak Pünktchen und Anton
karya Erich Kästner yang dapat diterapkan dalam bidang pendidikan serta dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.
1. Dalam roman ini terdapat bab renungan yang terpisah sendiri setelah bab-bab
isi cerita, sehingga pembaca mendapatkan pendidikan moral dari cerita tersebut.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, pembaca dapat menerima pesan moral yaitu agar
selalu memperhatikan keluarga, terutama anak-anak, sesibuk apapun pekerjaan, keluarga adalah hal utama.
3. Dalam roman ini terdapat banyak kata sifat yang dapat menjadi bahan ajar di
SMA. 4.
Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mahasiswa ataupun penikmat sastra serta dapat menjadikan sumber rujukan bagi peneliti dengan karya sejenis
tetapi dengan kajian yang berbeda atau dengan kajian yang sama tetapi dengan karya yang berbeda.
179
C. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut.
1. Roman yang menjadi objek penelitian ini menceritakan tentang kepedulian dan
kepekaan dengan keluarga, sahabat dan pasangan sehingga cocok untuk dijadikan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Jerman di sekolah.
2. Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, dapat melakukan
penelitian lanjutan untuk roman Pünktchen und Anton ini, karena roman ini baru diteliti mengenai aspek unsur struktural, analisis psikologi Jung dan Motiv
tokoh. Oleh karena itu, mahasiswa dapat meneliti roman tersebut pada aspek- aspek dan kajian yang lainnya seperti kajian sosiologis sastra.
180
DAFTAR PUSTAKA Baumann, Barbara. 1996. Deutsche Literatur in Epochen. Donauwörth: Max
Hueber Verlag Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakara: Pustaka
Widyatama. Gansel, Carsten. 2010. Moderne Kinder- und Jugendliteratur. Berlin: Cornelsen
Verlag . Gigl, Claus. 2012. Abi kompakt Wissen; Prosa, Drama, Lyrik, Erörterung,
Kreatives Schreiben, Sprache . Stuttgart: Klett Lerntraining.
Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak dalam Kajian Strukturalisme, Sosiologi, Semiotika, hingga Penulisan Kreatif
. Yogyakarta:Graha Ilmu Kästner, Erich. 2013. Pünktchen und Anton. Hamburg: Dressler Verlag
Kästner, Erich. 1992. Pünktchen dan Anton diterjemahkan oleh Hendarto Setiadi
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Marquaß, Reinhard. 1997. Erzählende Prosatexte analysieren. Berlin: Duden
Verlag. Meutiawati, Tia. 2007. Mengenal Jerman Melalui Sejarah dan Kesusastraan.
Jakarta: Narasi Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Piaget, Jean. 1995. Strukturalismediterjemahkan oleh Hermoyo. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia Ratna, Nyoman K. 2015. Teori Metode dan Teknik Penelitian Satra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Retnaningsih, Aning. 1983. Roman Dalam Masa Pertumbuhan Kesusasteraan
Indonesia Modern . Jakarta: Erlangga.
Sayuti, A., Suminto. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.
Sumardjo, Jacob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. Anonim.2015. Erich Kästner.
http:www.erichkaestner.de . Diunduh pada
tanggal 28 Oktober 2016