Pengendalian Sistem Untai Terbuka Sistem Pneumatik

2. Dikontrol secara mekanik Gambar 2.22 Jenis kontrol katup secara mekanik [29] 3. Dikontrol oleh tekanan angin Gambar 2.23 Jenis kontrol katup secara pneumatik [29] 4. Dikontrol secara elektrik elektropneumatik Gambar 2.24 Jenis kontrol katup secara elektrik [29] c. Sucker Sucker adalah salah satu macam end effector yang sering dipakai ketika benda kerja yang digunakan berupa benda kerja yang mempunyai permukaan yang datar. Sucker bekerja dengan cara menyedot benda kerja tersebut dan menahannya sampai pada suatu tempat yang telah ditentukan dan kemudian melepaskannya. Untuk dapat bekerja, sucker membutuhkan vacuum generator. Fungsi vacuum generator tersebut untuk mengatur kondisi dari sucker, kondisi saat sucker menyedot atau melepaskan benda kerja. Media yang dipakai dalam proses ini menggunakan udara pneumatik. 26

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan pembuatan “SCARA dalam sistem Pick and Place benda kerja” mulai dari diagram alir sistem, perancangan hardware baik dari segi mekanik maupun elektriknya, dan juga perancangan perangkat lunak.

3.1 Diagram Block Sistem

Perancangan diagram blok sistem “SCARA berbasis Arduino dan Visual Basic 6.0 dalam sistem pick and place benda kerja” ditunjukkan pada Gambar 3.1 : Gambar 3.1 Diagram block sistem Diagram block penelitian pada Gambar 3.1 menunjukkan runtutan cara kerja sistem SCARA. Sistem terdiri dari empat bagian utama, yaitu input Visual Basic 6.0 dan limit switch, kendali mikrokontroler, dan ouput aktuator dan rangkaian driver aktuator. Input dari Visual Basic 6.0 adalah input posisi yang diberikan oleh pengguna. Sedangkan input yang berasal dari limit switch adalah input untuk memberikan batas maksimal pergerakan lengan. Pada bagian output, motor stepper satu adalah aktuator untuk lengan pertama dan motor stepper dua adalah aktuator lengan kedua. Sedangkan pneumatik satu adalah aktuator lengan ketiga dan pneumatik dua adalah aktuator untuk end effector lengan robot. Kendali utama sistem berada di Mikrokontroler ATmega328. Visual Basic 6.0 digunakan sebagai user interface SCARA. Data yang dimasukkan oleh user melalui user interface akan diolah menjadi perubahan gerakan motor dalam satuan derajat oleh Visual Basic. Perhitungan posisi dari Cartesian x dan y diubah menjadi sudut dilakukan di Visual Basic agar tidak membebani kerja dari Mikrokontroler. Komunikasi antara board Arduino dan Visual Basic 6.0 menggunakan port USB yang terdapat pada ATmega328. Setelah menerima data berupa sudut, mikrokontroler akan mengendalikan gerakan motor yaitu arah putaran motor, banyaknya pulsa, dan kecepatan putaran motor. Untuk aktuator pneumatik silinder dan sucker, keduanya akan dijalankan menggunakan fungsi timer. Setelah target posisi tercapai, selang dua detik sistem pneumatik akan dijalankan. Setelah mencapai posisi maksimal silinder, maka sucker akan diaktifkan selang dua detik kemudian.

3.2 Perancangan Hardware

Hardware menjadi salah satu bagian paling penting untuk membangun suatu sistem lengan robot sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. Pada penelitian ini, hardware dibagi dalam dua kategori, yaitu :

3.2.1 Hardware Mekanik

Hardware mekanik berisi komponen-komponen mekanik yang disusun membentuk suatu sistem mekanik yang berupa lengan robot. Komponen penyusun lengan robot pada sistem SCARA terlihat seperti pada Gambar 3.2, Gambar 3.3, Gambar 3.4, dan 3.5. Gambar 3.2 Rancang bangun lengan robot Gambar 3.3 Gambar meja untuk SCARA Gambar 3.3 adalah meja tempat meletakan robot. Seluruh komponen sistem akan diletakkan pada meja ini, termasuk rangkaian-rangkaian elektronika yang dibutuhkan oleh sistem. Gambar 3.4 Rancangan milimeter block untuk penentuan posisi Gambar 3.4 adalah g digunakan untuk melihat p kotak-kotak yang menginte Setiap kotak pada millime menjadi beberapa block lag di atas meja dasar dengan d Gambar 3.5 Rancan Gambar 3.5 memberi oleh robot.Area kerja robo dikurangi luas dari setenga yang sebesar 150 mm dan mm 2 . Di dalam Gambar 3.5 nol untuk masing-masing le

3.2.2 Hardware Elektronik

Perancangan Hardwa dikarenakan hardware elek h gambar rancangan milimeter block. Milime t posisi secara real di dalam plant. Milimeter ntepretasikan satuan yang dipakai sebagai koor meter block memiliki dimensi 5 cm x 5 cm lagi dengan dimensi 10 mm x 10 mm. Milimete dilapisi oleh akrilik sebagai pelindung kertas m cangan area kerja serta penentuan zero point len erikan gambaran awal mengenai area kerja yan bot besarnya adalah selisih dari luas setenga gah lingkaran kecil. Dari dimensi panjang le n 100 mm, maka didapatkan luas area kerjany .5 juga memberikan gambaran mengenai letak lengan. nika ware elektronika diperlukan dalam penyusu lektronika merupakan salah satu pembangun meter block tersebut ter block terdiri dari ordinat lengan robot. cm, yang dibagi lagi eter block diletakkan s millimeter block. lengan robot yang dapat dilakukan ngah lingkaran besar lengan satu dan dua anya seluas ± 193,35 ak dari koordinat titik usun sistem SCARA n penting sistem ini agar sistem dapat dikendalikan dan digerakkan. Komponen penyusun hardware elektronika meliputi rangkaian pengendali, rangkaian penggerak driver, dan rangkaian sensor. Hardware elektronika yang menyusun sistem SCARA meliputi rangkaian-rangkaian elektronika yaitu :

3.2.2.1 Minimum System ATmega328

Gambar 3.6 Minimum system ATmega328 Gambar 3.6 menjelaskan mengenai minimum system ATmega 328. Penjelasan tersebut meliputi pin inputoutput dari ATmega 328 yang terhubung ke inputoutput sistem. Output berupa aktuator yaitu dua buah motor stepper dan dua buah penggerak sistem pneumatik. Input berupa limit switch yang dipakai sebagai sensor yang akan memberikan batasan gerakan lengan robot terhadap area kerja maksimal yang dapat dijalankan oleh lengan robot.

3.2.2.2 Driver Motor Stepper

Rangkaian driver motor stepper diperlukan sebagai driver antara pin output Arduino dengan motor stepper. Rangkaian driver motor stepper dipakai sebagai interface antara keluaran Arduino dengan motor stepper. Driver motor stepper pada penelitian ini menggunakan IC L293. Pemilihan IC L293 dikarenakan IC L293 dapat dipakai untuk menggerakan motor yang mempunyai arus kerja cukup tinggi. Tabel 3.1 mengidenti Tabel 3.1 dapat dilihat bahw output Arduino terhubung d penyambungan antara kelua dilihat pada Gambar 3.7. Tabe Ga ntifikasikan wiring antara port Arduino dan p ahwa pada intinya koneksi antara pengendali da g dengan kaki-kaki input dari IC L293. Untuk luaran port Arduino dan L293 serta kaki-kaki m abel 3.1 Alokasi pin ATmega328 dengan L293 Gambar 3.7 Rangkaian driver motor stepper 31 port IC L293. Pada dan driver yaitu port uk lebih memperjelas i motor stepper dapat