Inverse Kinematic DASAR TEORI

2.7 Driver Motor Stepper

Rangkaian driver adalah interface antarmuka antar rangkaian satu dengan rangkaian yang lainnya. Rangkaian driver dibutuhkan untuk menjembatani keluaran dari satu rangkaian ke rangkaian yang mempunyai beda impedansi. Driver motor stepper adalah rangkaian yang digunakan untuk menjembatani antara rangkaian pengendali motor stepper dan motor stepper rangkaian penggerak motor stepper. Ada banyak macam driver motor stepper, di antaranya menggunakan IC L293. L293 adalah IC untuk pengendalian motor DC ataupun stepper. IC L293 merupakan sebuah IC Half Bridge. L293 dapat dipakai untuk menggerakkan dua buah motor DC atau satu buah motor stepper. Untuk karakteristik lain L293 dapat dilihat pada datasheet.

2.8 MOSFET

MOSFETMetal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor adalah piranti elektronika yang dikendalikan oleh tegangan dan hanya membutuhkan arus masukan yang kecil untuk dapat aktif. MOSFET hampir sama dengan transistor bipolar lainnya, yang mempunyai tiga buah kaki. Jika di dalam transistor bipolar dikenal kaki BasisB, CollectorC, dan EmitterE, MOSFET mempunyai kaki GateG, SourceS, dan DrainD. MOSFET menggunakan tegangan pada Gate=Basis untuk mengontrol arus antara terminal Source=Emittor dan Drain=Collector. Prinsip dasar cara kerja MOSFET sama dengan transistor bipolar. Arus yang mengalir dari Drain ke Source dikendalikan oleh tegangan antara Gate dan Source M NB .

2.9 Optocoupler

Optocoupler atau Optoisolator adalah komponen elektronika yang dipakai untuk isolasi listrik electrical isolation antara rangkaian input dan output[23]. Optocoupler terdiri dari penggabungan sebuah sumber cahaya dan foto transistor[24]. Dioda cahaya sebagai sumber cahaya langsung ke sumber tegangan. Optocoupler bekerja berdasarkan sumber cahaya dari dioda cahaya ke fotodioda atau fototransistor.

2.10 Limit switch

Limit switch atau sering juga disebut saklar batas adalah saklar yang dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis. Fungsi dan cara kerja dari limit switch sama dengan saklar-saklar yang lain. Limit switch mempunyai kontak NO Normally Open dan NC Normally Closed. Roller yang terdapat pada limit switch, bila ditekan akan membuat kontak yang tadinya NC menjadi NO, begitu juga sebaliknya. Ketika roller dilepas, maka Limit switch akan kembali ke keadaan awal. Bentuk fisik limit switch bermacam-macam. Salah satu bentuk dari limit switch dapat dilihat pada Gambar 2.14. Gambar 2.14 Gambar limit switch[25]

2.11 Pengendalian Sistem Untai Terbuka

Konsep dasar dalam pengendalian suatu sistem berasal dari adanya masukan, yang kemudian dari masukan tersebut diolah melalui suatu proses pengendalian dan hasilnya nanti akan menghasilkan suatu keluaran. Pengendalian dibedakan menjadi dua, ada pengendalian untai terbuka open loop dan pengendalian untai tertutup closed loop. Perbedaan dari kedua jenis pengendalian tersebut terletak pada ada atau tidaknya umpan balik feedback dari keluarannya. Feedback terdapat pada sistem untai tertutup. Sedangkan sistem pengendalian untai terbuka tidak terdapat feedback, sehingga ketepatan suatu sistem tergantung pada proses kalibrasi[26]. Sistem untai terbuka diartikan suatu kontrol yang tidak dipengaruhi oleh outputnya[27]. Model dari sistem pengendalian untai terbuka dapat dilihat dari Gambar 2.15 : Gambar 2.15 Model pengendalian untai terbuka

2.12 Sistem Pneumatik

Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udaraangin. Sistem pneumatik sendiri diartikan sebagai suatu sistem yang menggunakan udaraangin sebagai penggerak dan transmisi, baik secara linear maupun juga secara rotational[28]. Sistem ini masih sering digunakan dalam dunia industri, dikarenakan dari segi harga terhitung lebih murah dibandingkan dengan menggunakan sistem hidrolik fluida. Ringkasnya, cara kerja sistem pneumatik adalah dengan memampatkan udara dan kemudian akan menghasilkan tekanan yang dapat dipakai sebagai media penggerak maupun media transmisi. Komponen- komponen yang erat hubungannya dengan sistem ini seperti piston atau cylinder, preasure gauge, air filter regulator, solenoide valve, dll. Runtutan sequence cara kerja sistem pneumatik dapat dilihat pada Gambar 2.16. Gambar 2.16 Diagram alir sistem pneumatik[29] a. Piston Cylinder Silinder atau juga sering disebut piston merupakan bagian aktuator akhir dari output sebuah sistem pneumatik. Silinder pada sistem pneumatik dibedakan menjadi dua, yaitu silinder aksi tunggal Single Acting Cylinder dan silinder aksi ganda Double Acting Cylinder. Perbedaan antara silinder aksi tunggal dan silinder aksi ganda adalah jika pada silinder aksi tunggal setengah pergerakan silinder menggunakan pegas, sedangkan pada silinder aksi ganda menggunakan pneumatik. Gambar 2.17 dan Gambar 2.18 menggambarkan komponen silinder aksi tunggal dan silinder aksi ganda.