27
Model pembelajaran sugesti-imajinasi merupakan salah satu model pembelajaran yang diharapkan cocok digunakan dalam pembelajaran menulis,
khususnya menulis cerpen. Model pembelajaran ini berbasis pada pendekatan proses sehingga mampu mempermudah siswa dalam mengembangkan ide,
gagasan dan atau imajinasinya setelah mendapat rangsangan yang diberikan guru. Penerapan model pembelajaran sugesti-imajinasi dengan cara memberikan
rangsangan untuk membangun imajinasi siswa merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk kegiatan menulis kreatif.
Model pembelajaran
sugesti-imajinasi memerlukan
media pembelajaran guna memberikan sugesti atau rangsangan bagi siswa. Media video
klip yang merupakan kombinasi antara media audio dan visual merupakan media yang paling mudah memberikan rangsangan untuk siswa. Selain itu, media video
klip juga cocok digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen. Hal tersebut dikarenakan video klip merupakan drama singkat hasil representasi dari lirik lagu,
sehingga siswa dapat dengan mudah mendapatkan ide menulis cerpen setelah menonton video klip.
D. Hipotesis
a. Hipotesis Alternatif 1. Terdapat perbedaan kemampuan menulis cerpen yang signifikan antara siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran sugesti-imajinasi berbantuan media video klip dengan siswa yang mengikuti
28
pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran sugesti-imajinasi berbantuan media video klip.
2. Model pembelajaran sugesti-imajinasi berbantuan media video klip efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VII SMP N
4 Kalasan.
b. Hipotesis Nol 1. Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis cerpen yang signifikan antara
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran sugesti-imajinasi berbantuan media video klip dengan siswa
yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran sugesti-imajinasi berbantuan media video klip.
2. Model pembelajaran sugesti-imajinasi berbantuan media video klip tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VII
SMP N 4 Kalasan.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian dan Paradigma Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen semu dengan alasan penelitian ini berusaha untuk mencari keefektifan suatu variabel terhadap
variabel lainnya. Dalam penelitian eksperimen terdiri dari tiga pokok, yaitu: 1 adanya variabel bebas yang dimanipulasikan, 2 adanya pengendalian atau
pengontrolan semua variabel lain kecuali variabel bebas, dan 3 adanya pengamatan atau pengukuran terhadap variabel sebagai efek variabel bebas
Sudaryanto, 2003:19. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen control
group pretest posttest desaign. Pretest adalah tes yang dilakukan sebelum subjek penelitian diberi arahan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal dari
subjek penelitian. Posttest adalah tes akhir setelah diberikan perlakuan. Gambar desain dapat dilihat seperti di bawah ini.
Tabel 1: Desain Penelitian Pretest, Posttest, dan Control Group Desaign
Kelompok Pretest
Perlakuan Posttest
Eksperimen E O1
X O2
Kontrol K O3
- O4