Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

I. Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian. Variabel yang diukur dan dianalisis dalam penelitian ini yaitu Keputusan Pengambilan Kredit Y, Kualitas Pelayanan , Prosedur Kredit , dan Reference Group Z. Analisis deskriptif meliputi nilai maksimum, nilai minimum, dan rata-rata mean dari variabel-variabel penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah dalam penelitian memiliki sebaran distribusi normal atau tidak Imam Ghozali, 2011: 160. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal. Uji normalitas ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan rumus sebagai berikut: √ Keterangan: = Harga Kolmogrov-Smirnov = Jumlah sampel yang diperoleh = Jumlah sampel yang diharapkan Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi Kolmogrov-Smirnov ≥ 0,05, sebaliknya apabila nilai signifikansi Kolmogrov-Smirnov 0,05 maka menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat dalam penelitian memiliki hubungan yang linier, serta untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Pengujian ini perlu dilakukan karena korelasi produk momen dan turunannya mengasumsikan hubungan antar variabelnya bersifat linier. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan kelinieran adalah nilai F dengan rumus: Keterangan: = Harga bilangan F untuk regresi = Cacah kasus jumlah responden = Cacah prediktor jumlah variabel = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor = Rerata kuadrat regresi = Rerata kuadrat residu Hubungan antar variabel dapat dikatakan linier apabila nilai signifikansi ≥ 0,05, sebaliknya apabila nilai signifikansi 0,05 maka menunjukkan bahwa hubungan antar variabel tidak linier.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2011: 139. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser, yaitu untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Kriteria pengambilan keputusan yaitu signifikansi dari variabel bebas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas merupakan pengujian untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pengujian ini penting untuk mengetahui apakah terjadi korelasi yang kuat antara variabel-variabel bebas yang diikutsertakan dalam pembentukan model. Multikolinieritas terjadi apabila koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60, sedangkan jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 maka tidak terjadi multikolinieritas. Selain itu, multikolinieritas juga dapat diketahui dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. VIF yaitu faktor inflasi penyimpanngan baku kuadrat, sedangkan nilai tolerance merupakan besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik. Jika nilai VIF dibawah 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka asumsi multikolinieritas terpenuhi atau tidak terjadi gejala multikolinieritas.

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH KREDIT SUMUT SEJAHTERA I PADA PT BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN

2 73 14

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek Pt Bank Sumut Pada Nasabah PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda

1 53 134

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN TINGKAT SUKU BUNGA BKD (BADAN KREDIT DESA) TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN Pengaruh Pemberian Kredit Dan Tingkat Suku Bunga BKD (Badan Kredit Desa) Terhadap Tingkat Pendapatan Usaha Kecil Dan Menengah Di Desa Kasepuhan, Kecamat

0 1 19

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN TINGKAT SUKU BUNGA BKD (BADAN KREDIT DESA) TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN Pengaruh Pemberian Kredit Dan Tingkat Suku Bunga BKD (Badan Kredit Desa) Terhadap Tingkat Pendapatan Usaha Kecil Dan Menengah Di Desa Kasepuhan, Kecamat

0 2 12

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK KREDIT MULTIGUNA TERHADAP KEPUASAN NASABAH KREDIT PADA PT. BPR HOKI CABANG DENPASAR.

0 7 22

Tingkat Kecukupan Modal, Pengaruh Kredit Bermasalah, Rentabilitas, Tingkat Likuiditas, Terhadap Pertumbuhan laba dengan variabel Jumlah karyawan sebagai variabel Moderating.

0 0 2

PENGARUH CITRA PERBANKAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT DENGAN PELAYANAN DAN PROSEDUR KREDIT SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PD BPR BANK BANTUL.

2 21 195

PENGARUH GAJI, SUKU BUNGA, PELAYANAN, DAN PROSEDUR TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT PADA NASABAH BANK JATENG CABANG KUDUS

0 0 16

PENGARUH KUALITAS JASA, CITRA PERUSAHAAN DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN PRODUK KREDIT MIKRO

0 2 16

PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS KREDIT TERHADAP DISFUNGSIONAL PERILAKU PETUGAS KREDIT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KREDIT

0 0 25