nasabah maka keputusan nasabah dalam mengambil kredit pada lembaga keuangan tersebut akan semakin tinggi.
2. Pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
pada BKD Gombong
Hasil uji hipotesis 2 menunjukkan bahwa Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan Kredit. Jika
Prosedur Kredit yang ditawarkan semakin mudah, maka Keputusan Pengambilan Kredit akan semakin tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan
nilai koefisien regresi sebesar 0,215 pada signifikansi 0,010. Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,044 menunjukkan
bahwa Keputusan Pengambilan Kredit yang dijelaskan oleh Kualitas Pelayanan sebesar 4,4, sedangkan sisanya 95,6 dijelaskan oleh sebab-
sebab lain di luar penelitian ini. Selain itu nilai F hitung F tabel 6,836 3,90 serta t hitung t tabel 2,615 1,976 pada taraf signifikansi 5
yang berarti H2 dapat diterima bahwa Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan Kredit.
Penelitian yang dilakukan kepada nasabah menunjukkan bahwa Prosedur Kredit yang ditetapkan oleh BKD dapat dengan mudah dipahami
oleh nasabah. Hal ini ditunjukkan oleh skor pernyataan yang paling tinggi pada variabel Prosedur Kredit, sedangkan skor yang paling rendah yaitu
pada pernyataan bahwa persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah sulit dilaksanakan. Walaupun prosedur yang ditawarkan dapat dengan mudah
dipahami nasabah, namun mereka merasa persyaratan yang diberikan
untuk mengambil kredit sulit untuk dipenuhi sehingga membuat kendala saat proses pengajuan atau pencairan kredit.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi Wahyu Nugroho 2012 dan Muvika Perdana Putra 2015 yang
menyimpulkan bahwa Prosedur Kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit. Hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa Prosedur Kredit berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Mudrajad Kuncoro 2002 yang menyatakan prosedur kredit merupakan upaya bank dalam
mengurangi resiko pemberian kredit, yang dimulai dengan tahap penyusunan perencanaan pengkreditan, dilanjutkan dengan proses
pemberian keputusan kredit prakara, analisis dan evaluasi, negosiasi, rekomendasi dan pemberian keputusan kredit, penyusunan pemberian
kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit serta pengawasan dan pembinaan kredit. Semakin mudah prosedur kredit
suatu lembaga keuangan dalam memberikan kredit terhadap nasabah maka keputusan nasabah dalam mengambil kredit di lembaga keuangan tersebut
akan semakin tinggi.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan