Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan : SMP N 2 Yogyakarta Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn Kelas Semester : VII I satu Materi Pokok : Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara Alokasi Waktu : 3 x 40 menit 3 JP

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori.

B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami proses perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 4.1 Menyaji hasil telaah tentang proses perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.3 Mendeskripiskan perumusan Dasar Negara dalam Sidang Panitia Sembilan. 3.1.4 Menyebutkan Tokoh-tokoh dari Panitia sembilan 3.1.5 Menjelaskan Perumusan Piagam Jakarta 4.3.2 Menyajikan hasil telaah proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara menurut para pendiri negara

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Kedua Setelah pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:

1. Menyebutkan Tokoh-tokoh dari Panitia sembilan

2. Menjelaskan Perumusan Piagam Jakarta

E. Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran Reguler Tema : Proses perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara Sub tema : Perumusan Dasar Negara dalam Sidang Panitia Sembilan. Materi 1. Tokoh-tokoh dari Panitia sembilan a. Ir. Soekarno sebagai ketua b. Mohammad Hatta golongan Kebangsaan c. Muhammad Yamin, golongan Kebangsaan d. A.A Maramis, golongan Kebangsaan e. Mr. Achmad Soebardjo golongan kebangsaan, f. Kyai Haji Wahid Hasjim, golongan Islam g. Kyai Haji Kahar Moezakir, golongan Islam h. Haji Agoes Salim, golongan Islam i. R. Abikusno Tjokrosoejoso golongan Islam. 2. Perumusan Piagam Jakarta Panitia sembilan mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Setelah itu, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan telah mencapai satu persetujuan atau kesepakatan tentang rancangan pembukaan hukum dasar Undang-Undang Dasar. Oleh Ir. Soekarno, rancangan pembukaan hukum dasar ini diberikan nama ”Mukadimah”, oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan ”Piagam Jakarta”, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut ”Gentlemen’s Agreement”. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Tim Penyusun, 2012 : 35-36. Naskah ”Mukadimah” yang ditandangani oleh sembilan orang anggota Panitia Sembilan, dike nal dengan nama ”Piagam Jakarta” atau ”Jakarta Charter”.Selanjutnya, naskah ”Mukadimah” tersebut dibawa ke sidang kedua BPUPKI tanggal 10 – 17 Juli 1945. Pada tanggal 14 Juli 1945, mukadimah disepakati oleh BPUPKI. Dalam alinea keempat naskah Piagam Jakarta tersebut, terdapat rumusan dasar negara sebagai berikut. 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemelukpemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah ”Piagam Jakarta” tersebut, dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 mengalami perubahan. rumusan dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

F. Metode Pembelajaran