Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah
Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan “Piagam Jakarta”.
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar.
Pada tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh
para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah
proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama 1 mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya
Pembukaannya dan 2 memilih Presiden dan Wakil Presiden.
PERTEMUAN KETIGA
Kompetensi Dasar : Menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara
Indikator Pencapaian Kompetensi : Menunjukkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia di masa lalu dan sekarang, Menguraikan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
1. Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia
Nilai dapat diartikan sebagai kualitas atau isi dari sesuatu.Sesuatu dikatakan bernilai apabila mempunyai kegunaan, keberhargaan nilai kebenaran,
keindahan nilai estetis, kebaikan nilai moral atau etis maupun mengandung unsur religius nilai agama.
Menurut Prof. Dr. Notonegoro, nilai dapat dibagi rnenjadi tiga, yaitu: Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani Manusia Sedangkan nilai kerohanian dapat diperinci menjadi empat macam, yaitu:
a. Nilai kebenarankenyataan, yaitu nilai yang bersumber dari pada unsur akal manusia rasio, budi, cipta.
b. Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber pada unsur rasa manusia c. Nilai kebaikan atau nilai Moral, yaitu nilai yang bersumber pada unsur
kehendakkemauan manusia. d. Nilai religius, merupakan nilai ketuhanan, kerohanian tertinggi dan mutlak.
Nilai ini bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia. Implementasi Nilai Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan.
1 Di bidang politik, Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan politik.
2 Di bidang hukum, Pancasila sebagai paradigma pembangunan hukum
ditunjukkan dalam setiap perumusan peraturan perundang-undangan nasional yang harus selalu memperhatikan dan menampung aspirasi rakyat. Pancasila
merupakan sumber hukum dasar nasional. 3
Di bidang sosial budaya, Pancasila merupakan sumber normatif dalam pengembangan aspek sosial budaya yang mendasar pada nilai-nilai
kemanusiaan, Ketuhanan, dan keberadaban 4
Di bidang ekonomi, Pancasila menjadi landasan nilai dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi mendasar pada nilai kemanusiaan.
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.
Nilai yang terkandung di dalam Pancasila adalah nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Dasar bagi kehidupan
kenegaraan. Tergolong nilai kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai- nilai yang lain secara lengkap dan harmonis, baik nilai material, vital,
kebenaran, estetis, etis, maupun religius. Sebagai ideologi, nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif. Nilai
Pancasila menjadi landasan, dasar, serta semangat bagi segala tindakan atau perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.
Nilai Pancasila merupakan nilai yang digali, tumbuh, dan berkembang dari budaya bangsa Indonesia yang telah berakar dari keyakinan hidup bangsa
Indonesia. Tidak diciptakan oleh negara, melainkan digali dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat Indonesia sendiri.
KETUHANAN YANG MAHA ESA : Adanya sikap percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , Membina kerukunan hidup di antara sesama
umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB : Mengakui dan menghargai manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa, Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban tanpa membeda-bedakan agama dan kepercayaan, suku, ras,
keturunan, adat, status sosial, warna kulit, jenis kelamin, dan lain sebagainya PERSATUAN INDONESIA :Mengembangkan persatuan berdasar Bhineka
Tunggal Ika, Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWATAN PERWAKILAN : Sebagai warga negara dan
warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA :
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, Mengembangkan sikap adil
terhadap sesama. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban. Menghormati hak orang lain
PERTEMUAN KEEMPAT Kompetensi Dasar : Menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
Indikator Pencapaian Kompetensi : Menjelaskan pentingnya sikap positif terhadap Pancasila, Menunjukkan sikap positif para pendiri negara terhadap Pancasila ketika
akan disyahkan oleh PPKI menjadi dasar negara, Memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan sila 1 s.d. sila ke lima dalam kehidupan keluarga, sekolah dan
masyarakat
1. Pentingnya sikap positif terhadap Pancasila
Sikap positif merupakan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam
menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, maksudnya dalm tndakan dan perilaku sehari-hari selalu berpedoman atau
berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia. Seseorang yang memiliki sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila berarti orang tersebut konsisten dalam ucapan dan perbuatan serta
tingkah lakunya sehari-hari yang selalu menjunjung tinggi etika pergaulan bangsa yang luhur, serta menjaga hubungan baik antar sesama warga
masyarakat Indonesia dan bangsa lain, dengan tetap mempertahankan dan menunjukkan jati diri bangsa yang cinta akan perdamaian dan keadilan sosial.
2. Sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Pancasila merupakan
ideologi negara
yang digali
dari kepribadianbangsa dan nilai-nilai yang berkembang pada masa lampau. Oleh
sebabitu sikap positif masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila sudah tidakdiragukan lagi. Walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang
mempunyaikeinginan untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain.
Dalam lingkungan
masyarakat banyak
sekali kegiatan
yangmencerminkan nilai-nilai Pancasila, misalnya rembug desa, dilingkungan RT, RW, dan desa. Proses pengambilan keputusan selaludilakukan melalui
musyawarah berkembang sikap tenggang rasa,saling menghormati, saling membantu, dan lain sebagainya. Demikianpula dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, dapat disebutkansebagai berikut: 1
Adanya wadah untuk menyalurkan aspirasi rakyat yaitu MPR danDPR 2
Pengambilan keputusan selalu mengutamakan musyawarah 3.
Contoh pengamalan dari nilai-nilai Pancasila Pertama adalah dengan jalan melaksanakan sila-sila Pancasila
dalam kehidupan bernegara. Secara rinci, pemerintah Republik Indonesia hendaknya memperhatikan kehidupan beragama,
memperhatikan hak-hak setiap warganegara, menekankan pentingnya persatuan, memperhatikan suara rakyat dan memperhatikan keadilan
sosial. Usaha kedua adalah dengan jalan melaksanakan Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat hendaknya
senantiasa memperhatikan
kehidupan beragama,
memperhatikan hak-hak orang lain, mementingkan persatuan, menjunjung tinggi demokrasi, dan memperhatikan keadilan sosial bagi semua anggota
masyarakat. Di lingkungan sekolah antara lain misalnya, seorang siswa harus
dapat menerima pendapat siswa lain yang berbeda dengan dirinya, siswa saling menghormati hakhak siswa lain sebagai anggota masyarakat
sekolah, siswa harus selalu menghindarkan diri dari perkelahian dengan
siswa lain demi rasa persatuan bangsa, seorang guru tidak boleh bertindak dengan kekerasan kepada siswanya.
Usaha ketiga melalui bidang pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting untuk mempertahankan Pancasila. Dalam setiap jenjang
pendidikan perlu diajarkan Pancasila. Dalam kehidupan di sekolah misalnya, pembelajaran Pancasila di sekolah harus dilakukan dengan
wujud perbuatan yang sesuai nilai-nilai Pancasila dan tidak hanya hafalan pada materi pembelajaran Pancasila. Materi pembelajaran Pancasila
harus dapat menyentuh dan berpengaruh pada sikap dan perbuatan nyata dari siswa.
MEDIA PEMBELAJARAN DAN ALAT PERAGA KELAS VII DAN VIII
NO MEDIA DAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN
KETERANGAN
1. Buku tulis dan alat tulis perlengkapan belajar siswa
2. Buku paket PKn Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kelas VII Buku siswa dan Buku Guru Buku Paket Pancasila dan Kewarganegaraan Tiga
Serangkai 3.
Buku paket PKn
BSE
Kelas VIII Buku paket Kewarganegaraan 2 Tiga Serangkai
4. Laptop dan perlengkapannya
5. Gambar-gambar pendukung pembelajaran
6. Teks Proklamasi Teks Pembukaan UUD NRI 1945
7. Buku UUD NRI 1945
8. Kamera
9. Gambar tokoh perumus dasar negarapahlawan revolusi
10. Speaker 11. Teks lagu wajib nasionalis perjuangan
12. Mp3 lagu wajib nasionalis perjuangan 13. Video pembelajaran
14. HVS Folio 15. Teka-teki silang
16. Kertas bufalo
Yogyakarta, September 2016 Mengetahui,
Guru Pembimbing Mahasiswa PPL
Ch. Ismoyowati, S. Pd Fitri Mahgfiroh
NIP. 196105211984032 002 NIM. 13401244008
PENUGASAN TERSTRUKTUR DAN TIDAK TERSTRUKTUR KELAS VII
A. Penugasan Terstruktur