31
2.2.7 Implementasi Metode Kuantum dengan Teknik TANDUR dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Penggunaan model yang tepat akan menimbulkan minat dan semangat siswa pada proses pembelajaran. Dengan adanya semangat dan minat, siswa akan dengan
mudah dibentuk untuk bersikap kreatif menulis serta khususnya menulis puisi, serta dibimbing untuk dapat menulis puisi dengan kaidah-kaidah yang benar.
Pada proses pembelajaran ini, peneliti menggunakan metode kuantum dengan teknik TANDUR agar dapat membantu siswa mencapai apa yang
diinginkan yaitu dapat menulis puisi. Sebelum diminta untuk membuat puisi siswa diberi motivasi atau ditumbuhkan semangatnya bahwa membuat puisi itu mudah
tidak seperti apa yang mereka bayangkan. Untuk membangkitkan motivasi para siswa dalam pembelajaran puisi adalah dengan cara mengarahkan siswa untuk
mengenal tokoh-tokoh yang sukses dan dikenal banyak orang karena puisinya. Kegiatan selanjutnya adalah alami praktik menulis puisi. Sebelum siswa
menulis puisi, terlebih dahulu diciptakan atau didatangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh siswa. Yakinkan pada siswa bahwa menulis puisi
merupakan pekerjaan yang tidak sulit. Mereka bisa menggunakan pengalaman yang mereka miliki, misalnya pengalaman yang menyedihkan, mengharukan,
menyenangkan, mengecewakan, menakutkan, maupun pengalaman yang lainnya. Guru juga boleh mengarahkan siswa untuk mengenal secara umum hal yang
berkaitan dengan puisi. Misalnya pengertian puisi secara sederhana, bangun struktur puisi yang meliputi diksi atau pilihan kata, rima, bait, baris.
Setelah siswa praktik menulis puisi, kemudian siswa dengan arahan guru mengenal konsep puisi dan menamai bagian-bagian puisi yang telah mereka tulis.
32
Tujuan dari namai ini adalah agar siswa dapat mengenal lebih dalam unsur pembangun puisi, yaitu larik, bait, rima, dan variasi pilihan kata yang dapat
memperindah puisi, sehingga dapat dijadikan bekal untuk membenahi puisi yang telah mereka tulis.
Langkah berikutnya yaitu demonstrasikan, prinsip demonstrasikan di sini yaitu sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.
Kemampuan mereka mengenal bagian-bagian puisi dan teknik penulisan yang baik dapat dijadikan bekal bagi mereka untuk membenahi puisinya. Setelah siswa
membenahi, berilah kesempatan siswa untuk menunjukkan karyanya dan juga menunjukkan bahwa mereka tahu dan berhasil menulis puisi. Dalam hal ini,
banyak cara yang dapat dilakukan siswa, diantaranya memberi kesempatan untuk membacakan puisi karyanya di depan kelas. Jika karya itu betul-betul bagus siswa
dapat menempelkannya di majalah dinding mading sekolah. Apa yang telah dilakukan siswa perlu diulangi. Proses pengulangan tersebut dengan cara siswa
mengulang kembali menulis puisi atau memperbaiki puisi yang telah mereka tulis sebelumnya. Upaya mengulang kembali ini diharapkan agar siswa lebih terampil
dalam menulis puisi. Langkah yang terakhir adalah rayakan. Bagaimanapun bentuk puisi karya
siswa, perlu dihargai. Penghargaan atas karya siswa dilakukan dengan memilih puisi terbaik, puisi favorit, dan memberikan pujian pada seluruh siswa karena
mereka telah mampu membuat sebuah puisi misalnya dengan mengacungkan jempol dan mengucap kata, ” Sip Hebat Bagus Cerdas Pintar Luar biasa”.
33
2.2.8 Tujuan Pembelajaran Menulis Puisi