33
2.2.8 Tujuan Pembelajaran Menulis Puisi
Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar dalam kurikulum 2006 Bahasa Indonesia yang harus dimiliki oleh siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama SMP. Kompetensi dasar tersebut menjadi bagian dari standar kompetensi yang mengungkapkan kebebasan dalam menggunakan pilihan
kata yang sesuai. Dengan pembelajaran menulis puisi, siswa diharapkan mampu menulis puisi bebas dengan mengungkapkan pilihan kata yang sesuai. Adapun
indikator yang ingin dicapai adalah mampu menulis puisi dengan gagasan sendiri, mampu menampilkan pilihan kata yang tepat, dan rima yang menarik untuk
menyampaikan maksud atau ide.
2.2.9 Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dilakukan setiap akhir belajar mengajar untuk mengukur kemampuan daya tangkap siswa. Jabrohim dalam Isnanto 2005:42
mengemukakan bahwa dalam setiap program kegiatan atau sesuatu yang lain direncanakan haruslah disertai dan diakhiri dengan kegiatan penilaian. Penilaian
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah program yang bersangkutan telah sesuai dengan perencanaan atau dapat mencapai target. Penilaian yang berkaitan
dengan program pengajaran dapat ditujukan dua hal hasil belajar siswa, antara lain mengukur kemampuan belajarnya dan bagi para guru untuk menemukan
kekurangan dan kelebihan yang sifatnya dimanfaatkan untuk memperbaiki kegiatan pengajaran berikutnya. Penilaian dapat diartikan sebagai pemberian nilai
atau pertimbangan yang dalam dunia pendidikan dapat berarti mempertimbangkan hasil belajar siswa, cara mengajar guru, kurikulum, dan sebagainya.
Depdiknas 2004:68-69 mengungkapkan agar tidak kehilangan arah, seyogianya guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP juga
34
memiliki berbagai gagasan evaluasi yang bersifat kreatif estetis. Evaluasi yang bersifat kreatif estetis untuk menilai kemampuan penulisan puisi. Mengingat
indikator menulis puisi dalam kurikulum 2006 yaitu, siswa mampu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai untuk mengungkapkan
perasaan, maka untuk menilai puisi yang ditulis oleh siswa dititikberatkan pada kemampuan siswa menggunakan diksi yang tepat, di samping itu peneliti juga
memasukkan unsur-unsur yang lain yang digunakan dalam penilaian menulis puisi. Unsur tersebut antara lain: kemampuan siswa menggunakan rima dalam
menulis puisi, kemampuan siswa dalam menciptakan tipografi yang unik, serta kemampuan siswa dalam menyesuaikan tema dengan isi yang ingin disampaikan
dalam pesan.
2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan kurikulum 2006 bahasa Indonesia, menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama SMP. Namun, sampai saat ini keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Dian Kartika Semarang masih rendah.
Adapun penyebab rendahnya keterampilan menulis puisi siswa yaitu siswa merasa kesulitan saat mencari ide dan menuangkan ide ke dalam puisi. Siswa
tidak tahu apa yang harus ditulis karena siswa belum mampu dalam memilih diksi dan rima. Kesulitan siswa tersebut ternyata membawa pengaruh kurang baik
terhadap siswa. Tidak jarang siswa menyontek puisi orang lain atau menyuruh orang lain untuk membuatkan puisi.
Hal ini sebenarnya dapat dihindari dengan memanfaatkan metode dan teknik dalam pembelajaran. Namun, selama ini guru belum memanfaatkan teknik