13
keterampilan menulis yang memiliki kajian dan dan teknik berbeda maupun hampirsama. Penelitian ini mempunyai kelebihan yaitu menggunakan suatu teknik
yang menurut peneliti belum pernah digunakan oleh peneliti sebelumnya untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi. Penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi teknik pembelajaran keterampilan bersastra terutama dalam menulis puisi untuk siswa SMP.
2.2 Landasan Teoretis
2.2.1 Keterampilan Menulis Puisi
Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan melalui tulisan. Dengan demikian, menulis merupakan pengembangan logika yang bermanfaat untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya para pelajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:1180, terampil berarti mampu dan cekatan.
Keterampilan berbahasa berarti kecakapan atau kemampuan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak, dan berbicara.
Tarigan 1983:3 menyimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis adalah kegiatan berkomunikasi mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis Suriamiharja, dkk. 1996:1-2Dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia 2005:1219, menulis adalah
melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan. Dengan demikian kegiatan menulis berarti melahirkan apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki, yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan.
14
Wiyanto dalam Kholifah 2006:20 menyatakan menulis puisi sebenarnya mengungkapkan gagasan dalam bentuk puisi. Dalam menulis puisi kita harus
memilih kata-kata yang tepat, bukan hanya tepat maknanya, melainkan juga harus tepat bunyi-bunyinya dan menggunakan kata-kata itu sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kesan estetis. Dengan demikian, keterampilan menulis puisi adalah kemampuan
melahirkan pikiran atau perasaan melalui rangkaian kata-kata dalam bentuk puisi yang dapat menimbulkan kesan.
2.2.2 Proses Penciptaan Puisi
Proses penciptaan puisi harus melalui beberapa tahap. Endraswara 2002:220-223 mengemukakan bahwa proses penciptaan puisi terdiri atas tiga
tahap. Tahap pertama yaitu penginderaan, tahap perenungan atau pengendapan, dan tahap yang terakhir yaitu tahap memainkan kata.
1. Tahap Penginderaan
Tahap penginderaan merupakan tahap awal dalam penciptaan puisi. Para penyair sebelum menciptakan sebuah puisi terlebih dulu
melakukan penginderaan terhadap alam sekitar. Hal ini dilakukan untuk menemukan suatu keanehan yang terjadi di alam sekitar
penyair. Keanehan-keanehan tersebutlah yang akan dijadikan penyair sebagai sumber inspirasi dalam menulis puisi.
2. Tahap Perenungan atau Pengendapan
Tahap perenungan harus diperkaya dengan asosiasi. Perenungan ini akan semakin mendalam jika disertai daya intuisi yang tajam. Intuisi
15
akan menumbuhkan daya imajinasi yang pada akhirnya mampu memunculkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
3. Tahap Memainkan Kata
Secara sederhana mencipta puisi hanya merangkai kata, adapun unsur yang perlu diperhatikan yaitu masalah estetika. Estetika adalah
kecermatan dan kelihaian mencari, memilih dan menyusun kata agar menjadi indah sehingga memiliki nilai estetika yang tinggi.
Parera dalam Mirna 2008:31-32 mengemukakan tahap-tahap dalam menulis puisi yaitu:
1. Tahap Prakarsa
Tahap prakarsa merupakan tahap pencarian ide untuk dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa puisi. Ide itu dapat berupa
pengalaman seseorang untuk melakukan tugas atau memecahkan masalah tertentu.
2. Tahap Pelanjutan
Tahap ini merupakan tahap tindak lanjut dari tahap pencarian ide setelah seseorang mendapatkan ide dari berbagai sumber atau cara
kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan ide tersebut menjadi puisi.
3. Tahap Pengakhiran
Setelah dilakukan penilaian maka dilakukan revisi tahap pengakhiran ini setelah mencapai peningkatan dalam proses menulis puisi.
16
Disamping itu latihan penulisan puisi tidak hanya mempertajam pengamatan dan meningkatakan kemampuan bahasa, akan tetapi siswa diharapkan
tanggap terhadap realitas sisial yang ada, menjadi manusia yang peduli terhadap lingkungan.
2.2.3 Puisi