Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
135
kemudian dijumlahkan.
Dari penjumlahan tersebut kemudian
dikonversi ke persen. Kemudian dicari rata-rata dari 20 siswa,
barulah ketemu hasil persentase aspek kreativitas dalam sebuah
siklus. 4
komunikasi Aspek komunikasi memiliki 5 item
: 1. Menangkap informasi yang
disampaikan guru 2. Bertanya maupun berdiskusi
dengan guru 3. aktif dalam pembelajaran di
kelas 4. Dapat mengendalikan ucapan
5. Komunikatif dengan teman sekelompoknya
Tiap-tiap item memiliki 3 kriteria penilaian, yakni rendah 1, sedang
2, tinggi 3. Hasil penilaian tsb kemudian
dijumlahkan. Dari
penjumlahan tersebut kemudian
dikonversi ke persen. Kemudian dicari rata-rata dari 20 siswa,
barulah ketemu hasil persentase aspek komunikasi dalam sebuah
siklus. 51.58
59.30 72.93
Pencapaian rata-rata aspek soft skill per siklus 51.79
61.88 73.82
136
2. Hasil
Penerapan strategi cooperative learning tipe jigsaw pada mata pelajaran Teori Dasar Listrik dapat meningkatkan soft skill siswa, hal ini
dapat terlihat dari hasil capaian siklus I hingga siklus III. Sebelum diberlakukan tindakan atau pra siklus, soft skill siswa menunjukan masih
rendah yakni rata-rata 40,38, kemudian detelah diberi treatment dan tindakan, rata-rata soft skill siswa mengalami peningkatan menjadi
51.79. peningkatan yang terjadi pada siklus I ini masuk dalam kategori cukup. Kemudian dilanjut pada siklus II, rata-rata soft skill siswa
mengalami peningkatan menjadi 61.88. peningkatan yang terjadi pada siklus II ini masuk dalam kategori tinggi. Meskipun pencapaian tersebut
sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan, namun peningkatan tersebut masuk dalam kategori rendah. Dilanjut pada siklus terakhir
yakni siklus III, rata-rata soft skill siswa mengalami peningkatan menjadi 73.82, peningkatan pada siklus III ini masuk dalam kategori tinggi.
Sehingga bila diurut peningkatan soft skill berturut-turut dari pra siklus ke siklus I ke siklus II ke siklus III adalah 11.41, 10.09, 11.94.
peningkatan ini sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkanoleh peneliti. Untuk lebih jelasnya terkait dengan pencapaian
atau peningkatan soft skill siswa dapat dilihat melalui tabel berikut ini : Tabel 47. Hasil capaian soft skill siswa
Rata –rata soft skill peningkatan
Pra siklus 40,38
Rendah -
Siklus I 51.79
Cukup 11.41
Siklus II 61.88
Tinggi 10.09
Siklus III 73.82
Tinggi 11.94
Gambar 3. Hasil pencapaian rata Terkait dengan
pada uraian di bawah ini : a. Disiplin
Hasil mengatakan
kelas XA, oleh yang diteliti.
ditemukan bahwa, amatan juga
KBM sedang siswa yang
tersebut kemudian guru membe
jigsaw. Pada 39, nilai ini
tindakan pada sebesar 12.99
pada siklus
10 20
30 40
50 60
70 80
Pra Siklus
137
Gambar 3. Hasil pencapaian rata-rata soft skill siswa persiklus Terkait dengan capaian hasil soft skill tiap aspek, akan dijelaskan
pada uraian di bawah ini : Hasil diskusi dengan guru pengampu mata pelajaran
mengatakan bahwa disiplin adalah masalah utama yang ditem XA, oleh karenanya disiplin dimasukan dalam aspek
diteliti. Dari hasil temuan di lapangan ketika pra ukan bahwa, siswa masih sering masuk terlambat,
juga masih ditemui banyak siswa yang mainan HP sedang berlangsung. Selain itu penulis juga masih menjumpai
yang tidak mengerjakan tugas. Dari berbagai macam t kemudian perlahan mulai berkurang dan menghilang
memberi tindakan dengan metode cooperative learning Pada pra siklus, soft skill siswa pada aspek disiplin
nilai ini masuk dalam kategori rendah, kemudian setelah tindakan pada siklus I menunjukan adanya peningkata
sar 12.99sehingga capaian siklus I menjadi 52.96. kemudian siklus II soft skill siswa meningkat menjadi 62.30
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
40,38 51,79
61,88 73,82
siswa persiklus akan dijelaskan
pelajaran TDE yang ditemui di
aspek soft skill ketika pra siklus
terlambat, dalam mainan HP padahal
masih menjumpai berbagai macam kasus
menghilang setelah learning tipe
disiplin adalah kemudian setelah diberi
peningkatan, yakni 52.96. kemudian
62.30 hal ini
73,82
menunjukan siklus terakhir
73.23, iniberarti peningkatan
tindakan pada juga ditreatment
hidup berdisiplin, industri yang
lebih jelasnya tabel berikut
Tabel 48 Siklus
Pra siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
Gambar
10 20
30 40
50 60
70 80
Pra Siklus
138
menunjukan adanya peningkatan sebesar 9.34. kemudian terakhir yakni siklus III, peningkatan soft skill siswa
73.23, iniberarti soft skill mengalami peningkatan sebesar peningkatan ini berangsur-angsur naik setelah guru memberikan
tindakan pada siswa, siswa tidak hanya dimotivasi dan didorong ditreatment dan dipahamkan tentang manfaat dan pentingnya
isiplin, terlebih lulusan SMK orientasi besarnya adalah industri yang benar-benar menekankan aspek kedisiplinan.
jelasnya terkait peningkatan disiplin siswa dapat dilihat tabel berikut ini :
Tabel 48. Persentase dan kategori hasil observasi aspek disiplin Siklus
Aspek Disiplin Pra siklus
39.97 Rendah
52.96 Cukup
62.30 Tinggi
73.23 Tinggi
Gambar 4. Persentase peningkatan aspek disiplin persiklus
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
39,97 52,96
62,30 73,23
kemudian pada siswa menjadi
sebesar 10.93. guru memberikan
dan didorong, tapi dan pentingnya
besarnya adalah ke kedisiplinan. Untuk
dapat dilihat pada observasi aspek disiplin
Peningkatan -
12.99 9.34
10.93
siplin persiklus
Siklus III 73,23
139
b. Tanggungjawab Aspek
tanggungjawab sejauh
dalam pengamatan
kolaborator dan guru mengalami peningkatan. Siswa yang di awal- awal enggan untuk mengerjakan tugas, kemudian sering meniru
pekerjaan siswa lain berangsur secara perlahan mulai berubah. Metode cooperative learning tipe jigsaw memang beda dengan
model cooperative learning yang lain. Karena modelnya berbeda siswa butuh pengkondisian. Ketika pertama kali diterapkan, siswa
masih belum menjalankan tanggungjawabnya di kelompok mereka masing-masing. Namun setelah mereka memahami bahwa tanggung
jawab merupakan kunci sukses berjalannya metode ini, siswa perlahan mulai belajar melaksanakan peranannya. Terlihat dari
pengamatan, bahwa tanggungjawab siswa ketika sebelum diberi tindakan yakni sebesar 42.63, namun setelah diberi tindakan, pada
siklus I mengalami peningkatan menjadi 50.30, ini artinya ada peningkatan sekitar 7.67. meskipun peningkatannya tidak
signifikan, tapi ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi belum diberi tindakan. Kemudian ketika masukke siklus II, aspek
tanggungjawab siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 14.67 sehingga menjadi 64.97. kemudian pada siklus terakhir
soft skill siswa mengalami peningkatan menjadi 74.90, ini berarti mengalami peningkatan sebesar 9.93. hasil akhir capaian aspek
tanggungjawab pada siklus III ini menunjukan bahwa aspek tanggungjawab siswa masuk dalam kategori tinggi. Untuk lebih jelas
terkait dnegan capaian tersebut dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 49
Pra siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
Gambar 5. Persentase peningkatan c. Kreativitas
Seperti berdasarkan
adanya peningkatan. usaha agar
Mengubah kebiasaan kebiasaan yang
sangat susah memakai treatment,
sebelumnya
10 20
30 40
50 60
70 80
Pra Siklus
140
Tabel 49. Persentase dan kategori hasil observasi aspek tanggungjawab
Aspek tanggungjawab Pra siklus
42.63 Cukup
50.30 Cukup
64.97 Tinggi
74,90 Tinggi
5. Persentase peningkatan aspek tanggungjawab persiklus
Seperti halnya
dengan aspek-aspek
sebelumnya berdasarkan hasil data observasi, aspek kreativitas menunjuka
adanya peningkatan. Peningkatan tersebut dilakukan dengan agar aspek kreativitas ini dapat mengali peningkatan.
Mengubah kebiasaan siswa adalah perkara yang tidak kebiasaan yang sudah lama menjadi karakter dan diulang
susah diubah dalam waktu sekejab, namun bila upaya i treatment, maka perlahan akan berubah. Siswa
sebelumnya enggan mengunjungi perpustakaan, kini perlahan
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
42,63 50,30
64,97 74,9
n kategori hasil observasi aspek Peningkatan
- 7.67
14.67 9.93
n aspek tanggungjawab persiklus
aspek sebelumnya
kreativitas menunjukan dilakukan dengan usaha-
mengali peningkatan. tidak mudah,
dan diulang-ulang bila upaya tersebut
berubah. Siswa yang perlahan mulai
Siklus III 74,90
141
berubah. Siswa terlihat mulai mau mengunjungi perpus dan meminjam buku sebagai refrensi bahan belajar. Siswa yang
sebelumnya malu atau pasif usul dalam diskusi kelompokjuga sudah terlihat jauh lebih baik, siswa sudah mulai usul meskipun usulannya
kurang berbobot, tapi itu menunjukan adanya perubahan darisebelum diberi tindakan. Dari hasil pengamatan, dapat diketahui adanya
perubahan dari pra siklus yang semula sebesar 40.30 kini sudah menjadi 52.29 pada siklus I, kemudian pada siklus II,aspek
tanggungjawab siswa kembali mengalami peningkatan menjadi 60.98. kemudian pada siklus terakhir kembali mengalami
peningkatan menjadi 72.93. secara umum aspek kreativitas ini mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui
tabel berikut ini : Tabel 50. Persentase dan kategori hasil observasi aspek kreativitas
Aspek kreativitas Peningkatan
Pra siklus 40.30
Rendah -
Siklus I 52.29
Cukup 11.99
Siklus II 60.98
Tinggi 8.69
Siklus III 74.23
Tinggi 13.25
Gambar d. Komunikasi
Sebelum jika dibandingkan
adalah 38.65. menangkap dari
siswa juga masih kelompoknya
siswa masih kelompoknya.
peningkatan. siswa adalah
adalah 59.30, siswa menunjukan
keseluruhan dapat dilihat melalui
10 20
30 40
50 60
70 80
Pra Siklus
142
Gambar 6. Persentase peningkatan aspek kreativitas persiklus Komunikasi
Sebelum diberi tindakan aspek ini tergolong paling dibandingkan dengan empat aspek yang lain, yakni rata
38.65. hal ini terlihat dari beberapa siswa masih belum menangkap dari maksud yang disampaikan guru. Ketika sesi
juga masih masih jarang untuk melakukan interaksi kelompoknya di kelas, siswa cenderung sibuk dengandirinya
masih susah untuk berkomunikasi dengan teman kelompoknya. Namun setelah diberi tindakan, siswa mengalami
peningkatan. Terlihat dari pengamatan siklus I, rata-rata adalah 51.58, kemudian pada siklus II rata-rata soft
h 59.30, pada siklus terakhir yakni siklus III aspek menunjukan adanya peningkatan menjadi 72.93.
keseluruhan pada aspek ini terjadi adanya peningkatan, hal dilihat melalui tabel berikut ini :
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
40,30 52,29
60,98 74,23
n aspek kreativitas persiklus
paling rendah yakni rata-ratanya
masih belum bisa Ketika sesi diskusi
interaksi dengan dengandirinya sendiri.
teman di dalam siswa mengalami
rata soft skill rata soft skillnya
aspek soft skill 72.93. secara
peningkatan, hal tersebut
Siklus III 74,23
Tabel 51. Persentase dan kate Pra siklus
Siklus I Siklus II
Siklus III
Gambar 7. Persentase peningkatan a 3.
Implikasi Hasil penelitian
siswa yang cukup learning tipe jigsaw.
hasil rata-rata pencapaian pra siklus adalah
adalah 61.88, sering dijumpai
siswa tidak fokus mainan HP sendiri,
menggantungkan
10 20
30 40
50 60
70 80
Pra Siklus 38,65
143
Persentase dan kategori hasil observasi aspek komunikasi Aspek komunikasi
Peningkatan 38.65
Rendah 51.58
Cukup 59.30
Cukup 72.93
Tinggi
7. Persentase peningkatan aspek komunikasi persiklus
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan setelah diterapkan strategi cooperative
jigsaw. Perubahan ini sangat nampak ketika penulis rata pencapaian soft skill siswa tiap siklusnya. Pencapaian
adalah 40.38, siklus I sebesar 51.79, kemudian 61.88, dan siklus III adalah 73.82. masalah-masala
mpai dalam pembelajaran kaitannya dengan soft skill tidak fokus dalam pembelajaran, masih terlihat siswa yang
HP sendiri, siswa pasif dalam pembelajaran, umumnya menggantungkan materi hanya kepada guru, mereka eng
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Siklus III
38,65 51,58
59,30 72,93
omunikasi Peningkatan
- 12.93
7.72 13.63
spek komunikasi persiklus
peningkatan soft skill cooperative
penulis melihat Pencapaian pada
kemudian siklus II masalah yang
soft skill adalah siswa yang suka
pembelajaran, umumnya enggan untuk
144
mencari refrensi sumber belajar tambahan. Komunikasi juga masih tergolong pasif, belum berjalan lancar serta masalah-masalah lain.
Namun setelah diterapkan strategi ini secara perlahan siswa mengubah kebiasaan-kebiasaan tersebut. Mengacu pada data dan pengamatan soft
skill siswa mengalami peningkatan. Siswa jauh lebih baik dan lebih tertib jika dibandingkan dengan sebelumnya.
145