51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian Pengembangan soft skill siswa Melalui penerapan strategi cooperative learning Tipe jigsaw di SMKMuda Patria Kalasanini merupakan
penelitian tindakan kelas classroom action reseacher. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK menurut Wiriatmadja 2008 : 13 yang intinya
menerangkan bahwa PTK adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran yang dilakukan, dan belajar
daripengalaman sendiri. Selain itu dapat mencoba sesuatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran yang dilakukan, dan melihat pengaruh nyata dari
upaya itu. Pada penelitian Pengembangan soft skill siswa Melalui penerapan
strategi cooperative learning Tipe jigsaw di SMK Muda Patria Kalasan ini bertujuan untuk mengembangkan aspek soft skill siswa melalui penerapan
strategi pembelajaran kooperatif. Sebagai tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan mendeteksi dan memecahkan masalah dengan
memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara penelitian dan kelompok sasaran yang terlibat yaitu peserta didik, observer dan guru
pengampu mata diklat.
B. Desain Penelitian
Metode Kemmis Taggart, Lewin, Ebbut, Mc Kernan, elliot Lewin merupakan model penelitian tindakan kelas yang dapat diterapkan oleh
peneliti. Dari sekian banyak model tersebut, model Kemmis Taggart merupakan suatu model yang mudah diikuti. Prosedur penelitian tindakan
kelas ini direncanakan tiga siklus sehingga pelaksanaannya diharapkan benar- benar dapat bermanfaat untuk mengembangkan aspek soft skill siswa. tiap
52
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang telah dicapai. Perubahan ini dapat dilihat dari faktor peserta didik, guru maupun proses pembelajaran.
Untuk mengetahui pengembangan soft skill siswa kelas XII jurusan elektronika industri di SMK Muda Patria Kalasan diadakan proses
pengamatan yang dilakukan observer. Mulai langkah-langkah tersebut kemudian dapat ditentukan bersama-sama tindakan yang tepat untuk
mengembangkan aspek soft skill dengan menggunakanstrategi pembelajaran kooperatif.
Penelitian tindakan kelas menggunakan model yang dikembangkan Kemmis Mc.Taggart ini terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri
atas beberapa tindakan dan dalam setiap tindakan ada beberapa tahap yang harus dilakukan yakni perencanaan planning, tahap tindakan acting, tahap
pengamatan observing, tahap refleksi reflecting. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
Gambar 2. Tahap-tahap PenelitianTindakan Kelas Model Kemmis Mc Taggart
PERENCANAAN SIKLUS I
PENGAMATAN PERENCANAAN
SIKLUS II PENGAMATAN
PELAKSANAAN REFLEKSI
PELAKSANAAN REFLEKSI
SIKLUS III PELAKSANAAN
PENGAMATAN PERENCANAAN
REFLEKSI
53
Dalam desain penelitian tindakan model Kemmis Mc. Taggart terdapat empat tahapan penelitian tindakan yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Pada model Kemmis Mc. Taggart, tahapan tindakan dan observasi menjadi satu tahapan karena kedua kegiatan itu
dilakukan secara simultan. Maksudnya kegiatan ini harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan, begitu pula
pengamatan juga harus dilaksanakan Pardjono dkk, 2007:23 1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan, sehingga harus mampu melihat jauh kedepan. Rencana tindakan atau
pelaksanaan adalah prosedur, strategi yang akan dilaksanakan oleh guru dalam rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa.
2. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan adalah yang dilakukan ke dalam konteks proses
belajar mengajar yang sebenarnya. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan panduan perencanaan tindakan yang telah dibuat dalam
pelaksanaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi. Pelaksanaan tindakan bisa dilakukan oleh peneliti atau kolaborator. Setiap tindakan minimal ada dua peneliti yaitu yang
melakukan pembelajarandan kolaborator yang memantau terjadinya suatu perubahan atau suatu tindakan Pardjono, dkk:2007
3. Pengamatan Pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari
tindakan bersama prosesnya. Pengamatan merupakan landasan dari refleksi tindakan saat itu dan dijadikan orientasi pada tindakan yang akan
datang. selain itu, pengamatan atau observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul, baik
yang diharapkan atau yang tidka diharapkan Sukardi,2011:213
54
4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan mengingat dan merenungkan kembalisuatu
tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Pada tahap ini peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan selama tindakan
berlangsung. Kekuranan yang ditemui pada siklus sebelumnya digunakan sebagai dasar penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya.
Demikian seterusnya, sehingga siklus berikutnya dapat berjalan lebih baik daripada siklus sebelumnya.
C. Setting Penelitian
Setting penelitian adalah situasi, kondisi dan tempat dimana responden melakukan kegiatan secara alami yang dipandangsebagai analisis
dalam penelitian yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini parjono dkk, 2007:67. Setting penelitian yang digunakan pada penelitian tindakan
kelas ini sebagai berikut : 1. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Muda Patria Kalasan yang beralamat di Jl.
Jogja-Solo Km 16 Bogem, Kalasan, Yogyakarta. P
emilihan lokasi ini didasari atas pertimbangan bahwa sebelumnya peneliti pernah melakukan KKN-PPL di sekolah tersebut, sehingga hal ini
memudahkan peneliti untuk mengenal maupun beradaptasi cepat dengan sekolahdan para siswa. proses pengambilan data dilakukan setelah
mengenal ruang lingkup SMK, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai.
2. Waktu penelitian Waktu yang digunakan penulis dalam proses pengambilan data ini
kurang lebih selama delapan pekan, terhitung dari bulan Januari-Maret 2013.