Kriteria Keberhasilan METODE PENELITIAN

75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muda Patria Kalasan, sekolah ini terletak di Jln. Jogja-Solo Km 16 Bogem, Kalasan, Yogyakarta. SMK ini adalah salah satu SMK swasta yang didirikan oleh yayasan Pendidikan penampungan pada 2 September 1961. SMK Muda Patria Kalasan ini mempunyai satu program kejuruan yang mengkhususkan pada bidang elektronika industri. Program keahlian Teknik Elektronika Industri merupakan satu- satunya program keahlian di SMK Muda Patria Kalasan, yang telah mengalami perubahan dari program keahlian Teknik Elektronika komunikasi. Perubahan ini terjadi dikarenakan adanya perubahan kurikulum 1999 menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Program keahlian ini telah mendapatkan sertifikasi akreditasi A dari Badan Akreditasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nomor 10.01BAP-SMTUXI2012 pada tanggal 23 September 2012. Susunan personalia sekolah di SMK Muda patria Kalasan yaitu, Kepala Sekolah dibantu oleh 4 wakil kepala sekolah Waka diantaranya, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Hubungan Industri, Waka Humas dan 1 Ketua jurusan serta terdapat 26 orang guru yang terdiri dari pegawai negeri dan swasta, 5 orang TU, 3 orang Tool man, 2 orang cleaning servis, 2 penjaga malam, 2 pengurus yayasan. Seperti sekolah dan lembaga lainnya, sekolah ini juga mempunyai visi dam misi yang digunakan sebagai dasar dan acuan untuk mencapai tujuan sekolah. Adapun visi SMK Muda Patria Kalasan adalah : 76 “Menciptakan tenaga professional, Unggul, berkualitas dan berakhlak mulia”. Untuk mewujudkan visi tersebut tentunya diperlukan suatu misi. Misi dari SMK Muda Patria Kalasan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan iman dan taqwa. 2. Menyiapkkan tenaga kerja menengah yang sesuai pasar kerja. 3. Menjadikan tamatan yang produktif, adaptif, inovatif, dan mandiri. 4. Menyiapkan tamatan agar mampu berkompetensi, mengembangkan diri dan siap memasuki lapangan kerja. Penelitian ini dilaksanakan denganmengambil setting di ruang kelas dan bengkel, dengan gambaran ruangan yang kondusif danrepresentatif untuk kegiatan belajar mengajar maupun praktikum. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Elektronika Industri yang berjumlah 20 siswa. Penelitian tentang pengembangan soft skill siswa melaui metode cooperative learning tipe jigsaw ini dilaksanakan selama tiga bulan. Yakni dari tanggal Januari – Maret 2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan soft skill siswa dalam mata pelajaran Teori Dasar Elektronika TDE. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi, catatan lapangan serta dokumentasi. Selanjutnya akan dibahas tentang pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus dan peningkatan motivasi belajar siswa. 2. Kondisi Awal Sebelum Tindakan Pra Siklus Sebelum peneliti melakukan apapun hal yang pertama kali dilakukan oleh peneliti adalah melakukan diskusi dengan guru kelas. Setelah diskusi ditemukan bahwa di kelas X terdapat suatu masalah yakni rendahnya soft skill siswa. Guru pengampu menerangkan bahwa sejauh ini kemampuan akademis siswa lumayan baik, namun aspek soft skillnya masih perlu ditunjang. Beberapa aspek soft skill yang perlu ditunjang adalah disiplin, tanggungjawab, kreatifitas dan komunikasi. Guru kelas melanjutkan bahwa sejauh ini siswa masih rendah dalam hal kerjasama, umumnya mereka masih individualis. Dalam hal tanggungjawab para 77 siswa juga masih rendah, beberapa malah sering terlambat bahkan tidak mengerjakan tugas. Kemudian dalam hal komunikasi, umumnya mereka terlalu sulit ketika harus menjelaskan materi kepada teman-temannya di depan kelas. Masalah-masalah itulah yang kemudian menjadi motif penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas kaitannya peningkatan soft skill siswa melalui metode cooperative learning tipe jigsaw. Sebagaimana dijelaskan dalam bab IIIMetodologi Penelitian. Bahwa cooperative learning adalah pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran. Kemudian tipe jigsaw adalah salah satu metode yang di dalamnya terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok dalam jigsaw terdiri dari siswa yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik itu latar belakang prestasi akademis, faktor sosial ekonomi maupun faktor kemampuan lainnya.Dalam pembentukan kelompok, peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran yang juga wakil kepala sekolah yang membidangi bagian kesiswaan dan wakil sekolah bidang kurikulum sebagai stake holder sekolah yang paling mengerti kondisi siswa kelas X. Dari hasil diskusi tersebut, kemudian didapat pengelompokan siswa sebagai berikut :  Kelompok 1 :Azis Nasrudin, Aditya Permana, Eka, Riyan  Kelompok 2 : Bagus Muji S, Hariyanto, Ryan Ilham, Angga  Kelompok 3 : Suryanto, Anggiawan, Bermono, Imam Widiarto  Kelompok 4 : Catur Prakosa, Doni Setyawan, Ario Bakti, Wisnu  Kelompok 5 : Norman E, Wiwit M, Dwi A, Aviv S Daftar nama di atas kemudian dijadikan kelompok asal dalam kelas jigsaw. Setelah berdiskusi dengan guru mapel dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, hal selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi kelas. Diketahui bahwa jumlah siswa kelas X adalah 20 orang siswa yang kesemuanya adalah siswa putra. Hasil pengamatan sementara memang diketahui bahwa kondisi siswa sering kali ramai dan agak gaduh. Meskipun ruang kelas dan fasilitas representatif nampaknya 78 itutidak cukup menjadikan siswa terkondisikan. Metode pengajaran yang dipakai guru-guru untuk mengajar siswa kelas X masih metode konvensional, yakni dengan ceramah searah. Mungkin hal ini yang kemudian membuat aspek soft skil rendah. Kesimpulan sementara dari penulis menyebutkan bahwa melalui metode konvensional inilah yang kemudianmembuat aspek soft skill seperti disiplin, tanggungjawab, kreatifitas dan komunikasi siswa rendah. Dari hasil observasi kelas tersebut, penulis kemudian melanjutkan dengan melakukan kegiatan pra siklus pada kelas X. Metode yang dipakai oleh penulis pada pengajaran ini adalah metode konvensional berupa ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pengajaran ini dilaksanakan pada tangal 12 Januari 2013 dari Pukul 12.00-13.30, selama kurang 1,5 jam penulis melakukan pengajaran di kelas X, pengambilan data dibantu oleh dua orang kolaborator yang bersal dari guru pengampu mata pelajaran dan seorang rekan penulis yang juga masih berstatus mahasiswa. Lembar observasi yang telah divalidasi oleh para pakar kemudian dijadikan bahan acuan penilaian soft skill siswa. Dari hasil penelitian pra siklus tersebut kemudian didapat data sebagai berikut :