Tujuan Metode Pembelajaram Kooperatif
Slavin dalam Huda 2012: 114 menampilkan beberapa metode pembelajaran kooperatif yang banyak diteliti dan paling sering digunakan.
Selanjutnya Slavin dalam Huda 2012: 114 membagi metode-metode tersebut dalam 3 kategori: 1 metode-metode Student Team Learning, 2 metode-
metode Supported Cooperative Learning, dan 3 metode-metode informal. Lebih rinci apa yang dikemukakan oleh Lie dalam Isjoni 2011: 112-
114 menjelaskan bahwa ada beberapa metode pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas, sebagai berikut:
1 Metode mencari pasangan make-a match, selain dapat diterapkan dalam
semua mata pelajaran, metode ini juga dapat diterapkan untuk semua tingkatan usia.
2 Bertukar pasangan, metode ini memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk bekerja sama dengan orang lain. 3
Berpikir berpasangan berempat Think Pare Share, metode ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bekerja sendiri serta
bekerja sama dengan orang lain. 4
Berkirim salam dan soal, metode ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melatih pengtahuan dan keterampilan mereka.
5 Kepala bernomor Numbered Heands, metode ini memberikan semangat
bagi peserta didik dalam bekerja sama. 6
Kepala bernomor terstruktur, metode ini memberikan rasa tanggung jawab kepada masing-masing individu dalam kerja kelompok.
7 Dua tinggal dua temu Two stay two stray, metode ini memberikan
kesempatan untuk membagi ide atau informasi kepada kelompok lain. 8
Keliling kelompok, metode ini memberikan kesempatan bagi masing- masing anggota kelompok untuk mengungkapkan dan mendengarkan ide
dari anggota lain. 9
Kancing gemerincing, metode ini memberikan kesempatan bagi masing- masing anggota kelompok untuk mengungkapkan dan mendengarkan ide
dari anggota lain. 10
Keliling kelas, metode ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memaparkan hasil kerjanya dan melihat hasil kerja dari anggota lain.
11 Lingkaran kecil-lingkaran besar, metode ini memberikan kesmpatan bagi
peserta didik untuk berbagi informasi secara bersama-sama. 12
Tari bambu, metode ini merupakan hasil modifikasi dari teknik lingkaran keci-lingkaran besar.
13 Bercerita berpasangan, metode ini bertujuan untuk merangsang peserta
didik supaya berpikir dan berimajinasi sehingga peserta didik terdorong untuk belajar.
Berdasarkan jenis-jenis dari metode pembelajaran kooperatif yang telah disebutkan di atas, salah satu metode pembelajaran yang dapat
digunakan dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca peserta didik adalah metode pembelajaran Make–A Match, dimana metode
pembelajaran ini dapat digunakan untuk semua keterampilan baik keterampilan menulis, berbicara, membaca dan mendengarkan.