Membaca Dalam Kurikulum SMA
melakukan pengukuran terhadap kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Adapun tujuan penilaian yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro 2012: 30-33 adalah sebagai berikut.
1 untuk mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan itu dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,
2 untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap tingkah laku hasil belajar peserta didik,
3 untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan bidang-bidang tertentu,
4 untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan serta memonitor kemajuan prestasi peserta didik,
5 menentukan layak atau tidaknya peserta didik dinaikan ketingkat atasnya atau lulus dari tingkat pendidikan yang ditempuh,
6 memberikan umpan balik dari kegiatan belajar mengajar yang telah ditentukan dengan tes sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan.
Ada banyak cara yang distandarkan untuk mengukur kemampuan membaca. Menurut Arikunto 2009: 165-177, bentuk tes untuk mengukur
kemampuan membaca antara lain adalah dengan menggunakan bentuk tes jawaban benar-salah true-false, tes pilihan ganda multiple choise, tes
menjodohkan matching, dan tes isian completion test. Hal senada juga dikemukakan oleh Nurgiyantoro 2012: 125-137
menyebutkan bahwa bentuk tes objektif ada empat jenis, yaitu: 1 tes jawaban
benar-salah true-false, 2 tes pilihan ganda multiple choise, 3 tes isian completion, dan 4 tes penjodohan matching.
a Tes jawaban benar-salah true-false
Tes benar salah adalah bentuk ter yang terdiri dari sebuah pernyataan yang mempunyai dua kemungkinan: benar atau salah. Dalam tes ini, peserta
tes harus memahami betul pernyataan-pernyataan yang dihadapkan, apabila peserta menganggap pernyataan tersebut benar maka ia diminta untuk
menjawab B benar, dan sebaliknya apabila peserta menganggap pernyataan tersebut tidak benar maka ia diminta untuk menjawab S salah.
b Tes pilihan ganda multiple choise
Pada hakikatnya, tes pilihan ganda tidak berbeda dengan tes benar salah. Tes pilihan ganda juga memberikan pernyataan benar dan salah pada
setiap alternatif jawaban. Semakin banyak alternatif jawabana yang disediakan, semakin sulit suatu butir soal dan semakin kecil kemungkinan
tepatnya jawaban peserta didik yang hanya berspekulasi. c
Tes isian completion Tes isian merupakan suatu bentuk tes yang berupa melengkapi atau
menyempurnakan pertnyataan-pernyataan yang sengaja dihilangkan atau sengaja dibuat tidak lengkap. Untuk mengerjakan bentuk soal isian, peserta
didik harus mengisi bentuk kata atau pernyataan yang tepat. Isian jawaban hanya berisi satu atau beberapa kata.