Hasil Tes Keterampilan Membaca Siklus I

observasi dilakukan dengan cara memberi cek list pada lembar observasi sikap atau tingkah laku dan motivasi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Terdapat delapan indikator sikap dalam penilaian sikaptingkah laku dan motivasi peserta didik dengan kriteria pemberian tanda cek list jika melakukan indikator sikap dalam penilaian sikaptingkah laku dan motivasi peserta didik. Tanda cek list mempunyai arti skor 1 dan skor 0 jika tidak ada tanda cek list. Skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 16 untuk dua kali pertemuan pada siklus I, dengan 4 orang mendapatkan skor maksimal, yaitu 16 dan 1 orang yang mendapatkan skor minimal, yaitu 6. Berikut ini adalah grafik hasil data kategorisasi pada sikaptingkah laku dan motivasi peserta didik selama proses pembelajaran. Gambar Grafik 5 : Hasil Data Kategorisasi SikapTingkah Laku dan Motivasi Siklus I Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa 16 orang peserta didik dikategorikan baik, 15 orang peserta didik dikategorikan cukup, dan 1 orang peserta didik dikategorikan kurang selama pembelajaran berlangsung sesuai Baik Cukup Kurang Series 1 16 15 1 5 10 15 20 F re k u e n si Sikap dan Motivasi Siklus I dengan indikator sikaptingkah laku dan motivasi. Perbandingan tingkat kategorisasi baik dan kategori cukup hanya selisih 1 orang. Berikut ini adalah grafik yang berhubungan dengan peningkatan jumlah peseta didik pada sikaptingkah laku dan motivasi peserta didik selama proses pembelajaran yang diadaptasi dari jumlah peserta didik yang melakukam sikap sesuai dengan indikator sikaptingkah laku dan motivasi. Gambar Grafik 6 : Hasil Observasi Peningkatan SikapTingkah Laku dan Motivasi Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus I Berdasarkan grafik di atas, pertemuan pertama ada 6 indikator yang memiliki jumlah peserta didik 20 orang dengan rata-rata 0,62 yaitu senang mengikuti pelajaran, perhatian peserta didik terhadap guru, aktif bertanya kepada 20 20 20 20 32 21 20 20 23 25 25 25 32 23 23 23 Perbandingan Sikap dan Motivasi peserta Didik Selama Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 guru, aktif diskusi dengan teman, berusaha mempelajari kembali materi dan berusaha mendapatkan nilai yang baik. Hasil indikator dengan jumlah peserta didik 20 orang di atas, dikategorikan cukup karena pada pertemuan pertama, beberapa peserta didik bersemangat mengikuti pelajaran, mendengarkan apa yang dijelaskan oleh peneliti, memperhatikan peneliti yang sedang mengajar dengan seksama dan peserta didik mudah mengerti dengan penjelasan peneliti tentang aturan permaianan Make-A Match mencari pasangan dalam proses pembelajaran, serta beberapa peserta didik sudah berani melakukan interaksi dengan peneliti selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan idikator berusaha mengerjakan tugas tepat waktu memiki jumlah peserta didik 21 orang dengan rata-rata 0,66 dikategorikan cukup, dimana selama pembelajaran berlangsung peserta didik dengan semangat mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti. Kemudian indikator disiplin dalam kehadiran memiliki jumlah peserta didik 32 orang dengan rata-rata 1,00 dikategorikan baik, karena peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan baik, tidak ada peserta didik yang meminta ijin tidak masuk sekolah. Pada pertemuan kedua, indikator senang mengikuti pelajaran, berusaha mengerjakan tugas tepat waktu, berusaha mempelajari kembali materi dan berusaha mendapat nilai baik meningkat menjadi 23 orang dengan rata-rata 0,72 dikategorikan baik karena peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, peserta didik juga mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti dengan baik, selain itu peserta didik juga memperhatikan peneliti yang sedang menjelaskan materi, serta peserta didik juga berusaha untuk mendapatkan nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI MEDIA KOMIK.

3 8 368

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA N 1 MERTOYUDAN MAGELANG.

2 7 236

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 IMOGIRI BANTUL MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

13 48 411

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Permainan Bahasa Bildgeschichte.

3 7 388

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN2 PURWOREJO MELALUI METODE PQ4R.

3 12 383

Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Klaten Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Cooperative Script.

1 7 312

KEEFEKTIFAN TEKNIK HERRINGBONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN.

9 67 274

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE.

2 5 399