3. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make- A Match
a. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make- A Match
Mempelajari bahasa asing bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang tepat di dalamnya. Pemilihan metode pembelajaran
yang tepat berpengaruh terhadap keberhasilan tujuan pembelajaran. Dalam mewujudkan tujuan pembelajaran, pemilihan model pembelajaran kooperatif
dirasa tepat. Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam metode pembelajaran Make-A Match
adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu yang berisi jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan tersebut Suprijono, 2012: 94. Rusman 2011: 223 menyatakan bahwa metode mencari pasangan
atau Make-A Match, yaitu metode yang dikembangkan oleh Lorna Curran. Make-A Match
atau mencari pasangan merupakan metode pembelajaran kooperatif dengan cara mencari pasangan pertanyaan jawaban yang tepat.
Setiap peserta didik mendapatkan satu buah kartu, lalu secepatnya mencari pasangan dari kartu yang didapatkan sebelum batas waktunya, peserta didik
yang berhasil mencocokkan kartunya diberi poin. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Huda 2012: 135 yang
menyatakan bahwa model pembelajaran Make-A Match memberikan kesempatan bagi peserta didik mencari pasangan sambil mempelajari suatu
konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan. Selain itu, metode ini dapat diterapkan untuk semua jenis mata pelajaran dan semua
tingkatan kelas.
Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Make-A Match
adalah sebuah metode pembelajaran dengan cara mencari pasangan pertanyaan jawaban secara tepat. Dalam prosesnya setiap peserta
didik mendapatkan sebuah kartu, kemudian mencari pasangan dari kartu yang didapatkannya. Metode ini bertujuan untuk mendalami materi dan menggali
materi secara mandiri serta dapat digunakan untuk semua jenis mata pelajaran.
b. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make- A
Match
Mengenai langkah-langkah metode pembelajaran Make-A Match, Suprijono 2012: 94-95 menyatakan bahwa hal-hal yang perlu disiapkan
dalam metode pembelajaran Make- A Match adalah sebagai berikut: 1 pendidik membagi kelas menjadi 3 kelompok, kelompok pertama
membawa kartu pertanyaan, kelompok kedua pembawa jawaban dan kelompok ketiga adalah kelompok penilai,
2 posisi kelas dalam bentuk huruf U, upayakan kelompok pertama dan kedua berjajar saling berhadapan,
3 jika kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, pendidik membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kedua bertemu
mencari pasangan jawaban-pertanyaan yang cocok, 4 pendidik memeberikan waktu kepada peserta didik untuk berdiskusi, hasil
diskusi ditandai dengan pasangan-pasangan antara anggota kelompok pembawa pertayaan dan pembawa jawaban yang telah cocok,
5 kelompok pertama dan kedua yang sudah berpasangan akan menjadi kelompok penilai kelompok ketiga, sedangkan kelompok penilai kelompok
ketiga akan dipecah menjadi kelompok pertama dan kedua, dan seterusnya.. Sedangkan Rusman 2011: 223-224 berpendapat bahwa ada beberapa
langkah-langkah metode pembelajaran Make- A Match, di antaranya: 1
Pendidik menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konseptopik yang cocok untuk sesi review satu sisi kartu berupa
kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban, 2 Setiap peserta didik mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal
dari kartu yang dipegang, 3 peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya kartu soaljawaban,
4 peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu akan diberi poin, 5 setelah satu babak kartu akan dikocok lagi
agar tiap peserta didik mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya, 6 kesimpulan.
Hal senada yang diungkapkan oleh Hanafiah 2009: 46 bahwa ada langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode pebelajaran Make-A
Match , sebagai berikut:
1 Pendidik menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konseptopik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian
kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban, 2 Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu, 3 setiap peserta didik memikirkan
jawaban atas soal dari kartu yang dipegang, 4 peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya soal
jawaban, 5 setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin, 6 setelah satu babak, kartu dikocok
lagi agar tiap peserta didik mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya, 7 kesimpulan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan
langkah-langkah metode pembelajaran Make-A Match diharapkan dapat mengubah kebiasaan belajar peserta didik, dimana pendidik tidak hanya
sebagai transfer informasi tetapi juga sebagai fasilitator sekaligus motivator.
Di samping itu, dalam menggunakan metode pembelajaran Make-A Match pendidik harus pandai mengontrol kelas agar proses belajar mengajar sesuai
dengan yang diharapkan.
c. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make- A Match