17
persentase skor angket siswa yang mencapai kategori minimal Baik lebih dari 75.
4. Metode Pembelajaran Inkuiri
Inquiry berasal dari kata “to inquire” yang berarti ikut serta atau
terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan Nunuk Suryani, dkk, 2012: 119. Sejalan dengan
pendapat Nunuk Suryani, Kourilsky Oemar Hamalik, 2001: 220 berpendapat bahwa pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi
yang berpusat pada siswa dimana kelompok siswa inquiry ke dalam suatu isu atau mencari jawaban-jawaban terhadap isi struktural kelompok.
Metode inkuiri bertujuan untuk mengorganisasikan pengetahuan yang dimiliki siswa sebagai fondasi yang kuat berdasarkan konsep metode ilmiah.
Metode ini berusaha untuk mengajarkan berbagai keterampilan dan bahasa ilmiah Bruce dan Well, dalam M. Hosnan, 2014: 345.
Seperti dikemukakan M. Hosnan 2014: 347, pengaruh metode pembelajaran inkuiri yaitu: 1 keterampilan proses mengamati,
mengumpulkan, mengorganisasikan data; mengidentifikasi dan mengontrol variabel; merumuskan dan menguji hipotesis dan menjelaskan; menarik
kesimpulan; 2 keaktifan siswa belajar secara mandiri; 3 keterampilan dalam mengungkapkan pendapat secara verbal; 4 sifat toleransi terhadap
keberagaman pendapat dan tekun; 5 memiliki logika berpikir; dan 6 kesadaran bahwa pengetahuan tentatif.
18
Menurut Nunuk Suryani, dkk 2012: 119, ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri, yaitu:
1 Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
2 Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri self-belief.
3 Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya
dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Sedangkan menurut M. Hosnan 2014: 341, prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
1 Berorientasi pada pengembangan intelektual. Tujuan utamanya adalah
pengembangan kemampuan berpikir, selain berorientasi kepada hasil belajar, juga berorientasi pada proses belajar.
2 Prinsip interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses
interaksi, baik interaksi antara peserta didik maupun interaksi peserta didik dengan pendidik, bahkan interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan.
3 Prinsip bertanya. Peran pendidik dalam menggunakan strategi ini
adalah pendidik sebagai penanya, sebab kemampuan peserta didik untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan
sebagian dari proses berpikir.
4 Prinsip belajar untuk berpikir. Belajar berpikir adalah pemanfaatan dan
penggunaan otak secara maksimal. 5
Prinsip keterbukaan. Tugas pendidik adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
Oemar Hamalik 2001: 219 berpendapat bahwa di dalam inkuiri, seseorang bertindak sebagai seorang ilmuan scientist, melakukan
eksperimen, dan mampu melakukan proses mental berinkuiri sebagai berikut:
19
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alami.
b. Merumuskan masalah-masalah.
c. Merumuskan hipotesis-hipotesis.
d. Merancang pendekatan investigatif yang meliputi eksperimen.
e. Melaksanakan eksperimen.
f. Mensintesiskan pengetahuan.
g. Memiliki sikap ilmiah, antara lain objektif, ingin tahu, keterbukaan,
menginginkan dan menghormati model-model teoritis, serta bertanggung jawab.
Wina Sanjaya 2008, dalam Nunuk Suryani dan Leo Agung, 2012: 120-121 menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut: 1.
Orientasi Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah:
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa. b.
Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-
langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini
dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. 2.
Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
20
persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Teka-teki dalam rumusan masalah tentu ada jawabannya, dan siswa
didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu
melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses
berpikir. 3.
Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan menebak berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan
yang dikaji. 4.
Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam
21
belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Berdasarkan beberapa pendapat dan penjelasan tentang metode pembelajaran inkuiri, didapatkan kelebihan dan kekurangan metode
pembelajaran inkuiri. Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya sebagai berikut M. Hosnan, 2014: 344. 1.
Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran inkuiri dianggap
lebih bermakna. 2.
Dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
22
4. Dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di
atas rata-rata. Artinya, peserta didik memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh peserta didik yang lemah dalam
belajar.
Disamping memiliki
kelebihan, pembelajaran
inkuiri juga
mempunyai kekurangan, diantaranya sebagai berikut M. Hosnan, 2014: 344.
1. Jika strategi ini digunakan sebagai pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik. 2.
Pembelajaran inkuiri sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasika-nya memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering pendidik sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
peserta didik menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inkuiri ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap pendidik.
Dari uraian yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran inkuiri menekankan pada kegiatan siswa,
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran inkuiri dianggap lebih bermakna,
seta memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar.
5. Pendekatan Saintifik