22
4. Dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di
atas  rata-rata.  Artinya,  peserta  didik  memiliki  kemampuan  belajar bagus  tidak  akan  terhambat  oleh  peserta  didik  yang  lemah  dalam
belajar.
Disamping memiliki
kelebihan, pembelajaran
inkuiri juga
mempunyai  kekurangan,  diantaranya  sebagai  berikut  M.  Hosnan,  2014: 344.
1. Jika  strategi  ini  digunakan  sebagai  pembelajaran,  maka  akan  sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik. 2.
Pembelajaran inkuiri sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.
3. Kadang-kadang  dalam  mengimplementasika-nya  memerlukan  waktu
yang panjang sehingga sering pendidik sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Selama  kriteria  keberhasilan  belajar  ditentukan  oleh  kemampuan
peserta  didik  menguasai  materi  pelajaran,  maka  pembelajaran  inkuiri ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap pendidik.
Dari uraian yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode  pembelajaran  inkuiri  menekankan  pada  kegiatan  siswa,
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran inkuiri dianggap lebih bermakna,
seta memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar.
5. Pendekatan Saintifik
Implementasi  Kurikulum  2013  dalam  pembelajaran  dengan pendekatan  saintifik  adalah  proses  pembelajaran  yang  dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
23
Pendekatan  Saintifik  adalah  pendekatan  yang  berorientasi  pada kegiatan  yang  diawali  dengan  mengamati  sesuatu,  dilanjutkan  dengan
membuat hipotesis, mencari tahu kebenaran hipotesis, dan diakhiri dengan kesimpulan  Kazelik  dan  Pearson,  2009.  Metode  saintifik  sangat  relevan
dengan tiga teori belajar, yaitu teori Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky M. Hosnan, 2014: 35.
Pendekatan  saintifik  memiliki  karakteristik  yang  membedakan dengan  pendekatan  yang  lain.  Hosnan  2014:  36  berpendapat  bahwa
pendekatan saintifik memiliki karakter sebagai berikut: a.
Berpusat pada siswa. b.
Melibatkan  keterampilan  proses  sains  dalam  mengonstruksi  konsep, hukum atau prinsip.
c. Melibatkan  proses-proses  kognitif  yang  potensial  dalam  merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
d. Dapat mengembangkan karakter siswa.
Berdasarkan karakteristik di atas, pendekatan Saintifik merujuk pada teknik  investigasi  atas  fenomena,  memperoleh  pengetahuan  baru,  dan
memadukan pengetahuan sebelumya. Menurut Panhuizen 2005: 36 dalam pelaksanaan pendekatan Saintifik, guru membimbing siswa saat diskusi dan
aktivitas  belajar,  melayani  siswa  dalam  memahami  masalah,  dan pemahaman lebih lanjut pada pengetahuan formal berupa sistem dan simbol
matematika.  Kurnik  2008  menyebutkan,  hal  yang  perlu  diperhatikan dalam pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
a. Guru  mengenalkan  fakta-fakta  dan  bentuk  dari  kejadian  matematika
yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari untuk proses berpikir. b.
Guru  menyiapkan  masalah  yang  akan  dipecahkan  menggunakan langkah dan prosedur saintifik.
24
c. Siswa  dibiasakan  untuk  menganalisis,  mensintesis,  berpikir  abstrak,
menggeneralisasi, menspesifikasi, dan mengobservasi. d.
Menggunakan soal pemecahan masalah. e.
Menggunakan  metode  induksi  yaitu  dari  hal  yang  mudah  ke  susah, simpel ke kompleks, dan menjabarkan teorema baru.
Berdasarkan beberapa pendapat  tersebut  dapat  disimpulkan bahwa pendekatan  saintifik  merupakan  pendekatan  pembelajaran  yang  membuat
siswa  memiliki  kemampuan  dan  pengetahuan  baru  melalui  tahapan mengamati,  mengumpulkan  data,  menganalisis  data,  mengasosiasi,  dan
mengomunikasikan konsep. Menurut  Yunus  Abidin  2014:  141,  ada  empat  tahapan  dalam
saintifik proses. Keempat tahapan tersebut adalah sebagai berikut: a.
Identifikasi masalah Pembelajaran  hendaknya  diawali  dengan  sejumlah  masalah  baik
masalah yang disajikan guru dan yang lebih baik lagi adalah masalah yang  dirumuskan  oleh  siswa  sendiri.  Pertanyaan  rumusan  masalah
yang dibuat siswa merupakan pertanyaan pemandu pembelajaran yang harus siswa dapatkan jawabannya setelah selesai melaksanakan seluruh
rangkaian pembelajaran. b.
Membuat hipotesis Berdasarkan  langkah  kerja  penelitian  ini,  dalam  konteks  model
pembelajaran  siswa  harus  menggunakan  penalarannya  baik  secara induktif  maupun  deduktif  untuk  mampu  merumuskan  jawaban
sementara atas pertanyaan yang diajukan.
25
c. Mengumpulkan dan menganalisis data
Kegiatan  pengumpulan  data  dapat  dilakukan  baik  secara  eksperimen maupun  studi  lainnya.  Hasil  pengumpulan  data  tersebut  selanjutnya
diolah  guna  dapat  digunakan  untuk  menjawab  pertanyaan  penelitian ataupun untuk membuktikan hipotesis.
d. Menginterpretasi data dan membuat kesimpulan
Kegiatan interpretasi merupakan aktivitas yang dilakukan siswa untuk memaknai  hasil  penelitian  sederhana  yang  telah  dilakukannya.  Hasil
interpretasi  adalah  simpulan  yang  dibuat  oleh  siswa  dan  selanjutnya menjadi pengetahuan yang benar-benar dikonstruksi oleh siswa sendiri
sehingga diyakini akan meningkatkan tingkat retensi yang lebih tinggi jika  dibandingkan  dengan  yang  diperoleh  siswa  melalui  kegiatan
menyimak penjelasan guru. Selanjutnya,  terdapat  beberapa  prinsip  pembelajaran  dengan
pendekatan saintifik, yaitu Hosnan: 37: 1
Pembelajaran berpusat pada siswa. 2
Pembelajaran membentuk students self concept. 3
Pembelajaran terhindar dari verbalisme. 4
Pembelajaran  memberikan  kesempatan  pada  siswa  untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5 Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
siswa. 6
Pembelajaran  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  dan  motivasi mengajar guru.
7 Memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  melatih  kemampuan
dalam komunikasi. 8
Adanya  proses  validasi  terhadap  konsep,  hukum,  dan  prinsip  yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
26
Kurnik  2008:  429  menjelaskan  bahwa  untuk  mewujudkan pembelajaran  dengan  pendekatan  saintifik  diperlukan  langkah-langkah
sebagai berikut: 1
Siswa dikenalkan objek nyata dan hubungan konsep dengan kehidupan nyata.
2 Siswa  mengamati  sesuatu  secara  umum  dari  suatu  objek  untuk
mendapatkan ide dari konsep. 3
Mengumpulkan  informasi  dan  mencari  karakteristik  suatu  objek, memformulasikan dan mengumpulkan konsep-konsep.
4 Menganalisis  dari  informasi  yang  telah  dikumpulkan  dengan
mengabstraksi objek nyata untuk digeneralisasi. 5
Mengimplementasikan konsep dengan menemukan contoh lain dalam kehidupan sehari-hari dari konsep yang ditemukan.
Dalam  Permendikbud  nomor  81  A  tahun  2013  lampiran  IV  dan Permendikbud nomor 103 tahun 2014, pendekatan saintifik pada kurikulum
2013  yang  diterapkan  di  Indonesia  dijabarkan  langkah-langkah pembelajaran tersebut menjadi lima, yaitu:
a. Mengamati
Kegiatan  belajar  mengamati  meliputi  membaca,  mendengar, menyimak,  melihat  tanpa  atau  dengan  alat.  Kompetensi  yang
dikembangkan dalam
kegiatan mengamati
adalah melatih
kesungguhan,  ketelitian,  dan  mencari  informasi.  Dalam  hal  ini  guru perlu  memfasilitasi  siswa  agar  kegiatan  pengamatan  menjadi
berkualitas. b.
Menanya Kegiatan belajar ini meliputi mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang  dipahami  dari  apa  yang  diamati  atau  pertanyaan  untuk mendapatkan  informasi  tambahan  tentang  apa  yang  diamati.
27
Kompetensi  yang  dikembangkan  adalah  mengembangkan  kreativitas, rasa  ingin  tahu,  kemampuan  merumuskan  pertanyaan  untuk
membentuk  pikiran  kritis  yang  perlu  untuk  hidup  cerdas  dan  belajar sepanjang  hayat.  Dalam  kegiatan  ini  guru  mengarahkan  siswa  untuk
membuat  pertanyaan mulai dari pertanyaan tentang hasil pengamatan objek  yang  konkrit  sampai  kepada  yang  abstrak  berkenaan  dengan
fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. c.
Mengumpulkan informasieksperimen Kegiatan-kegiatan  yang  terdapat  pada  langkah  mengumpulkan
informasi  atau  eksperimen,  yaitu  1  melakukan  eksperimen;  2 membaca sumber lain selain buku teks; 3 mengamati objekkejadian;
4  aktivitas;  5  wawancara  dengan  narasumber.  Kompetensi  yang dikembangkan  dalam  kegiatan  ini  adalah  sikap  teliti,  jujur,  sopan,
menghargai  pendapat  orang  lain,  kemampuan  berkomunikasi, menerapkan  kemampuan  mengumpulkan  informasi  melalui  berbagai
cara  yang  dipelajari,  mengembangkan  kebiasaan  belajar  dan  belajar sepanjang hayat.
d. Mengasosiasikanmengolah informasi
Siswa mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen mau pun hasil dari kegiatan
mengamati  dan  kegiatan  mengumpulkan  informasi.  Pengolahan informasi  yang  dikumpulkan  dari  yang  bersifat  menambah  keluasan
dan  kedalaman  sampai  kepada  pengolahan  informasi  yang  bersifat
28
mencari  solusi  dari  berbagai  sumber  yang  memiliki  pendapat  yang berbeda  sampai  kepada  yang  bertentangan.  Kompetensi  yang
dikembangkan yaitu sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan  menerapkan  prosedur  dan  kemampuan  berpikir  induktif
serta deduktif dalam menyimpulkan. e.
Mengomunikasikan Kegiatan  belajar  ini  meliputi  menyampaikan  hasil  pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.  Kompetensi  yang  dikembangkan  yaitu  sikap  jujur,  teliti,
toleransi,  kemampuan  berpikir  sistematis,  mengungkapkan  pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa
yang baik dan benar. Berdasarkan beberapa pendapat dan penjelasan tentang pendekatan
saintifik, didapatkan kelebihan dan kekurangan pendekatan saintifik. Yunus Abidin 2014: 125-129 telah menjabarkan kelebihan pendekatan saintifik
sebagai berikut: a.
Memandu  siswa  untuk  memecahkan  masalah  melalui  kegiatan perencanaan  yang  matang,  pengumpulan  data,  analisis  data  untuk
menghasilkan kesimpulan. b.
Menuntun siswa berpikir sistematis, kritis, kreatif, melakukan aktivitas penelitian dan membangun konseptualisasi pengetahuan.
c. Membina  kepekaan  siswa  terhadap  problematika  yang  terjadi  di
lingkungannya. d.
Membiasakan siswa menanggung risiko pembelajaran. e.
Membina kemampuan siswa dalam berargumentasi dan berkomunikasi. f.
Mengembangkan karakter siswa. Selain  kelebihan,  pendekatan  saintifik  juga  memiliki  kekurangan
seperti yang dijabarkan oleh Hosnan 2014, yaitu:
29
a. Bantuan guru berkurang sehingga guru jarang menjelaskan.
b. Dapat  menghambat  laju  pembelajaran  yang  menyita  waktu
pembelajaran. c.
Kegagalan  dan  kesalahan  dalam  bereksperimen  akan  berakibat  pada kesalahan penyimpulan.
d. Apabila minat siswa kurang terhadap materi dan tidak berkonsentrasi
atau memecah perhatian peserta dapat menyebabkan pengajaran yang dilakukan tidak efektif.
Berdasarkan  definisi  yang  telah  dijelaskan  sebelumnya  dapat disimpulkan  bahwa  pendekatan  saintifik  merupakan  proses  pembelajaran
yang menuntut siswa untuk aktif dalam menemukan konsep, prinsip,  atau hukum  melalui  proses  mengamati,  menanya,  mengumpulkan  informasi,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
6. Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Pendekatan Saintifik