Multikolinearitas Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

Juni Ashari Nasution : Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan Jumlah Industri Terhadap Penyediaan Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 3.2 Kurva Uji F Statistik

3.7 Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik merupakan asumsi yang digunakan untuk membuat estimasi atau perkiraan, pengujian hipotesis, dan ramalan interval nilai variabel terikat Y.

3.7.1 Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu fenomena yang terjadi pada model regresi jika dua atau lebih variabel independen cenderung berubah dengan pola yang sama. Variabel-varabel tersebut biasanya punya hubungan yang sangat erat dan tidak mungkin dianalisis secara terpisah pengaruhnya terhadap variabel dependen. Ada tidaknya multikolinearitas dapat ditandai dengan : a. Standar error tidak terhingga b. R 2 sangat tinggi akan tetapi t-statistik berubah tanda dan tidak signifikan c. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada = 10, = 5, = 1. Pengaruh multikolineritas terhadap nilai taksiran : a. Nilai-nilai koefisien tidak mencerminkan nilai yang benar. b. Karena standar errornya tinggi maka kesimpulan tidak dapat diambil melalui t-test. c. T-test tidak dapat dipakai untuk menguji keseluruhan hasil taksiran. d. Tanda yang diharapkan pada hasil taksiran koefisien akan bertentangan menurut teori. H diterima H a diterima Juni Ashari Nasution : Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan Jumlah Industri Terhadap Penyediaan Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Salah satu variabel independen jangan diikutsertakan dalam menaksir model. Tetapi harus diperhatikan mungkin variabel tersebut secara teori berhubungan terhadap variabel dependen maka hasil taksiran akan menjadi bias. b. Mendefinisikan kembali variabel-variabel tersebut. c. Penambahan data-data.

3.7.2 Autokorelasi

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi disturbance error antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data deretan waktu atau ruang seperti dalam data cross-sectional. Model regresi linear klasik mengasumsikan autokorelasi tidak terdapat di dalamnya disturbansi atau gangguan u i Gujarati, 1999: 201. Dilambangkan dengan : Eu i u j = 0 i ≠ j Faktor-faktor yang menyebabkan autokorelasi terjadi : a. Spatial autokorelation Biasanya terjadi pada data cross section. Fluktuasi atau perubahan aktivitas kegiatan ekonomi dari satu daerah akan mempengaruhi kegiatan ekonomi daerah terdekat karena ada keterkaitan ekonomi antara daerah tersebut. b. Pengaruh yang berkelanjutan Prolonged Influence of Shocks Hal ini sering terjadi pada time series data, yaitu faktor bencana alam dan faktor lain yang sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi sehingga akan terasa pada periode berikutnya. c. Inersia Psychological Conditioning Juni Ashari Nasution : Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan Jumlah Industri Terhadap Penyediaan Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Yaitu tindakan-tindakan atau pengaruh masa lalu yang akan masih mengganggu kegiatan atau aktivitas selanjutnya misalnya peningkatan suku bunga, pajak dan lain- lain. d. Manipulasi data Yaitu adanya interpolasi data atau penambahan data. e. Bias spesifikasi Mis Specification Hal ini terjadi karena tidak disertakannya variabel independen yang berhubungan di mana variabel independen tersebut sebenarnya turut mempengaruhi variabel dependen. D-W Test Uji Durbin-Watson D-W test digunakan untuk mengetahui apakah dalam model terdapat autokorelasi ataupun antara disturbance error-nya. ∑ ∑ − − − − = n t t t et e e DW 1 2 1 2 2 1 1 Tabel 3.1 Kriteria Pengambilan Keputusan D-W Test Nilai D-W Berdasarkan Estimasi Model Regresi Kesimpulan Juni Ashari Nasution : Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan Jumlah Industri Terhadap Penyediaan Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 4-D.W.LDW4 4-DWUDW4-DWL 2DW4-DWU DWUDW2 DWLDWDWU 0DWDWL Tolak H . Terdapat serial korelasi negatif di antara disturbance error. Tidak ada kesimpulan. Terima H 0. Terima H a. Tidak ada kesimpulan. Tolak H . Terdapat serial korelasi positif di antara disturbance terms. Bentuk hipotesis dari uji D-W sebagai berikut: H : p = 0 → tidak ada serial korelasi H : p ≠ 0 → ada serial korelasi Gambar 3.3 Kurva D-W Statistik

3.8 Definisi Operasional Variabel