Teori Pertumbuhan Ekonomi Robert Solow Teori Pertumbuhan Ekonomi Nicholas Kaldor

Juni Ashari Nasution : Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan Jumlah Industri Terhadap Penyediaan Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 2. Adanya sistem perkreditan yang menyediakan dana bagi para entrepreneur untuk merealisasikan ide-ide tersebut sehingga menjadi sesuatu yang nyata dalam perekonomian. Sistem perkreditan merupakan faktor penunjang terwujudnya inovasi. Dengan adanya sistem perkreditan para calon inovator mendapatkan kesempatan yang lebih luas mewujudkan idenya. Sistem perkreditan mempertemukan mereka yang membutuhkan dana dengan yang kelebihan dana, sehingga memperlancar terwujudnya inovasi yang kemudian akan berperan penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

2.2.1.4 Teori Pertumbuhan Ekonomi Robert Solow

Teori ini dikemukakan oleh Solow pada tahun 1956 dan merupakan penyempurnaan dari teori klasik sebelumnya. Fokus pembahasan pertumbuhan neo klasik adalah akumulasi stok barang modal dan keterkaitannya dengan keputusan masyarakat untuk menabung atau untuk melakukan investasi. Kesimpulan pokok dalam analisis Solow adalah bahwa pertumbuhan ekonomi mengandung ciri yang stabil dalam pola keadaan ekuilibrium. Asumsi-asumsi penting dalam model Solow antara lain : 1. Tingkat teknologi dianggap konstan tidak ada kemajuan teknologi. 2. Tingkat depresi dianggap konstan. 3. Tidak ada perdagangan luar negeri atau aliran keluar masuk barang modal. 4. Tidak ada sektor pemerintah. 5. Tingkat pertambahan penduduk tenaga kerja dianggap konstan. 6. Untuk mempermudah analisis, dapat ditambahkan asumsi bahwa seluruh penduduk bekerja sehingga jumlah penduduk sama dengan jumlah tenaga kerja. Juni Ashari Nasution : Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan Jumlah Industri Terhadap Penyediaan Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

2.2.1.5 Teori Pertumbuhan Ekonomi Nicholas Kaldor

Dalam perkembangan pemikiran Kaldor mengenai masalah pertumbuhan ekonomi, perhatiannya semakin ditujukan kepada masalah-masalah konkrit yang berjalan dalam masa yang panjang, sekitar lima puluh tahun atau lebih. Pandangan Kaldor tentang proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang diarahkan pada pertumbuhan sektoral yang mencakup sektor komoditi primer dan sektor sekunder industri dan konstruksi. Sedangkan kegiatan di sektor tertier jasa dianggap sebagai fungsi dari perkembagan industri. Menurut Kaldor, Peningkatan produktivitas tenaga kerja memerlukan investasi yang berkenaan dengan mekanisme teknik produksi. Hal ini brarti bertambahnya modal per tenaga kerja. Investasi bukan menjadi sebab bagi pertumbuhan produksi, melainkan sebaliknya pertumbuhanlah yang memungkinkan pengerahan investasi.

2.2.1.6 Teori Pertumbuhan Ekonomi Simon Kusnezt