Christa Td. Siallagan : Analisis Posisi Fiskal Daerah Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pembentukan modal tetap domestik brutto
Perubahan stok
Ekspor netto dalam jangka waktu tertentu
Modelnya: PDRB = Sewa Tanah + Bunga Deviden + UpahGaji + Keuntungan
c. Pendekatan PengeluaranExpenditure
PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa
faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan
pajak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB kecuali faktor pendapatan, termasuk pola komponen penyusutan dan pajak tidak langsung netto.
Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. PDB adalah jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor
lapangan usaha. Modelnya:
PDRB = C Private + Goverment + Investment FC + ∆ Inv + Ex-Im
Dari 3 pendekatan tersebut secara konsep jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah
pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya PDRB yang telah diuraikan diatas disebut PDRB Atas Dasar Harga Pasar.
2.6.2. Cara Penilaian Harga Konstan
Perhitungan PDRB atas dasar harga tahun dasar tertentu dipakai tahun 1993 sangat penting untuk mengetahui perkembangan riil agregat ekonomi yang diamati
dari tahun ke tahun. Harga konstan artinya harga produk didasarkan atas harga pada tahun tertentu. Tahun yang dijadikan patokan harga disebut tahun dasar untuk
penentuan harga konstan. Jadi, kenaikan pendapatan hanya disebabkan oleh meningkatnya jumlah fisik produksi, karena harga dianggap konstan. Pada sektor jasa
yang tidak memiliki unit produksi, nilai produksi dinyatakan dalam jumlah harga jual. Sehingga harga jual dideflasikan dengan menggunakn indeks inflasi atau defalator
lainnya dianggap lebih sesuai. BPS sekarang lebih memakai tahun dasar penentuan harga konstan, yaitu tahun 1993 dan 2000.
Christa Td. Siallagan : Analisis Posisi Fiskal Daerah Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Agregat yang dimaksud dapat berupa PDRB secara keseluruhan maupun PDRB sektoral. Dalam penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan dikenal 4
cara, sebagai berikut: a. Revaluasi
Metode ini dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara pada, masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar tahun 1993. Selisih nilai
produksi dan biaya atas dasar harga konstan merupakan nilai tambah atas dasar harga konstan.
b. Ekstrapolasi Nilai tambah suatu tahun atas dasar harga konstan 1993 diperoleh dengan cara
mengekstrapolasi nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi. Indeks produksi ini merupakan indeks dari masing-masing atau sekelompok komoditas
hasil produksi output atau indeks dari berbagai indikator produksi seperti tenaga karja, kapasitas produksi mesin, kendaraan dan sebagainya dan lain-lain sesuai
dengan jenis kegiatan ekonomi yang ada. Ekstrapolasi dapat pula dilakukan terhadap penghitungan nilai produksi atas dasar
harga konstan. Yang perlu diperhatikan dalam cara ini adalah penentuan ektrapolatornya. Kuantitas produksi dari masing-masing sektorsub sektor
merupakan ekstrapolator yang terbaik. c. Deflasi
Penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan 1993 dapat pula dilakukan dengan cara deflasi, yaitu dengan cara mebagi nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku pada masing-masing tahun dengan indeks harga sesuai dengan kegiatannya. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator antara lain Indeks
Harga Konsumen IHK, Indeks Harga Perdagangan Besar, Indeks Produsen dan sebagainya.
d. Deflasi Berganda Pada deflasi berganda ini yang diseflasikan adalah nilai produksi dan biaya antara
pada masing-masing tahun, sedangkan nilai tambahnya diperoleh dari selisih keduanya yang merupakan hasil deflasi. Indeks harga yang digunakan sebagai
deflator dalam perhitungan nilai produksi atas dasar harga konstan biasanya adalah indeks harga produsen atau indeks harga perdagangan besar sesuai dengan
cakupan komoditinya. Sedangkan indeks harga yang dipakai untuk memperoleh
Christa Td. Siallagan : Analisis Posisi Fiskal Daerah Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
biaya antara atas dasar harga konstan adalah indeks harga dari komponen biaya terbesar komoditinya.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian