Interprestasi Pengaruh komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja akutan publik dengan sikap perubahan sebagai variabel intervening : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

Dari penghitungan didapat nilai F hitung sebesar 7.248. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 dan df 1 = 3 dan df 2 = 96, didapat nilai F tabel = 2.70. Karena nilai F hitung 7.248 nilai F tabel 2.70 maka H ditolak atau terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional dan Sikap Perubahan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak digunakan. Atau jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig 0.000 0.05 sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan uji F yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data.

C. Interprestasi

1. Pengaruh komitmen organisasi terhadap sikap perubahan Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap sikap perubahan. Komitmen organisasi merupakan sikap kerja seseorang yang merupakan hasil dari identifikasi diri dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi, yang mempengaruhi keputusan pekerjaan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. Pada penelitian ini, komitmen seseorang terhadap organisasi dilihat berdasarkan tiga komponen, yaitu komitmen afektif, komitmen berkesinambungan, dan komitmen normatif. Individu yang berkomitmen terhadap organisasi akan memiliki intensi untuk tetap tinggal dalam organisasi dan memiliki unjuk kerja yang baik. Selain itu, individu dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi juga akan berdedikasi dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi Ciliani, 2008. Peneliti berpendapat bahwa sikap perubahan merupakan salah satu proses yang dapat membawa organisasi untuk mencapai tujuannya. Individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan memandang perubahan sebagai hal bermanfaat bagi organisasi. Selain itu, individu yang memiliki komitmen juga akan berpartisipasi secara aktif dalam perubahan agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Oleh karena itu, individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan lebih siap untuk berubah daripada individu yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Eby, L.T., Adams, D.M., Russell, J.E.A., Gaby, S.H., 2000, Madsen, S.R., Miller D., John, C.R., 2005, Holt, D.T., Armenakis, A.A., Field, H.S., Harris, S.G., 2007, dan Ciliana 2008. 2. Pengaruh komitmen profesional terhadap sikap perubahan Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap sikap perubahan. Proses perubahan membutuhkan waktu karena organisasi merupakan sistem yang komplek dengan berbagai ketergantungan, dengan mengadakan perubahan berarti kolaborasi dan kemitraan antar manajer lini, profesional sumber daya manusia dan semua karyawan. Idealnya kerja sama ini terjadi selama berlangsungnya semua fase perubahan, dimulai dari pengertian terhadap sifat perubahan organisasi itu sendiri dan terus berlanjut pada perencanaan, pelaksanaan, penelitian kembali, dan menyesuaikan kembali sumber daya manusia, pengembangan organisasi hampir selalu berfokus pada nilai, sikap, kepemimpinan, iklim organisasi. Komitmen profesional merupakan tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersiapkan oleh individu tersebut. Tidak ada hubungan antara sesama profesi, keyakinan terhadap peraturan profesi dan pengabdian pada profesi. Hal ini disebabkan bahwa semenjak awal tenaga profesi telah dididik untuk menjalankan tugas-tugas yang komplek secara independen dan memecahkan prmasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi mereka secara profesional. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ujianto dan Alwi 2005, dan Nurika Restuningdiah 2009. 3. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja akuntan publik Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja akuntan publik. Komitmen anggota organisasi menjadi hal penting bagi sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan hasrat karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal bekerja serta mengabdikan diri bagi perusahaan. Loyalitas karyawan terhadap organisasi melalui penerimaan sasaran-sasaran, nilai-nilai organisasi, kesediaan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di dalam organisasi. Sikap tersebut dapat merefleksikan apa yang dirasakan seseorang mengenai pekerjaannya, sikap seseorang terhadap pekerjaannya sebagai hasil penilaian terhadap perbedaan antara jumlah ganjaran positif yang ia terima dengan jumlah yang ia percaya seharusnya ia terima. Tingkat perolehan mempunyai nilai yang berbeda-beda bagi orang yang berbeda-beda. Bagi orang tertentu, pekerjaan yang pebuh tanggung jawab dan yang menantang mungkin menghasilkan perolehan yang netral atau bahkan negatif. Akan tetapi bagi orang lain, perolehan pekerjaan semacam itu mungkin mempunyai nilai yang positif. Karena orang selalu mempunyai nilai yang berbeda-beda, yang dikaitkan dengan perolehan pekerjaannya.perbedaan tersebut akan menimbulkan perbedaan tingkat kepuasan kerja bagi tugas pekerjaan yang intinya sama. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hatmoko 2006, Anik dan Arifuddin 2005, Amilin dan Dewi 2008. 4. Pengaruh komitmen profesional terhadap kepuasan kerja akuntan publik Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja akuntan publik. Komitmen professional dapat didefinisikan sebagai: 1 sebuah kepercayaan pada penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari profesi, 2 sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh- sungguh guna kepentingan profesi, dan 3 sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam profesi, sedangkan kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih 2003. 5. Pengaruh sikap perubahan terhadap kepuasan kerja akuntan publik Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sikap perubahan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja akuntan publik. Kepuasan merupakan perasaan, sikap, dan persepsi seseorang terhadap pekerjaannya, baik secara keseluruhan maupun dari aspek-aspek pekerjaannya, yang menghasilkan keadaan emosi yang menyenangkan bagi orang tersebut. Pada penelitian ini, kepuasan kerja seseorang dilihat dari delapan aspek, yaitu kepuasan terhadap gaji, promosi, atasan, imbalan, non-finansial, kondisi operasional, rekan kerja, tipejenis pekerjaan, dan komunikasi. Peneliti beranggapan bahwa individu yang puas dengan pekerjaannya. Hal ini disebabkan oleh adanya sikap dan perasaan yang positif terhadap perubahan, yang dihasilkan dari sikap dan perasaan yang positif individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja yang tinggi akan meningkatkan perasaan individu terhadap ketepatan untuk melakukan perubahan serta meningkatkan kepercayaan individu terhadap kemampuan diri untuk dapat menyelesaikan tugas dan aktivitas yang berhubungan dengan pelaksanaan perubahan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Holt, D.T., Aremakis, A.A., Field, H.S., Harris, S.G., 2007. 6. Pengaruh komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja akuntan publik dengan sikap perubahan sebagai variabel intervening Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasi dan komitmen professional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja akuntan publik dengan sikap perubahan sebagai variabel intervening. Komitmen organisasi merupakan sikap kerja seseorang yang merupakan hasil dari identifikasi diri dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi, yang mempengaruhi keputusan pekerjaan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. Pada penelitian ini, komitmen seseorang terhadap organisasi dilihat berdasarkan tiga komponen, yaitu komitmen afektif, komitmen berkesinambungan, dan komitmen normatif. Individu yang berkomitmen terhadap organisasi akan memiliki intensi untuk tetap tinggal dalam organisasi dan memiliki unjuk kerja yang baik. Selain itu, individu dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi juga akan berdedikasi dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi Ciliani, 2008. Peneliti berpendapat bahwa sikap perubahan merupakan salah satu proses yang dapat membawa organisasi untuk mencapai tujuannya. Individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan memandang perubahan sebagai hal bermanfaat bagi organisasi. Selain itu, individu yang memiliki komitmen juga akan berpartisipasi secara aktif dalam perubahan agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Oleh karena itu, individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi aka lebih siap untuk berubah daripada individu yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi. Proses perubahan membutuhkan waktu karena organisasi merupakan sistem yang komplek dengan berbagai ketergantungan, dengan mengadakan perubahan berarti kolaborasi dan kemitraan antar manajer lini, profesional sumber daya manusia dan semua karyawan. Idealnya kerja sama ini terjadi selama berlangsungnya semua fase perubahan, dimulai dari pengertian terhadap sifat perubahan organisasi itu sendiri dan terus berlanjut pada perencanaan, pelaksanaan, penelitian kembali, dan menyesuaikan kembali sumber daya manusia, pengembangan organisasi hampir selalu berfokus pada nilai, sikap, kepemimpinan, iklim organisasi. Komitmen profesional merupakan tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersiapkan oleh individu tersebut. Tidak ada hubungan antara sesama profesi, keyakinan terhadap peraturan profesi dan pengabdian pada profesi. Hal ini disebabkan bahwa semenjak awal tenaga profesi telah dididik untuk menjalankan tugas-tugas yang komplek secara independen dan memecahkan prmasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi mereka secara profesional. Komitmen anggota organisasi menjadi hal penting bagi sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan hasrat karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal bekerja serta mengabdikan diri bagi perusahaan. Loyalitas karyawan terhadap organisasi melalui penerimaan sasaran-sasaran, nilai-nilai organisasi, kesediaan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di dalam organisasi. Sikap tersebut dapat merefleksikan apa yang dirasakan seseorang mengenai pekerjaannya, sikap seseorang terhadap pekerjaannya sebagai hasil penilaian terhadap perbedaan antara jumlah ganjaran positif yang ia terima dengan jumlah yang ia percaya seharusnya ia terima. Tingkat perolehan mempunyai nilai yang berbeda-beda bagi orang yang berbeda-beda. Bagi orang tertentu, pekerjaan yang pebuh tanggung jawab dan yang menantang mungkin menghasilkan perolehan yang netral atau bahkan negatif. Akan tetapi bagi orang lain, perolehan pekerjaan semacam itu mungkin mempunyai nilai yang positif. Karena orang selalu mempunyai nilai yang berbeda-beda, yang dikaitkan dengan perolehan pekerjaannya.perbedaan tersebut akan menimbulkan perbedaan tingkat kepuasan kerja bagi tugas pekerjaan yang intinya sama. Kepuasan merupakan perasaan, sikap, dan persepsi seseorang terhadap pekerjaannya, baik secara keseluruhan maupun dari aspek-aspek pekerjaannya, yang menghasilkan keadaan emosi yang menyenangkan bagi orang tersebut. Pada penelitian ini, kepuasan kerja seseorang dilihat dari delapan aspek, yaitu kepuasan terhadap gaji, promosi, atasan, imbalan, non-finansial, kondisi operasional, rekan kerja, tipejenis pekerjaan, dan komunikasi. Peneliti beranggapan bahwa individu yang puas dengan pekerjaannya. Hal ini disebabkan oleh adanya sikap dan perasaan yang positif terhadap perubahan, yang dihasilkan dari sikap dan perasaan yang positif individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja yang tinggi akan meningkatkan perasaan individu terhadap ketepatan untuk melakukan perubahan serta meningkatkan kepercayaan individu terhadap kemampuan diri untuk dapat menyelesaikan tugas dan aktivitas yang berhubungan dengan pelaksanaan perubahan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Eby, L.T., Adams, D.M., Russell, J.E.A., Gaby, S.H., 2000, Madsen, S.R., Miller D., John, C.R., 2005, Holt, D.T., Armenakis, A.A., Field, H.S., Harris, S.G., 2007, Ciliana 2008. Ujianto dan Alwi 2005, Nurika Restuningdiah 2009. Hatmoko 2006, Anik dan Arifuddin 2005, Amilin dan Dewi 2008. Trisnaningsih 2003. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja auditor dari perspektif gender pada kantor akuntan publik di Jakarta (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta)

3 32 147

Pengaruh Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi Kerja dan Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI Jakarta)

0 4 154

pengaruh tindakan supervisi pengalaman kerja, komitmen organisasi, dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

3 43 157

KEPUASAN KERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DILIHAT DARI KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BANDUNG).

0 3 12

(ABSTRAK) PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang).

0 0 2

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

0 3 160

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

0 1 103

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI ARTIKEL ILMIAH

0 0 20

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 14

HALAMAN JUDUL - Pengaruh Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional dan Konflik Peran Terhadap Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Semarang) - Unika Repository

0 0 14