Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai proses ta’widh sendiri dan aplikasinya dalam bank syariah, khusus dalam
proses jual beli atau Murabahah. Oleh karena itu dalam skripsi ini penulis memilih
judul : “ANALISIS PENERAPAN FATWA DSN-MUI NO. 43DSN- MUIVIII2004 TENTANG TA’WIDH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH
DI PT BANK SYARIAH BUKOPIN”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk mempermudah dalam penulisan, maka penulis memberikan batasan dalam pembahasan ini hanya berfokus pada ta’widh atau ganti rugi terhadap transaksi
murabahah dalam perbankan syariah. Agar mempermudah dalam penyusunan, maka perlu kiranya dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep ta’widh pada fatwa MUI No. 43DSN-MUIVIII2004 ?
2. Bagaimana penerapan ta’widh yang digunakan dalam bank syariah dan proses penyelesaiannya pada murabahah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setiap penelitian sudah pasti mempunyai tujuan dan manfaat. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui
konsep ta’widh
pada fatwa MUI No. 43DSN-MUIVIII2004.
2. Mengetahui penerapan dan aplikasi ta’widh dalam bank syariah dan cara penyelesaiannya pada murabahah.
Sedangkan manfaat penelitian ini terbagi empat, antara lain : 1. Bagi Peneliti : Dapat menambah wawasan dan pengetahuan akan proses
ta’widh dalam bank syariah dan mengetahui pula akan perbandingan antara
konsep dan aplikasi. 2. Bagi Pengusaha : Memberikan informasi penting mengenai proses ta’widh
atau ganti rugi yang sesuai dengan syariah. 3. Bagi Masyarakat : Dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang
proses ganti rugi pada bank syariah. 4. Dapat menjadi sumber referensi dan sarana pemikiran bagi kalangan para
akademisi dalam menunjang penelitian lainnya.
D. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada skripsi terdahulu yang telah dilakukan yaitu :
1. Peneliti Yesi Iryanti, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, FSH, perbankan syariah Judul
“Analisis Penanganan Pembiayaan Murabahah Bermasalah
” Studi Kasus Pada Bank DKI Syariah dan BPRS Wakalumi
Metodelogi Penelitian
Deskriptif kualitatif
Hasil Penelitian - faktor penyebab nasabah mengalami wanprestasi
yaitu kebanyakan dari faktor eksternal karena jenis pembiayaan yang dilakukan digunakan untuk
menambah modal usaha. - Akibatnya nasabah tidak mampu mengembalikan
pembiayaan tepat pada waktunya yang telah ditentukan, bank akan mengalami kerugian baik
financial maupun tenaga akibat tidak dikembalikannya dana bank tersebut.
- Dalam proses penanganannya diawal memberikan surat teguran atau pemanggilan, eksekusi jaminan,
jika belum berhasil dilakukan hapus buku. Dalam proses akhir ini jarang dilakukan karena hal tersebut
dapat merugikan pihak bank
2 Peneliti Yetty Nur Indah Sari, Perbankan Syariah, melakukan
penelitian tahun 2008 Judul
“ Denda Murabahah Dalam Pandangan Sistem
Ekonomi Islam ” Studi Kasus Di Bank Syariah Mega
Indonesia
Metodelogi Penelitian
Deskriptif kualitatif
Hasil Penelitian - Denda ta’zir diberikan akibat kelalaian nasabah,
jika nasabah mampu dan tak mau membayar, biasanya ini sudah ada dalam perjanjian atau akad
diawal, hal ini sebagai proses hukuman atas kelalaiannya. Penyelesaian denda murabahah dibayar
pada akhir masa jangka waktu pembiayaan dan dana ini dimasukkan sebagai dana sosial atau kebajikan.
3 Peneliti
Enung Nurjannah, Perbankan Syariah, melakukan
penelitian tahun 2008 Judul
“Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Multiguna BTN Syariah
” Studi Kasus pada Bank BTN Syariah Kantor Cabang Syariah
Tangerang Metodelogi
Penelitian Kualitatif
deskriptif
Hasil Penelitian - Dalam upaya menyelesaikan pembiayaan multiguna
murabahah, dilakukan dari reschedulling, melalui pembinaan melalui pendekatan pada nasabah,
collection, pengurangan tungakkan pokok pembiayaan, eksekusi jaminan asset atau objek
pembiayaan dalam rangka pelunasan pembiayaan, menghapus buku atau membebaskan hutang
Dari keterangan diatas dijelaskan mengenai permasalahan akan pembiyaan bermasalah dan cara proses penyelesaian, khususnya dalam pembiyaan murabahah.
Terdapat pula di dalam ta’zir atau denda yang disebabkan kelalaian dalam menunda pembayaran, padahal mempunyai kemampuan untuk membayar. Akan tetapi dana
dari denda tersebut masuk ke dalam dana sosial atau kebajikan. Hal ini tentu saja berbeda dengan penulis sendiri, karena pembahasan ini akan
dititik beratkan kepada proses ta’widh atau ganti rugi atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank. Dalam prosesnya tentu pembiayaan ini berhubungan dengan
pembiayaan bermasalah atau wanprestasi yang terjadi. Dan dana yang dikumpulkan tersebut sebagai pendapatan bank syariah.
E. Kerangka Teori dan Konsep