27
َﻦﯾِﺪَﺘْﮭُﻤْﻟﺎِﺑ ُﻢَﻠْﻋَأ َﻮُھَو ۖ ِﮫِﻠﯿِﺒَﺳ ْﻦَﻋ ﱠﻞَﺿ ْﻦَﻤِﺑ ُﻢَﻠْﻋَأ َﻮُھ َﻚﱠﺑَر ﱠنِإ ۚ ُﻦَﺴْﺣَأ
Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. 2 Q.S Ali Imran ayat 104
َﺨْﻟا ﻰَﻟِإ َنﻮُﻋْﺪَﯾ ٌﺔﱠﻣُأ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ْﻦُﻜَﺘْﻟَو ِﻦَﻋ َنْﻮَﮭْﻨَﯾَو ِفوُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ َنوُﺮُﻣْﺄَﯾَو ِﺮْﯿ
َنﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟا ُﻢُھ َﻚِﺌَٰﻟوُأَو ۚ ِﺮَﻜْﻨُﻤْﻟا
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung. 3 Al-Hadits
ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟا ناو ﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﷲا ﺪﺒﻋ ﻦﻋ :
ﺔﯾا ﻮﻟو ﻰﻨﻋ اﻮﻐﻠﺑ
ىرﺎﺨﺒﻟا هاور
Sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupu hanya sedikit. c. Aspek psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga
memerlukan adanya pegangan hidup.
Semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu
perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-Nya. Hal semacam ini
terjadi pada masyarakat yang masih primitif maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa tenang dan tentram hatinya kalau mereka dapat
mendekat dan mengabdi kepada Zat Yang Maha Kuasa.
39
39
Abdul Majid, op. cit., h. 133
28
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.
40
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.
41
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah melalui penerapan pembelajaran kontekstual maka hasil belajar peserta
didik SD Islam An-Nizomiyah Jakarta pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam dapat ditingkatkan.
40
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 96
41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.110
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Secara sederhana penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan action research yang dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas,
tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik.
1
Sedangkan menurut Hopkins 1993:44 yang dikutip oleh Rochiati Wiriaatmadja, PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur
penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang
terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
2
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran secara
berkesinambungan. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas silabus, materi ataupun output hasil
belajar. PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di kelas.
Selanjutnya Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi 2006 yang dikutip oleh Mulyasa menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di
dalamnya, yakni: Penelitian + Tindakan + Kelas, dengan paparan sebagai berikut : 1. Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
1
Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, h. 10
2
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, h. 11