UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2. Bobot Jenis
Gambar 4.3. Grafik bobot jenis asap cair tempurung kelapa sawit terhadap variasi suhu pirolisis
Nilai bobot jenis asap cair meningkat dengan semakin tingginya suhu pirolisis yang digunakan pada produksi asap cair. Bobot jenis tertinggi diperoleh pada suhu
pirolisis 400 C dengan nilai 1,0313 Lampiran 8. Hal ini dikarenakan dengan
adanya peningkatan suhu pirolisis maka penguraian komponen penyusun tempurung kelapa sawit lebih sempurna dan endapan yang tar yang dihasilkan juga semakin
banyak. Hasil ini sesuai dengan penjelasan sebelumnya, dimana endapan tar tertinggi diperoleh pada asap cair hasil pirolisis suhu 400
C yaitu sebanyak 42 mL. Hasil yang didapat tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Luditama
2006 yang menggunakan bahan sabut dan tempurung kelapa dengan bobot jenis asap cair antara 1,084-1,119. Hasil pengamatan bobot jenis asap cair pada penelitian
ini sesuai dengan standar wood vinegar Jepang dengan persyaratan bobot jenis 1,005 Yatagai, 2002.
1,0144 1,0185
1,0313
1,005 1,01
1,015 1,02
1,025 1,03
1,035
200-250 280-350
400 B
o b
o t
Je n
o s
Suhu Pirolisa
Bobot Jenis Asap Cair
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3. Total Fenol
Gambar 4.4. Grafik total fenol asap cair pada berbagai variasi suhu pirolisis
Fenol merupakan salah satu zat aktif yang dapat memberikan efek antibakteri dan antimikroba pada asap cair. Semakin tinggi kadar total fenol suatu bahan maka
aktivitas antibakterinya juga semakin meningkat. Fenol selain memiliki aktivitas antibakteri dan antimikroba juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Semakin
tinggi temperatur pirolisis maka kandungan fenol pun semakin meningkat. Reaksi yang terjadi antara fenol dan reagen Folin Ciocalteu Tursiman, dkk., 2012:
H
3
PO
4
Mo
3 12
+ + OH
2
+ H
6
PMo
12
O
40
Reagen Folin Ciocalteu Senyawa Fenol Kuinon Kompleks Molybdenum
Gambar 4.5. Reaksi Folin-Ciocalteu dengan senyawa fenol dalam asap cair
Untuk pembanding kandungan total fenol pada asap cair, digunakan asam galat. Dari pengukuran berbagai rentang konsentrasi asam galat didapatkan
9975,65 24854,56
37228,85
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
200-250 280-350
400
To tal Fen
o l
p p
m
Suhu Pirolisa
Total Fenol ppm Asap Cair
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
persamaan y = 0,015708x – 0,015878, dengan y merupakan nilai absorbansi dan x
merupakan konsentrasi asam galat Lampiran 9.
Gambar 4.6. Grafik hubungan antara konsentrasi asam galat terhadap absorbansi
Prinsip reaksi ini adalah berdasarkan reduksi reagen campuran fosfotungstik- fosfomolibdat dengan gugus hidroksil fenolik yang menghasilkan produk berwarna
biru. Intensitas warna yang terbentuk kemudian dikuantifikasi berdasarkan absorbansi dengan spektrofotometer Putri, 2009; Vermerris et al., 2006
4.2.4. Kadar Asam