September 2004 sampai dengan April 2006 adalah virus influenza A H1N1, A H3N2 dan B.
17
Sejauh ini, data mengenai tampilan klinis influenza dan perbedaan tampilan klinis antara subtipe influenza di Indonesia belum
pernah dilaporkan. Karena itu peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan tampilan klinis ILI antara influenza A
H1N1, A H3N2, B dan non influenza dengan sample pasien penderita ILI yang berobat di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
1.2 Perumusan masalah
Apakah ada perbedaan gambaran klinis ILI antara influenza A H1N1, A H3N2 , B dan non influenza pada pasien dewasa.
1.3 Hipotesis
Terdapat perbedaan gambaran klinis ILI antara influenza A H1N1, A H3N2, B dan non influenza pada pasien dewasa.
1.4 Tujuan penelitian
Untuk mengetahui perbedaan gambaran klinis ILI antara influenza A H1N1, A H3N2, B dan non influenza pada pasien dewasa.
1.5 Manfaat penelitian
Universitas Sumatera Utara
1.5.1. Dengan mengetahui perbedaan gambaran klinis ILI antara influenza A H1N1, A H3N2, B dan non influenza pada pasien
dewasa dapat membantu para klinisi untuk membedakan secara klinis penyebab ILI dan membantu dalam
penatalaksanaannya. 1.5.2. Dapat menjadi data dasar untuk penelitian lanjutan tentang
influenza.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Influenza adalah suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza, terutama ditandai
oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk non produktif yang disebabkan
oleh virus influenza. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
1,3
Influenza Like Illness ILI adalah demam dengan temperatur ≥
37,8° C atau riwayat demam sebelumnya disertai dengan 2 dari 4 gejala klinis yaitu batuk, sakit kepala, mialgia dan sakit tenggorokan
yang terjadi dengan onset yang akut dalam 48-72 jam.
18
2.2 Epidemiologi
Influenza terdapat di seluruh dunia dan penyakit ini mempunyai pola musiman, di wilayah bermusim empat terjadi pada
musim dingin, dan wilayah tropis terjadi pada musim hujan. Penyakit ini dapat menjalar dengan cepat di lingkungan masyarakat terutama
tempat tinggal penduduk yang padat. Walaupun ringan penyakit ini tetap berbahaya untuk mereka yang berusia sangat muda dan orang
dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Juga pasien
Universitas Sumatera Utara
yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau gangguan metabolik endokrin dapat meninggal akibat penyakit yang dikenal
tidak berbahaya. Salah satu komplikasi yang serius adalah pneumonia bakterial.
19,20
Virus influenza cepat sekali bermutasi untuk berkembang biak dan menghasilkan strain-strain baru terus menerus, sekalipun masih
termasuk subtipe semula. Proses ini kita temukan baik pada virus influenza tipe A maupun influenza tipe B. Orang yang telah
mempunyai antibodi terhadap strain tertentu, biasanya masih mempunyai antibodi terhadap strain yang lain sekalipun hanya parsial,
asalkan masih termasuk subtipe yang sama. Ini yang menyebabkan Kejadian Luar Biasa KLB influenza tidak begitu ditakuti
dibandingkan pandemi influenza. Apabila muncul subtipe yang baru misalnya H5N1 maka dikhawatirkan bisa menjadi pandemi dengan
angka mortalitas tinggi oleh karena belum adanya imunitas terhadap subtipe baru tersebut.
21,22
Wabah yang besar biasanya disebabkan oleh virus influenza tipe A oleh karena sifat perubahan antigennya. Pada abad ke 20
terjadi beberapa kali wabah influenza. Yang paling hebat adalah tahun 1918 disebut Spanish influenza, yang memakan korban 20-40
juta jiwa. Setelah itu berturut-turut Asian flu tahun 1957, Hongkong flu tahun 1968 dan Russian flu tahun 1977.
1,2
Pada tahun 1997, 2003 dan 2004 terjadi wabah flu burung avian influenza akibat virus
Universitas Sumatera Utara
influenza A H5N1. Wabah ini mengakibatkan kematian pada unggas di berbagai negara di dunia dan juga mengakibatkan banyak kasus
kematian yang fatal pada manusia yang tertular, meskipun penularan dari manusia ke manusia masih belum terjadi. Yang terakhir terjadi
adalah pandemi influenza akibat virus influenza A H1N1, yang lebih dikenal dengan flu Mexico. Wabah ini telah mengenai paling sedikt 43
negara di dunia dan tercatat mengenai 12.149 orang dengan angka kematian sebanyak 49 orang. Epidemi influenza A biasanya terjadi
mendadak, puncaknya sekitar 2-3 minggu, umumnya berlangsung 2-3 bulan dan sering berhenti mendadak. Wabah influenza B tidak begitu
berat. Antigen H dan N influenza B lebih stabil dan wabahnya sering terjadi pada anak sekolah dan anggota militer. Influenza C
nampaknya hanya menimbulkan infeksi subklinis, kadar antibodinya tinggi pada populasi umum.
24,25
Di Amerika Serikat, infeksi virus influenza mengakibatkan angka rawat inap terkait dengan influenza sampai dengan 226.000
kasus dan angka kematian terkait dengan influenza sebanyak 36.000 kasus setiap tahunnya. Infeksi virus influenza juga diperkirakan
mengakibatkan pengeluaran biaya medis sebanyak 1 sampai 3 miliar dolar AS dan pengeluaran biaya akibat penurunan produktifitas kerja
antara 10 sampai dengan 15 miliar dolar AS setiap tahunnya. Jika terdapat keadaan pandemi, biaya yang dikeluarkan bahkan dapat
mencapai 71 sampai dengan 167 miliar dolar AS setiap tahun.
1,3
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar penderita influenza yang mengalami kematian adalah penderita yang berusia 65 tahun dan kebanyakan meninggal
akibat komplikasi pneumonia. Di Amerika Serikat, jumlah kasus kematian yang terkait dengan infeksi virus influenza diperkirakan akan
semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan kelompok usia lansia. Sebagai tambahan, sebagian besar kasus kematian yang
dilaporkan diakibatkan oleh infeksi influenza A H3N2.
1,3
Resiko akan mengalami rawat inap biasanya lebih tinggi pada penderita influnenza yang berusia 65 tahun, anak-anak dan
penderita yang mempunyai penyakit komorbid lain seperti diabetes, gagal jantung, Penyakit Paru Obstruktif Kronis PPOK, pasien
dengan kondisi imunodefisiensi dan menderita penyakit malignansi. Dari sekitar 200.000 kasus rawat inap setiap tahunnya diperkirakan
bahwa ± 57 diantaranya adalah penderita dengan usia diatas 65 tahun.
1,2
2.3. Etiologi