Gambaran klinis dr. Refli Hasan, SpPD, SpJPK

berasal dari virus influenza A babi yang terdapat di Eropa pada tahun 1992. Diduga proses reassortment ini muncul sebagai akibat infeksi lebih dari 1 macam virus influenza di babi disertai dengan tambahan mutasi tertentu yang memungkinkan virus H1N1 Mexico dapat menular ke manusia dan bertransmisi antar manusia. 24

2.10 Gambaran klinis

Gejala influenza like illness ILI yang mencakup gejala-gejala common cold dan gejala influenza sering kali serupa, namun sebenarnya kedua penyakit tersebut berbeda karena disebabkan oleh virus yang berbeda. Common cold disebabkan oleh Rhinovirus sedangkan influenza disebabkan oleh Orthomyxovirus. Gejala yang umum didapatkan pada common cold adalah pilek dengan nasal discharge yang nyata serta nyeri tenggorokan, sedangkan demam, sakit kepala, muntah dan diare biasanya jarang dijumpai. Sebaliknya pada influenza gejala demam mendadak 39-40 C, sakit kepala, malaise dan muntah lebih sering dijumpai sedangkan pilek dan nyeri tenggorokan lebih jarang ditemukan. Walaupun demikian gejala klinik influenza sendiri mempunyai spektrum yang luas mulai dari gejala subklinik sampai yang fulminan. 1,3 Universitas Sumatera Utara Gejala influenza yang tipikal timbulnya mendadak dengan manifestasi nyeri tenggorokan, sakit kepala, demam, menggigil, mialgia, anoreksia dan malaise yang nyata. Demam biasanya antara 38-40 C namun bisa lebih tinggi dan umumnya berlangsung selama 3 hari rata-rata 5 hari. Gejala respirasi lain yaitu batuk yang biasanya nonproduktif dan rinitis. Nyeri substernal, nyeri abdomen, fotofobia dan diare dapat juga ditemukan namun lebih jarang. 17,19,20 Pada pemeriksaan fisik tidak dapat ditemukan tanda-tanda karakteristik kecuali hiperemi ringan sampai berat pada selaput lendir tenggorok. Pemeriksaan paru biasanya normal namun pada 25 kasus bisa juga didapat adanya ronki basah. 18 Pada penderita usia lanjut demam bisa tidak ditemukan dan gejala yang ada biasanya berupa anoreksia, kelelahan, rinitis dan confusio. Mortalitas yang tinggi dialami penderita usia lanjut karena pneumonia virus interstitial, yang mengakibatkan saturasi oksigen yang berkurang dengan akibat asidosis dan anoksia. Infeksi sekunder yang berat sekali dan dikenal sebagai pneumonia stafilokokkus fulminan yang dapat terjadi beberapa hari setelah seorang diserang influenza dan kemudian terjadi sesak nafas, diare, batuk dengan bercak merah, hipotensi dan gejala-gejala kegagalan sirkulasi. 17,18,19

2.11 Diagnosis