Sebagian besar penderita influenza yang mengalami kematian adalah penderita yang berusia 65 tahun dan kebanyakan meninggal
akibat komplikasi pneumonia. Di Amerika Serikat, jumlah kasus kematian yang terkait dengan infeksi virus influenza diperkirakan akan
semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan kelompok usia lansia. Sebagai tambahan, sebagian besar kasus kematian yang
dilaporkan diakibatkan oleh infeksi influenza A H3N2.
1,3
Resiko akan mengalami rawat inap biasanya lebih tinggi pada penderita influnenza yang berusia 65 tahun, anak-anak dan
penderita yang mempunyai penyakit komorbid lain seperti diabetes, gagal jantung, Penyakit Paru Obstruktif Kronis PPOK, pasien
dengan kondisi imunodefisiensi dan menderita penyakit malignansi. Dari sekitar 200.000 kasus rawat inap setiap tahunnya diperkirakan
bahwa ± 57 diantaranya adalah penderita dengan usia diatas 65 tahun.
1,2
2.3. Etiologi
Pada saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B dan C. Ketiga tipe ini dapat dibedakan dengan complement fixation test. Tipe
A merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada
tipe A dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemi. Tipe C adalah tipe yang diragukan sifat patogenisitasnya terhadap
Universitas Sumatera Utara
manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu Orthomyxovirus golongan RNA
dan berdasarkan namanya jelas bahwa virus ini mempunyai afinitas untuk myxo atau musin.
26,27
2.4 Struktur dan komposisi virus
Virus influenza tergolong ke dalam famili Orthomyxoviridae dan terdiri dari 3 tipe yaitu influenza A, B dan C. Perbedaan tipe tersebut
didasarkan atas perbedaan karakteristik antigenik dari protein NukleoProtein NP dan matriks M pada virion virus ini. Influenza A
selanjutnya dibagi atas berbagai subtipe sesuai dengan antigen permukaan Hemaglutinin H dan Neuraminidase N. Selain itu juga
dilakukan penamaan strain virus influenza A berdasarkan tempat asal ditemukannya virus, nomor isolasi dan tahun diisolasi. Sebagai
contoh adalah influenza AHiroshima522005 H3N2.
1,28
Sampai saat ini virus influenza A dikenal mempunyai 16 subtipe H dan 9 subtipe N yang mana hanya subtipe H1, H2, H3, N1
dan N2 yang diketahui sebagai penyebab beberapa pandemi influenza di dunia. Influenza B dan C juga mempunyai struktur yang
hampir mirip dengan influenza A, namun antigen H dan N dari kedua tipe virus influenza ini tidak dibagi lagi atas pembagian subtipe sebab
variasi pada antigen H dan N jarang dijumpai pada tipe B dan bahkan tidak pernah terjadi pada virus influenza C.
1
Universitas Sumatera Utara
Karena infeksi virus influenza A dan B sangat sering dijumpai pada manusia, maka penelitian tentang kedua tipe tersebut
berkembang dengan sangat pesat. Influenza A dan B mempunyai morfologi bentuk yang sama. Virion virus berbentuk partikel sferis
yang ireguler dengan diameter sekitar 80-120 nm, serta terbungkus oleh suatu lapisan selubung yang tersusun oleh zat lipid yang
merupakan tempat munculnya antigen permukaan H dan N.
1,26,27
Genom virus influenza A dan B terdiri dari 8 segmen yang dibungkus oleh protein nukleokapsid membentuk struktur
Ribonukleoprotein RNP. Setiap gen akan memegang peranan dalam proses sintesis protein virus, yaitu polymerase B1 PB1,
polymerase B2 PB2, polymerase A PA, hemaglutinin HA, nukleocapsid protein NP, neuraminidase NA, matrix protein M
yang terdiri dari 2 jenis yaitu M1 dan M2 hanya pada virus influenza A , dan yang terakhir non structural protein NS. Perbedaan antara
influenza A dan B terletak pada komponen protein M2 yang hanya dijumpai pada influenza A dan tidak didapati pada influenza B. Untuk
influenza C hanya dididapati 7 segmen genom pengkode sintesis protein dengan tidak dijumpainya genom penghasil neuraminidase di
permukaan virion.
26,27
Virus influenza diselubungi oleh suatu lapisan lipid yang terdiri dari 2 lapisan. Dua glikoprotein virus yaitu HA dan NA terlekat pada
selubung virus tersebut. Pada lapisan selubung tersebut didapati juga
Universitas Sumatera Utara
protein M2 yang berfungsi sebagai ion channel pump untuk stabilitas pH di dalam endosom. Struktur protein M1 terletak di bawah selubung
dan berfungsi sebagai protein struktural dan membantu pemindahan RNP pada saat terjadi proses replikasi virus.
26
Virus influenza relatif tahan pada suhu 0-4 C selama
berminggu-minggu tanpa kehilangan daya hidup. Virus menjadi tidak infeksius pada suhu -20
C dan rusak bila terkena eter atau derivat alkohol.
25
2.5 Struktur hemaglutinin