protein M2 yang berfungsi sebagai ion channel pump untuk stabilitas pH di dalam endosom. Struktur protein M1 terletak di bawah selubung
dan berfungsi sebagai protein struktural dan membantu pemindahan RNP pada saat terjadi proses replikasi virus.
26
Virus influenza relatif tahan pada suhu 0-4 C selama
berminggu-minggu tanpa kehilangan daya hidup. Virus menjadi tidak infeksius pada suhu -20
C dan rusak bila terkena eter atau derivat alkohol.
25
2.5 Struktur hemaglutinin
Protein HA virus influenza telah dipelajari secara rinci oleh karena peranannya yang sangat penting dalam hal patogenesis
influenza. Apalagi ternyata segmen ini sering mengalami mutasi spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya pandemi dan endemi
influenza yang baru.
1
Universitas Sumatera Utara
Gbr. 1. Struktur virus influenza secara dua dimensi
29
Hemaglutinin merupakan suatu glikoprotein yang mempunyai berat molekul 76.000 kDa dan terletak pada lapisan selubung virus
influenza berbentuk seperti jonjot-jonjot rod-shaped. Hemaglutinin terdiri dari 5 lokasi antigenik yaitu mulai dari titik A, B, C, D, dan E.
Fungsi utama dari titik ini adalah sebagai reseptor yang berikatan dengan sialic acid dari sel yang menjadi target infeksi virus influenza,
dalam upaya untuk memulai proses fusi partikel virus via membran sel tersebut .
26,27
Hemaglutinin terdiri dari 2 sub unit yaitu HA
1
dan HA
2
yang terikat erat oleh suatu jembatan disulfida. HA dari virus influenza
avian, kuda dan babi mempunyai spesifisitas terhadap reseptor α2,3-linkage sialic acid, sedangkan HA dari virus influenza manusia
spesifik terhadap reseptor α2,6-linkage sialic acid. Reseptor α2,3-
Universitas Sumatera Utara
linkage sialic acid ditemukan pada mukosa saluran nafas avian, kuda dan mamalia laut tertentu, sedangkan reseptor
α2,6-linkage sialic acid didapati pada mukosa saluran nafas manusia. Secara khusus,
pada sel mukosa trakea babi dapat dijumpai adanya kedua jenis reseptor tersebut, sehingga babi merupakan satu-satunya hewan
yang dapat terjangkit baik oleh virus influenza manusia maupun virus influenza non manusia.
28
Protein HA cenderung mengalami perubahan sebagai akibat mutasi gen penyandi sintesis protein, padahal protein HA merupakan
faktor penentu utama bagi sistem imunitas manusia untuk mengenali antigen influenza dan memproduksi antibodi spesifik terhadap infeksi
virus influenza. Akibat perubahan pada HA maka sel imun tidak akan dapat mengenali virus influenza yang menginfeksi manusia atau
dengan kata lain akan muncul suatu strain virus influenza baru yang berbeda virulensinya dibandingkan yang sebelumnya dimana hal ini
akan mempermudah terjadinya endemi atau pandemi influenza yang baru karena proses imunitas tubuh baik alamiah maupun buatan
imunisasi yang sudah ada sebelumnya menjadi tidak berguna sebagai proteksi terhadap influenza.
26,27,28
2.6 Struktur neuraminidase