Profil Informan 1. Profil Informan Kunci

4.1.7. Profil Informan 4.1.7.1. Profil Informan Kunci

4.1.7.1.1. Fasilitator Kecamatan FK

Masyarakat dan pemerintahan lokal dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan mendapatkan pendampingan dari fasilitator. Peran pendampingan ditujukan bagi penguatan atau peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal dalam mengelola pembangunan secara mandiri di wilayahnya. Salah satu dari pendampingan dari fasilitator tersebut adalah Fasilitator Kecamatan FK. Fasilitator Kecamatan FK yang bertugas dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung bernama Solahuddin Lubis. Bertugas sejak Tahun Anggaran 2010 menggantikan FK sebelumnya yang berhenti. Beliau berumur sekitar 30 Tahun, lahir di sebuah kota kecil yaitu Padangsidimpuan. Pak Solahuddin beragama Islam dan bersuku Batak Mandailing. Fasilitator Kecamatan FK ini berpendidikan Starata-1 S1 dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Medan. Kesehariannya mengabiskan waktu di Kecamatan untuk mengurusi PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Saipar Dolok Hole. Sebenarnya beliau berasal dan tinggal di Kota Padangsidimpuan, namun karena mendapat tugas di Kecamatan Saipar Dolok Hole, beliau berserta salah satu temannya menyewa sebuah rumah di Kelurahan Sipagimbar, tepatnya dekat dengan Kantor Kecamatan tempat beliau bekerja guna untuk menghemat biaya dan memanage waktu dengan baik. Selain bertugas di Kecamatan, beliau juga harus turun kelapangan yaitu ke desa- desa atau kelurahan untuk melakukan pengamatan, memfailitasi, memberi penjelasan, dan tugas-tugas lainnya. Universitas Sumatera Utara

4.1.7.1.2. Fasilitator Teknik Kecamatan FT-Kec

Fasilitator Teknik Kecamatan FT-Kec mempunyai peran yang sama dengan Fasilitator Kecamatan FK dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu ditujukan bagi penguatan atau peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal dalam mengelola pembangunan secara mandiri di wilayahnya. Fasilitator Teknik Kecamatan FT-Kec untuk Kecamatan Saipar Dolok Hole yang juga merupakan sebagai fasilitator untuk semua desa atau kelurahan, khususnya Kelurahan Aek Simotung adalah seorang pendatang dari Kota Padangsidimpuan bernama Edy Syaputra Hutasuhut, ST. Beliau berumur kurang lebih 29 Tahun dan belum menikah. Pak Edy beragama Islam dan bersuku Batak Angkola. Beliau adalah lulusan Sarjana Teknik dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri Swasta di Kota Medan. Saat ini berdomisili di Kelurahan Sipagimbar dengan mengontrak sebuah rumah berserta teman kerjanya yaitu Pak Solahuddin Lubis yang bertugas sebagai Fasilitator Kecamatan FK. Pak Edy ini sudah bertugas sebagai Fasilitator Teknik Kecamatan FT-Kec sejak tahun 2007 yaitu awal dari keluarnya program dan dilaksanakannya program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Saipar Dolok Hole. Selain banyak kegiatan di Kantor Camat, Pak Edy juga harus sering turun ke desa-desa atau kelurahan guna memantau, memfasilitasi, melakukan pengarahan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung, tugas FT-Kec ini menjadi sangat penting karena semua sarana dan prasarana yang akan dibangun atau diperbaiki harus melibatkan Fasilitator Teknik Universitas Sumatera Utara Kecamatan FT-Kec, sebagai petugas yang lebih mengetahui mengenai teknik dan pengerjaan sarana dan prasarana.

4.1.7.1.3. Ketua Tim Pengelola Kegiatan TPK

Tim Pengelola Kegiatan TPK terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa sosialisasi yang mempunyai fungsi dan peran untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di desa dan mengelola administrasi, serta keuangan PNPM Mandiri Perdesaan. TPK sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Bendahara, dan Sekretaris. Di Kelurahan Aek Simotung, yang terpilih menjadi ketua TPK adalah Tamba Harahap, beliau bertugas dan berperan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan. Pak Tamba Harahap berumur sekitar 40 Tahun dan sudah berumah tangga, memiliki 3 tiga orang anak. Anak yang pertama sekarang duduk dibangku kelas II SLTP di salah satu SLTP Swasta di Medan, anak yang kedua duduk di kelas IV SD di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Aek Simotung, sedangkan anak terakhir saat ini belum memasuki bangku sekolah. Istri beliau bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS, yakni sebagai pengajar di salah satu SLTP Negeri di Kelurahan Aek Simotung yang juga merupakan salah satu guru penulis saat masih duduk dibangku sekolah tingkat pertama. Bapak Tamba Harahap bersuku Batak Angkola yang juga merupakan penduduk asli di Kelurahan Aek Simotung. Selain sibuk dengan urusan kemasayarakatan seperti bertugas sebagai Ketua TPK PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung, beliau juga menghabiskan waktu kesehariannya sebagai guru agama di Madrasah. Selain mengajari anak-anak mengaji, beliau juga sering Universitas Sumatera Utara mengisi acara-acara keagamaan jika mendapat undangan dari masyarakat setempat. Meskipun tidak memiliki pendidikan tinggi, karena Bapak ini hanya bisa menamatkan pendidikannya sampai pada SLTA, beliau sangat aktif di masyarakat, masayarakat menganggap beliau sebagai tokoh masyarakat selain sebagai tokoh agama.

4.1.7.1.4. Sekretaris Tim Pengelola Kegiatan TPK

Tugas sekretaris yaitu mengambil salah satu bagian tugas dan peran Tim Pengelola Kegiatan TPK, yaitu mengelola bidang administrasi di desa dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan. Sekretaris yang terpilih dalam musyawarah desa untuk ambil bagian dalam Tim Pengelola Kegiatan TPK adalah Awal Simangunsong. Beliau bersuku Batak Toba namun beragama Islam padahal Batak Toba biasanya beragama mayorutas Kristen. Hal ini dikarenakan Orangtua Laki-laki beliau dulu menikah dengan penduduk asli Kelurahan Aek Simotung yang beragama Islam sehingga Ayah beliau menjadi Muallaf. Saat ini beliau berumur kurang lebih 39 Tahun dan sudah mempunyai 3 tiga orang anak dari hasil pernikahannya dengan Ibu Rolia Simatupang. Anak pertama saat ini duduk dibangku sekolah tingkat pertama kelas I di salah satu SLTP Negeri di Kelurahan Aek Simotung, anak kedua duduk di kelas IV Sekolah Dasar di Kelurahan Aek Simotung, dan anak terakhir belum memasuki bangku sekolah karena masih berumur 3 tiga Tahun, dan rencananya baru akan memasuki bangku Taman Kanak- kanak TK setelah berumur 4 empat Tahun. Dengan bermodalkan lulusan SLTA, Pak Awal Simangunsong bekerja sebagai petani. Semua beliau kerjakan, selain ke Universitas Sumatera Utara sawah beliau juga mempunyai ladang untuk bertani cabai, sayur, dan sebagainya. Beliau juga membuat gula merah, yang setiap harinya merupakan kegiatan rutin untuk mengambil air nira dari pohon aren untuk diolah menjadi gula merah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, beliau lebih mengandalkan hasil dari pembuatan gula merah tersebut yang dijual setiap minggu, karena di daerah ini yakni Kelurahan Aek Simotung hanya ada satu kali pekan dalam seminggu, yaitu hari Selasa. Sedangkan hasil tani lainnya tidak menjadi sebagai penghasil utama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari karena tidak rutin seperti hasil dari gula merah. Namun selain mengabiskan waktunya sebagai petani dan pembuat gula merah, beliau juga aktif dalam kegiatan kemasyarakan, seperti pada saat sekarang beliau bersedia menjadi sekretaris TPK di Kelurahan.

4.1.7.1.5. Bendahara Tim Pengelola Kegiatan TPK

Dalam pelaksanaan program PNPM Mnadiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung, selain ada Ketua dan Sekretaris Tim Pengelola Kegiatan TPK, ada juga bendahara yang berperan sebagai pengelola keuangan di desa. Di Kelurahan ini, yang terpilih sebagai Bendahara TPK adalah Ibu Rasmiatina Siregar. Beliau berumur skitar 32 Tahun dan sudah menikah dengan seorang penduduk asli Keluraha Aek Simotung. Dari pernikahan tersebut, beliau memiliki seorang anak laki-laki yang masih berumur sekitar 5 lima Tahun dan belum memasuki bangku sekolah. Ibu ini bersuku Batak Angkola dan beragama Islam. Berhubung Ibu ini hanya menamatkan sekolah pada tingkat atas dan kurang memiliki keahlian khusus, kegiatan sehari-harinya adalah sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus merangkap sebagai petani untuk membantu Universitas Sumatera Utara suaminya yang juga bekerja sebagai petani. Suami beliua juga membuat gula merah selain dari bekerja sebagai petani. Kebutuhan sehari-harinya diperoleh dari hasil pembuatan gula merah dan bertani. Pada waktu-waktu tertentu seperti bulan puasa, keluarga ini membuat Kolang- Kaling sebagai sumber mata pencaharian. Hampir semua warga di Kelurahan Aek Simotung ini melakukan hal yang sama, yaitu membuat Kolang-Kaling pada saat bulan puasa. Selain harga yang cukup tinggi, mereka juga mempunyai bahan baku yang tidak sulit didapatkan karena banyak pohon aren di sekeliling tempat tinggal mereka.

4.1.7.1.6. Kader Pemberdayaan Masyarakat DesaKelurahan KPMDK

Kader Pemberdayaan Masyarakat DesaKeluarahn KPMDK merupakan warga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pemeliharaan. Sebagai kader masyarakat yang peran dan tugasnya membantu pengelolaan pembangunan di desa, diharapkan tidak terikat oleh waktu. KPMDK yang terpilih dalam pelaksanaan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung yaitu Ibu Esra Siregar. Ibu ini bersuku Batak Angkola dan beragama Islam. Pendidikan Terakhir beliau adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA. Beliau berumur kurang lebih 47 Tahun dan sudah memiliki keluarga besar. Namun, suami beliau sudah menghadap yang kuasa beberapa tahun yang lalu dan sekarang hanya tinggal sendiri dirumah tanpa anak dan suami. Padahal dari hasil Universitas Sumatera Utara pernikahannya, beliau memiliki 5 lima orang anak namun tidak ada yang tinggal bersama beliau. Anak yang pertama, Ernida Harahap, sudah menikah dan ikut anak dan suaminya merantau. Anak yang kedua, Hendri Harahap, juga merantau meskipun belum menikah tetapi lebih memilih jauh dari orangtua untuk mencari kehidupan sendiri. Anak yang ketiga, Saripah Harahap, sudah mempunyai suami dan anak dan sekarang berdomisili di Kota Padangsidimpuan. Anak yang keempat, Andhika Harahap, juga merantau dan mempunyai kehidupan sendiri meskipun belum berumah tangga. Sedangkan anak yang terakhir, anak yang kelima, Hannum Harahap, masih duduk di Kelas III di salah satu Sekolah Kejuruan Negeri di Kota Padangsidimpuan, mengambil jurusan Ilmu Komputer, dan tinggal disana dengan menyewa rumah kost bersama teman-teman sekolahnya. Setiap awal bulannya pulang ke kampung untuk bertemu keluarga sekaligus mengambil uang bulanan untuk biaya sekolah. Jadi Ibu ini jarang bertemu dengan anak-anaknya. Beliau menghabiskan waktu kesehariannya dengan bertani sebagai pengusir rasa bosan dan kesepiannya. Bertani tidak lagi menjadi sebagai sumber mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena anak-anaknya yang merantau mengirimkan uang belanja secara bergantian. Namun, meskipun sudah cukup berumur beliua masih aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Beliau masih sanggup menjadi sebagai Kader Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Hal ini dilakukannya demi kecintaannya terhadap kampungnya dan demi kemajuan daerah tempat beliau bertempat tinggal dan menghabiskan waktunya. Universitas Sumatera Utara

4.1.7.1.7. Kelompok Masyarakat Kelompok Perempuan

Kelompok Masyarakat Pokmas adalah kelompok masyarakat yang terlibat dan mendukung kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Dalam hal ini, penulis mewancari salah satu dari anggota Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Kelompok SPP sebagai salah satu informan biasa. Salah satu dari anggota Kelompok SPP tersebut adalah Suharni Rambe. Ibu ini berumur sekitar 38 Tahun dan sudah berkeluarga dan memiliki 3 tiga orang anak. Anak pertama, Saiful Hendra Siagian, saat ini baru lulus dari salah satu Sekolah Kejuruan Swasta di bidang Teknologi di Padangsidimpuan, dan saat ini juga sedang dalam pendaftaran untuk memasuki salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Medan. Anak yang kedua, Lia Siagian, baru memasuki Sekolah Kejuruan Swasta di bidang Bisnis dan Manajemen di Kota Padangsidimpuan. Sedangkan anak terakhir, saat ini sedang duduk dibangku kelas V Sekolah Dasar. Suami beliau, Malanta Siagian, bekerja sebagai Pengajar di salah satu Sekolah Dasar Negeri berstatus Pegawai Negeri Sipil PNS. Meskipun hanya lulusan Sekolah Pendidikan Guru Agama SPGA, beliau sangat aktif dalam kegiatan masyarakat, khusunya dalam kegiatan perempuan, seperti Kelompok SPP. Sebelumnya juga beliau pernah menjadi sekretaris pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Kecamatan PPK sebelum PNPM Mandiri Perdesaan hadir di pedesaan. Universitas Sumatera Utara 4.1.7.2. Profil Informan Biasa 4.1.7.2.1. Kepala Lurah Pihak kelurahan, khususnya tidak banyak bahkan sama sekali tidak ada dalam pelaksanaannya tahapan program PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung, karena Lurah hanya berperan dan berfungsi sebagai penanggungjawab saja tanpa ikut terlibat dalam jalannya program tersebut. Kepala Lurah di Kelurahan Aek Simotung ini adalah Bapak A. Ali Akub Hasibuan. Beliau berumur kurang lebih 46 Tahun, sudah menikah dan memiliki beberapa orang anak. Bapak ini bersuku Batak Mandailing dan beragama Islam. Pendidikan terakhir beliau adalah Stara-1 S1, tamatan dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta PTS di Kota Padangsidimpuan. Pekerjaan sehari-hari adalah sebagai Lurah di Kelurahan Aek Simotung. Sebelum menjabat sebagai Lurah di Kleuraha Aek Simotung, beliau juga sudah pernah menjadi Lurah di Kelurahan Pasar Simangambat, yang pada saat ini Pasar Simangambat adalah salah satu Lingkungan dari Kelurahan Aek Simotung setelah digabungkan dengan 4 empat Lingkungan lainnya menjadi satu kesatuan dalam Kelurahan Aek Simotung. Selain sibuk di kelurahan, Bapak A. Ali Akub Hasibuan, yang akrab dipanggil masyarakat Pak Hasibuan, sibuk mengurusi usaha pribadinya, seperti toko, kilang padi, dan sibuk sebagai agen hasil tani yang akrab disebut sebagai “toke.” Beliau menjadi sangat sibuk dan jarang ada dirumah karena kegiatan sehari- harinya penuh di luar rumah. Jika beliau tidak didapati dikantor lurah, berarti ada kemungkinan sedang berada di toko, kilang padi, atau bahkan keluar kota untuk beberapa hari untuk menjual kembali hasil tani yang dibeli dari masyarakat untuk didistribusikan kembali ke daerah lain yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara

4.1.7.2.2. Ketua Tim Pengelola Kegiatan T.A. 2008

Tugas dan peran Ketua Tim Pengelola Kegiatan TPK Tahun Anggaran 2008 dan Ketua TPK saat ini memiliki peran yang sama yakni mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di desa. Ketua TPK T.A 2008 adalah Zainul Harahap. Saat ini berumur sekitar 40 Tahun, sudah berumahtangga dan memiliki 4 empat orang anak, yaitu Jeli Harahap, Ardi Harahap, Dikki Harahap, dan Soniya Harahap. Bapak ini beragama Islam dan bersuku Batak Angkola, dan merupakan penduduk asli Kelurahan Aek Simotung. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, beliau bekerja sebagai petani. Namun, sebelumnya beliau labih banyak terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti Ketua TPK dan pernah menjabat juga sebagai Lembaga Keswadayaan Masayarakat Desa LKMD.

4.1.7.2.3. Sekretaris Tim Pengelola Kegiatan T.A. 2008

Tugas dan peran sekretaris TPK saat ini dengan Tahun Anggran 2008 juga sama. Sekretaris TPK T.A 2008 adalah Darmin Siagian. Bapak ini berumur kurang lebih 42 Tahun. Beliau sudah memiliki keluarga dan beberapa orang anak, yaitu Syawal Siagian, Megawati Siagian, Nurhalijah Siagian, Yuna Siagian, dan Putri Siagian. Beliau beragama Islam dan juga aktif dalam kegiatan keberagamaan seperti khatib dalam shalat jum’at. Istri beliau, Lina, bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan merangkap juga sebagai petani untuk membantu suaminya. Sedangkan Bapak Darmin Siagian, bekerja sebagai salah satu staff di Kantor Camat Sipagimbar. Selain setiap harinya harus pulang pergi dari rumah ke kantor dengan jarak yang lumayan jauh Universitas Sumatera Utara dengan mengenderai sepeda motor, beliau juga harus memenuhi kebutuhan keluarganya dengan bertani. Pulang kerja dari kantor, beliau juga harus pergi ke sawah sampai sore hari. Disamping itu juga, beliau masih aktif dalam kegiatan masyarakat seperti pernah menjadi Sekretaris Desa, Sekretaris TPK, Staff Kelurahan, dan pada akhirnya diangkat menjadi salah satu staff di kantor camat.

4.1.7.2.4. Tim Pemantau Tim 18

Tim Pemantau menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan yang ada di desa. Keanggotaannya berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa. Penulis mewancarai salah satu dari Tim Pemantau Tim Monitoring atau disebut juga dengan TIM 18, yaitu Bapak Panagaran Gultom. Beliau berperan sebagai Tim Pengawas Desa, yaitu Tim 6 enam. Pak Panagaran ini sering juga dipanggil Jabosi oleh penduduk di lingkungannya. Hal ini dikarenakan, beliau memiliki badan yang kecil, kurus, dan pendek namun beliau memiliki tenaga yang kuat sehingga masyarakat mengidentikkan beliau seperti besi. Saat ini beliau sudah menginjakkan kali di umur 40 Tahun. Menikah dengan Rospita dan sudah memiliki 3 tiga orang anak. Anak pertama, Irham Gultom, mengadu nasib di rantau orang bersama dengan keluarganya juga. Anak kedua, Kamandanu, juga ikut merantau dengan abangnya. Sedangkan anak yang ketiga, Sunarti, sedang duduk di bangku Sekolah Kejuruan Swasta di Kota Padangsidimpuan. Bapak Pangaran ini bersuku Batak Angkola dan beragama Islam. Menghabiskan waktu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya sebagai petani dengan dibantu oleh istrinya’ Universitas Sumatera Utara 4.2. Interpretasi Data 4.2.1. Latar Belakang PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung PNPM Mandiri Perdesaan merupakan Program Pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yakni Program Pengembangan Kecamatan PPK yang mulai ditetapkan sebagai program pada tahun 1998. PNPM Mandiri Perdesaan sendiri diluncurkan pada tahun 2008 sebagai bagian PNPM Mandiri. Dalam kurun waktu perjalanan program itu, terjadi dinamika dan perkembangan yang pesat, misalnya kebijakan mengenai lokasi dan alokasi. Saat ini hampir semua kecamatan di Indonesia ditetapkan sebagai lokasi PNPM Mandiri Perdesaan PT Optimalisasi Tahapan Kegiatan PNPM-MP, 2010. Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Kelurahan Aek Simotung secara khusus selama ini merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak bisa dilakukan oleh sendiri-sendiri pihak tertentu saja melainkan tanggungjawab masyarakat itu sendiri, pemerintah, dan pihak-pihak peduli lainnya. Menurut Awal Simangunsong 39 thn selaku sekretaris TPK, tujuan pelaksanaan program PNPM-MP adalah sebagai berikut: “…..tujuan dari program ini yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memberdayakan dari yang tidak berdaya menjadi berdaya, meningkatkan potensi masyarakat dan lingkungan, sian na oto manjadi pistar…..” Sumber: Hasil Wawancara, Juli 2010 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76