Latar belakang gedung bertingkat.
2. Tahap Konotasi
2.1 Trick Effect Manipulasi Foto
Dalam foto ini tergambarkan cahaya yang berjalan seperti ombak atau arus air dengan latar belakang papan reklame seorang yang sedang berselancar seakan-
akan orang yang berselancar tersebut ada kaitannya dengan cahaya lampu kendaraan bermotor kemudian lampu penerang kendaraaan seperti buah yang ada
dalam pepohonan.
2.2 Pose
Terlihat gerakan kendaraan bermotor yang diwakili oleh lampu yang terlihat panjang dan gerakan orang yang menggunakan papan selancar pada
reklame sambil melihat ke arah kanannya seperti melihat lampu penerang jalan yang berada pada tiang jalanan ibu kota.
2.3 Objek
Lampu pada sebuah gedung bertingkat, kemudian lampu penerang jalan serta lampu kendaraan bermotor yang meanandakan ada sebuah kehidupan
dikawasan tersebut meskipun pada malam hari, ada kilatan cahaya yang berasal dari lampu kendaraan bermotor, lampu ditiang gantung, billborad sebuah iklan
rorok dengan model berselancar dan latar belakang gedung bertingkat.
2.4 Photogenia Teknik Foto
Angle yang digunakan adalah eye level, yaitu posisi kamera fotografer yakni vertikal sehingga hasil foto menjadi tegak . Lensa yang digunakan lensa
wide dengan bukaan lensa f 10 ISO 100 speed 0.30.
2.5 Aestethicism
Fotografer ingin memperlihatkan rutinitas di sebuah jalan utama ibukota pada malam hari dengan komposisi gambar yang dihasilkan menjadi vertikal
karena erik ingin melihatkan keindahan lampu lampu kendaraan ibu kota, yang menajadi seuah simol kehidupan, begitu juga dengan papan billboard iklan rokok
yang tepasang seakan tepat posisinya.
2.6 Syntax
Foto tersebut mengartikan betapa masih ada kehidupan malam di ibu kota jakarta yang ditandai dengan adanya kilatan cahaya dari kendaraan bermotor,
begitu juga dengan papan reklame ikklan rokok yang terpasang di ibu kota Jakarta, kaitan antara lampu kendaraan kemudian papan reklame dan gedung
bertingkat mempunyai arti pembangunan yang ada di kota jakarta berjalan 24 jam tiada henti, kota yang selalu ramai dan tidak pernah mati. Kota Jakarta
mengikuti alur seperti ombak di lautan yang selalu ada setiap waktu, jalan Sudriman ditandai simbol pusat ibu kota jakarta karena di kawasan tersebut
mernjadi kawasan strategis serta kawasan bisnis.
3. Mitos
Mitos yang terapat dalam foto tersebut diartikan Jakarta menjadi salah satu kota 24 jam yang tidk pernah mati mati, selalu ada kehidupan setiap menitnya di
jalan raya seperti ombak di lautan. Foto memperlihatkan geliat tentang hiruk- pikuk masyarakatnya yang terwakili dalam sapuan kilatan cahaya yang berasal
dari kendaraan bermotor dan gedung bertingkat. Gambar juga memperlihatkan model iklan rokok yang berselancar yang mempunyai hubungan sintaksis dengan
gambar yang dibawah yakni kilatan cahaya yang seolah-olah sebuah arus selancar.
I. Analisis Data Foto IX
Perlawanan Forkot Forum Kota dekat Balai Sidang Senayan. Jalan Gatot Subroto, November 1998.
1. Tahap Denotasi
Makna denotasi dalam data foto IXadalah:
Bambu
Ikat kepala
Bendera
Tas
Sejumlah massa pria
2. Tahap Konotasi
2.1 Trick Effect
Dalam foto tersebut seolah olah terlihat langit dan awan yang mendekati para aktivis padahal hal terbentuk dari cahaya flash yang ditambah gerakan para
aktivis dengan lambatnya kecepatan kamera sehingga membentuk awan.
2.2 Pose
Pose dalam foto tersebut yakni aksi perlawanan aktifis mahasiswa dengan sebuah bambu yang seakan akan memukul dan merangsek maju. Kemudian
tatapan mata para aktivis yang terlihat tegang dan emosi.
2.3 Objek
Pemilihan objek foto sekelompok massa aktifis yang sedang merangsek masuk yang diduga menghadang aparat di depannya dengan atribut-atribut aksi
seperti batang bambu, ikat kepala dan bendera yang dijadikan senjata mempertahankan diri.
2.4 Photogenia Teknik Foto
Angle yang digunakan adalah eye level, yaitu posisi kamera fotografer sejajar dengan objek. Kemudian fotografer memotret pada malam hari
menggunakan flash lampu tambahan kemudian speed 150 dan ISO 800 serta diafragma f 4.
2.5 Aestethicism
Foto tersebut yang menggambarkan sebuah ekspresi emosiaonal perlawanan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Forkot, semangat
perlawanan di jakarta pada 1998 yang begitu fenomenal sebagai aksi ekstra parlementer.
2.6 Syntax
Rangkaian dalam foto tersebut yakni terdiri dari bambu sebagai simbol perlawanan, kemudian ikat keala dan bendera sebagai simbol pejuang, kondisi
tersebut menggambarkan sebuah aksi perlawanan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kota Forkot dengan menggunakan senjata bambu serta
atribut aksi lainya untuk merangsek barikade aparat.
3. Mitos
Forum Kota yang dikenal sebagai sebuah gerakan perlawanan garis keras terhadap pemerintah yang terdiri dari mahasiswa dan aktivis yang terkenal saat
reformasi 1998, di mana ketidakpuasan para aktifis mahasiswa terhadap kepemimpinan pasca Soeharto. mereka menyerukan aksi ekstra parlementer
dengan tindakan perlawanan Maka dari itu Reformasi tidak lepas dari peran forkot ketika itu. Massa Forkot, lebih memilih jalur gerakan massa sebagai alat
perlawanan. Mereka kerap melakukan pertemuan-pertemuan, dan konsolidasi ke kampus-kampus di Jakarta. Bahkan, dia mengklaim aksi pendudukan pertama di
Gedung DPRMPR merupakan ide Forkot yang curi oleh FKSMJ.
16
Kemudian filosofi bambu dijadikan sebuah simbol untuk mengajarkan nilai-nilai moral yang baik. Dalam falsafah Jawa, filosofi bambu disesuaikan
dengan unsur sentral kebudayaan Jawa yaitu rilaikhlas, nrima bersyukur, dan sabar.
17
16
http:nasional.sindonews.comread2013051615749658reformasi-1998-mati-saat- dilahirkan
17
http:www.asji.infoindex.php?option=com_contentview=articleid=3983Afilosofi -bambu-dalam-falsafah-jawacatid=143AkoleseItemid=20lang=en
J. Analisis Data Foto X
“Acid Rain”—bubble party yang diselenggarakan oleh perusahaan rokok di diskotek Bengkel. Tepat pada hari peringatan Tragedi 27 Juli.1998
1. Tahap Denotasi
Makna denotasi dalam data foto X adalah: Sekerumunan pria dan wanita di lantai bawah
Sekerumunan opria dan wanita di panggung Rokok
Lampu Percikan air
2. Tahap Konotasi
2.1
Trick Effect manipulasi foto
Manipulasi dalam foto tersebut yakni kilatan lampu di atas panggung dan percikan air yang menempel pada lensa kamera seakan akan seperti balon buatan di atas
panggung saat pesta berlangsung.
2.2 Pose
Fotografer menyampaikan sebuah foto tentang aktifitas pesta anak muda yang berjoget dalam sebuah klub malam dengan yang bertepatan dengan
peristiwa 27 Juli dengan suasana histeria.
3.1 Objek
Pemilihan objek dalam foto tersebut yakni rokok yang berada di tangan pengunjung serta percikan air yang seakan akan seperti balon balon udara di atas
panggung kemudian lampu yang menyoroti pengunjung .
2.4 Photogenia Teknik Foto
Angle yang digunakan adalah eye level, yaitu posisi kamera fotografer sejajar dengan objek. Foto ini menggunakan speed 130 dengan menggunakan
flash tambahan lampu diafargma f 3.5 ISO 800. Di foto pada malam hari di sebuah klub malam.
2.5 Aestethicism
Foto tersebut menujukan berbagai macam ekpresi nyaman yang keluar dari para wajah pengunjung klub malam dan gerakan berjoget mereka yang menujukan
arti sebuah kebebasan terlihat juga dari gaya cara mereka berpakaian serta sebuah rokok.
2.6 Syntax
Hubungan yang berada dalam foto tersebut yakni sebuah rokok serta kilatan cahaya dan beberapa air seperti balon balon yang berterbangan saat pesta
menimbulkan sebuah persepsi bagaiaman sebuah pesta atau party kaum urban yang menujukan kebabasan setelah kondisi tahun 1998 ketika terjadi pergolakan
politik yang sangat genting.