Analisis Data Foto I

2. Tahap Konotasi

Tahap konotasi adalah tahap dimana kita menghubungkan petanda-petanda yang terdapat dalam foto dengan aspek kebudayaan secara umum, sehingga tercipta sebuah makna dari foto tersebut.

2.1 Trick Effect Manipulasi Foto

Fotografer menggunakan lensa medium. Hal tersebut terlihat dari komposisi gambar yang padat, dimensi gambar yang tercipta dari wanita yang menutup hidung seperti terlihat dekat dan berjejer kemudian fotografer menaruh gambar anak tertidur lelap ada sebuah bus seperti sejajar dengan para wanita yang menutup hidung hidung.

2.2 Pose

Fotografer ingin menampilkan pose warga kota yang terkena polusi hal tersebut terlihat dari cara warga kota menutup hidung mereka di saat kendaraan umum melintas yang menjadi keseharian warga kota Jakarta dengan bus kota sebagai menyuplai zat polutan serta tatapan para wanita tersebut mengarah ke depan seakan menunggu bus dengan kondisi badan berdiri pada trotoar di bawah jembatan penyebrangan.

2.3 Objek

Pemilihan objek dalam foto tersebut adalah wanita menutup hidungnya dengan tissu, sehingga tisu menjadi sebuah simbol kemudian tulisan air dalam bahasa inggris yang diartikan sebagai udara, maka foto tersebut membentuk sebuah persepsi tetang kondisi udara akibat asap kendaraan umum.

2.4 Photogenia Teknik Foto

Jika ditinjau dari tehnik pengambilan gambarnya, yang tampak dalam data foto pertama terlihat bahwa foto pemandangan diambil di luar ruangan, sehingga hanya mengandalkan cahaya alami available light yaitu matahari. Angle yang digunakan adalah medium level, yaitu posisi kamera fotografer sejajar dengan objek. Dilihat dari gerak bus kota tersebut menggunakan speed 1100. Menggunakan diafragma f 7 serta ISO 400 dimana para wanita serempak menutup hidungnya. Terlihat latar belakang bus, orang-orang yang menunggu dengan menutup hidung, rambu-rambu, jembatan penyebrangan.

2.5 Aestethicism

Unsur estetika pada fotografi biasanya meliputi Black and White serta tonal tonal range, kontras, subjek, kontras film, kontras negative, lensa, sudut, dsb. Sedangkan dalam fotografi estetika banal meliputi Gerak, komposisi yang mengejutkan yang diperoleh dari fotografi merekam dalam kecepatan, tidak hirarkis. Dari foto diatas menunjukan sebuah komposisi yang mengejutkan dengan ekspresi wajah para wanita yang tidak nyaman dan beriringan menutup hidung mereka menggunakan tisu, kemudian terdapat sebuah penjajaran juktaposisi antara wanita tersebut dengan sebuah gambar bayi serta tulisan air yang terletak pada sebuah bus. Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal, dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya. Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia.

2.6 Syntax

Foto tersebut merupakan representasi dari sebuah kota dengan polusi tertinggi, yang ditandai dengan gerakan serta ekspresi para calon penumpang angkutan umum khususnya wanita yang menutup hidung mereka dengan tisu secara serempak. Rangkaian foto tersebut saling mengisi antara wanita yang berjejer menutup hidungnya secara bersamaan dengan tisu, dengan cara berpaikaian ia menandakan pekerja kantoran serta ada cara berpakaian yang berbeda antara wanita yang di depan dengan yang dibelakangnya itu menandakan akan ada era baru dan trend fashion pun akan berubah. Dilihat dari cara berpakaian dari wanita yang bejejer antara yang depan baju hitam dengan yang belakanganya kemeja kotak dengan lengan yang digulunglipat itu menandakan ada sebuah era yang berbeda antara keduanya atau lebih tepatnya merupakan sebuah tanda bahwa era yang baru akan dimulai dalam dunia berpakaian atau fasion, terhadap para pekerja kantoran khususnya wanita. Fashion tersebut menandakan betapa berbedanya cara orang berpakaian dengan pengaruh masyarakat sekitar, menunjukan status sosial dia serta profesinya sebagai pegawai kantoran pekerja kantor pada waktu itu, kemudian cara berpakaian dalam foto ini menunjukan ada sebuah petanda yang akan memasuki abad atau era baru yang ditandai dengan baju hitam cara berpakaian era 2000 Abad ke -21 sedangkan yang orang yang berada belakangnya dengan kemeja yang digulung merupakan cara berpakaian era 1990-an Abad ke 20, dan foto tersebut menjadi saksi di pengunjung era 1990 tepatnya pada bulan november 1999 sebuah era pembangunan pasca reformasi 1998.

3. Mitos

Teori mitos dikembangkan oleh Roland Barthes untuk melakukan kritik atas ideologi budaya massa budaya media. Mitos mengambil sistem semiotik tingkat pertama sebagai landasannya sehingga mitos merupakan sistem semiotik yang terdiri dari sistem linguistik dan sistem semiotik. Roland Barthes menyebut mitos sebagai cara berbicara yang baru a new type of speech. Dalam foto ini digambarkan sebuah perempuan yang menutup hidungnya karena asap kendaraan bermotor yang melintas disampingnya. Kota Jakarta dikenal sebagai kota menyuplai polusi udara terbesar di Indonesia. Analisa Bank Dunia, menempatkan Kota DKI Jakarta sebagai kota ketiga berpolusi udara terburuk setelah Meksiko, Bangkok dan Thailand. Upaya penilaian udara terbersih dan terbersih terhadap kota-kota di dunia ini dilakukan oleh bank dunia sejak lima tahun lalu. Kondisi itu, sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi udara Jakarta saat ini. Masih berdasarkan laporan Bank Dunia, kerugian dari buruknya kualitas udara di tahun 1990 mencapai 62 juta US dollar. Jika kondisinya memburuk di tahun ini, maka di tahun 2008 mendatang, kerugian yang akan diderita bisa mencapai 222 juta US dollar. 5 Bahkan baru-baru ini, sebuah rilis Komite Penghapusan Bensin Bertimbel KPBB menunjukkan pencemaran udara membuat 1,2 juta orang berobat karena mengidap infeksi saluran pernafasan atas ispa, asma serta penyakit pernafasan lainnya. Selain itu control terhadap kualitas bahan bakar minyak pun belum maksimal. 6 5 www.indosiar.comragammotor-penyebab-polusi-udara-_58530.html, diakses 6 Mei 2013 6 Pencemaran Udara Perkotaan Jadi Masalah Serius, Selasa, 18 Desember 2012, http:www.suarapembaruan.comhomepencemaran-udara-perkotaan-jadi-masalah-serius28328, diakses Senin, 6 Mei 2013

B. Analisis Data Foto II

Pasar Baru, 1997 Kerumunan orang yang berada di halte pada siang hari. 1. Tahap Denotasi Tahap denotasi adalah tahap pemaknaan pada lapisan pertama. Pemaknaan dilakukan secara deskriptif dan literal serta dapat dipahami oleh pembaca tanpa harus melakukan penafsiran terlebih dahulu. Tahap ini dapat dilihat secara jelas oleh mata. Pada foto ini diambil dari dalam mobil, makna denotasi dalam data foto II:  Sebelah kiri foto berjajar dua orang wanita dan salah satunya memegang kepalanya dengan kedua tangannya dan dibelakangnya tampak beberapa kerumunan warga laki-laki yang sedang melihat barang dagangan kaki lima.  Gagang pegangan tangan pada sebuah mobil  Foto ditengah tampak seorang laki-laki paruh baya  Foto disamping kanan tampak warga berkerumun dan ada yang memakai payung untuk melindunginya dari terik matahari siang  Latar belakang tampak pertokoan dengan senuah reklame merek sepatu. 2. Tahap Konotasi Tahap konotasi adalah tahap dimana kita menghubungkan petanda-petanda yang terdapat dalam foto dengan aspek kebudayaan secara umum, sehingga tercipta sebuah makna dari foto tersebut.

2.1 Trick Effect Manipulasi Foto

Fotografer mengambil foto di dalam mobil dan orang-orang diluar seakan- akan menunggu kendaraan. Hal tersebut ditunjukkan dari framing kaca dan gagang tangan di dalam mobil yang menunjukkan menunggu sebuah angkutan umum saat fotografer mengambil gambar.

2.2 Pose

Fotografer ini menyampaikan kerumunan warga yang kebingungan saat menunggu kendaraan umum tanpa adanya sebuah halte yang memadai, terlihat bagaimana satu dengan yang lainya saling memandang dan menatap kemudian tangan wanita yang berada dibagian kiri dengan gerakan tangan mengumpat dan ekspresi wanita yang memagang kepala seakan akan pusing serta deetan warga yang lainya memegang hidung, membawa payung dan lainya yang menjadi sebuah kerumunan antara menuggu dengan rasa kepanasan dan membosankan yang hampinya semua warga berdiri di trotoar.

2.3 Objek

Pemilihan objek terdiri dari tiga bagian dari komposisi gambar yang membentuk framing gambar yakni objek foto berada diluar ruangan terutama wanita yang menunggu kemudian gagang pegangan tangan pada sebuah mobil dan penggunaan payung pada pada siang hari sehingga seolah olah para warga