Analisis Data Foto VII

2.2 Pose

Fotografer menyampaikan sebuah kepadatan penumpang yang terjadi di sebuah gerbong kereta api dimana tangan-tangan penumpang bergelantungan memegang tiang dengan kondisi berdiri dan padat.

2.3 Objek

Pemilihan objek dalam foto tersebut yakni tiang peyangga dalam gerbong kereta api tersebut dan tangan tangan penumpang yang bergelntungan serta kipas angin yang rusak kemudian ada sebuah objek yang menarik yakni ada sebuah kaca mata penumpang yang terhimpit serta lampu penerangan gerbong yang menyala .

2.4 Photogenia Teknik Foto

Angle yang digunakan adalah high angle, yaitu posisi kamera fotografer yang lebih tinggi dari objek penumpang KA. Foto ini menggunakan speed 130 ISO 1800 menggunakan diafragma f 8. Di foto di dalam gerbong KA pada malam hari.

2.5 Aestethicism

Dalam foto tersebut fotografer menggambarkan kondisi dalam kereta api yang penuh sesak dan ada salah satu penumpang yang menggunakan kaca mata terhimpit diantara penumpang yang lainnya serta ada sebuah kipas angin sebagai fasilitas yang belum memadai. Kondisi sesak digambarakan erik dengan kepadatan penumpang ditambah ekspresi para penumpang yang lesu serta langit langit gerbong terlihat seperti fatamorgana atau semu yang terlihat shaking.

2.6 Syntax

Foto yang memperlihatkan hubungan antara padatnya penumpang kereta api dengan sebuah kipas angin yang rusak serta kurang memadai, kondisi tangan penumpang yang bergelantungan dengan sesak terlihat goyang dimana langit langi gerbong terlihat shaking, lampu yang menyala menandakan bahawa kondisi tersebut pada malam hari tepatnya jam pulang kantor.

3. Mitos

Sejak dulu, kereta api sudah identik sistem transportasi massal. Umumnya orang menganggap kereta api sebagai layanan publik, Di Indonesia, kereta api juga banyak dikenal sebagai alat transportasi rakyat. Daya tampungnya lebih besar, disamping harganya yang relatif terjangkau, menjadikan kereta api sebagai kendaraan favorit rakyat. Tidak punya uang sekalipun, asalkan nekat, bisa gratis. 14 Kereta Api KA Jabotabek telah menjadi moda transportasi yang utama bagi warga Jabotabek sehingga arus pengguna moda transportasi ini semakin bertambah banyak seiring perpindahan penduduk ke daerah pinggiran ibukota namun berbanding terbalik dengan fasilitas yang tersedia baik di dalam KA itu sendiri maupun di stasiunnya belum lagi soal keamanan dan ditambah buruknya kualitas layanan KA bagi pengguna jasa transportasi ini. Menurut Wikipedia saat ini KA Jabotabek disebut dengan KA Commuter Line Jabodetabek —adalah jalur kereta rel listrik yang dioperasikan oleh PT KAI Communter Jabodetabek. KRL Jabotabek telah beroperasi sejak tahun 1976, yang melayani rute komuter di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serpong, dan Parung Panjang. KRL yang melayani jalur ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas ekonomi dan kelas 14 .http:www.berdikarionline.comopini20121214kereta-api-yang-tak-lagi- merakyat.html commuter line yang menggunakan pendingin udara. Jalur komuter Jabodetabek melewati beberapa stasiun besar seperti Jakarta Kota, Gambir, Gondangdia, Jatinegara, Tanah Abang, Pasar Senen, dan Manggarai. 15

H. Analisis Data Foto VIII

Jalan Sudirman, 2001, Sebuah Billboard Iklan Rokok di Kawasan Jalan Sudirman Pada Malam Hari

1. Tahap Denotasi

Makna denotasi dalam data foto VIII adalah:  Kilatan cahaya dari lampu kendaraan bermotor.  Sebuah billboard atau reklame dengan gambar orang berselancar dan ada gambar rokok. 15 KA Commuter Jabodetabek, http:id.wikipedia.orgwikiKA_Commuter_Jabodetabek, diakses 6 Mei 2013  Latar belakang gedung bertingkat.

2. Tahap Konotasi

2.1 Trick Effect Manipulasi Foto

Dalam foto ini tergambarkan cahaya yang berjalan seperti ombak atau arus air dengan latar belakang papan reklame seorang yang sedang berselancar seakan- akan orang yang berselancar tersebut ada kaitannya dengan cahaya lampu kendaraan bermotor kemudian lampu penerang kendaraaan seperti buah yang ada dalam pepohonan.

2.2 Pose

Terlihat gerakan kendaraan bermotor yang diwakili oleh lampu yang terlihat panjang dan gerakan orang yang menggunakan papan selancar pada reklame sambil melihat ke arah kanannya seperti melihat lampu penerang jalan yang berada pada tiang jalanan ibu kota.

2.3 Objek

Lampu pada sebuah gedung bertingkat, kemudian lampu penerang jalan serta lampu kendaraan bermotor yang meanandakan ada sebuah kehidupan dikawasan tersebut meskipun pada malam hari, ada kilatan cahaya yang berasal dari lampu kendaraan bermotor, lampu ditiang gantung, billborad sebuah iklan rorok dengan model berselancar dan latar belakang gedung bertingkat.

2.4 Photogenia Teknik Foto

Angle yang digunakan adalah eye level, yaitu posisi kamera fotografer yakni vertikal sehingga hasil foto menjadi tegak . Lensa yang digunakan lensa wide dengan bukaan lensa f 10 ISO 100 speed 0.30.