II.5.3. Faktor Lain yang Mempengaruhi
Selain  faktor  di  atas  tersebut  maka  faktor-faktor  lain  yang  turut mempengaruhi  adalah  faktor  pribadi  dan  faktor  psikologis.  Faktor  pribadi  seperti
umur  dan  tahapan  dalam  siklus  hidup,  pekerjaan,  keadaan  ekonomi,  gaya  hidup, kepribadian dan konsep diri. Pola konsumsi seseorang terbentuk oleh tahapan dalam
siklus hidup keluaga. Pekerjaan dan jabatan seseorang akan menentukan jenis produk yang akan digunakannya. Begitu juga dengan kondisi ekonomi seseorang yang dilihat
dari  tingkat  pendapatan  dan  konsumsinya,  tabungan  dan  harta  yang  dimiliki  akan sangat  mempengaruhi  pola  dan  tingkat  konsumsinya.  Gaya  hidup  menggambarkan
sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Pilihan  secara  psikologis  dari  seseorang  juga  dipengaruhi  oleh  motivasi,
persepsi,  proses  belajar,  kepercayaan  dan  sikap.  Motivasi  adalah  dorongan  yang terdapat  pada  diri  seseorang  untuk  melakukan  sesuatu,  termasuk  pembelian.  Namun
bagi  komponen  jasa  yang  terlihat  oleh  konsumen  visible  maupun  komponen  jasa yang  tidak  terlihat  oleh  konsumen  invisible  seluruhnya  merupakan  elemen-elemen
bauran pemasaran jasa yang dibentuk menjadi elemen-elemen jasa yang utuh dan siap disampaikan  pada  konsumen  yang  diharapkan  dapat  mempengaruhi  sikap  dan
perilaku konsumen dalam pembelian.
Universitas Sumatera Utara
II.6. Teori Keputusan Pembelian II.6.1. Pengertian dan Tahapan-tahapan dalam Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan  pembelian  yang  dilakukan  oleh  konsumen  tidak  terlepas  dari proses  psikologis  yang  memainkan  peranan  yang  sangat  penting  dalam  hal  tersebut.
Biasanya  proses  tersebut  melewati  beberapa  tahapan  sebelum  keputusan  diambil. Perspektif  pengambilan  keputusan  decision  making  menurut  Mowen  Minor  2002
sebagai berikut
“ Perspektif
pengambilan keputusan
decision making
menggambarkan  seseorang  konsumen  sedang  melakukan  serangkaian  langkah- langkah  tertentu  pada  saat  melakukan  pembelian”.  Kotler  2007  mengemukakan
bahwa  “Proses  keputusan  pembelian  berhubungan  dengan  pengenalan  masalah, pencarian  informasi,  evaluasi  alternatif,  keputusan  pembelian  dan  perilaku  pasca
pembelian.  Para  konsumen  tidak  asal  saja  mengambil  keputusan  pembelian,  tetapi sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat budaya, sosial, pribadi dan psikologi”.
Peter dan Olson 2000 menyatakan bahwa:
“ Pengambilan  keputusan  konsumen  melibatkan  tiga  proses  kognitif  penting,
yaitu: 1.
Konsumen  harus  menerjemahkan  informasi  yang  relevan  di  lingkungan sekitar untuk menciptakan arti atau pengetahuan personal.
2. Konsumen  harus  mengkombinasikan  atau  mengintegrasikan  pengetahuan
tersebut  sebelum  mengevaluasi  produk  atau  tindakan  yang  mungkin,  dan untuk menetapkan perilaku diantara alternatif yang ada.
3. Konsumen harus mengungkap ulang pengetahuan produk dari ingatannya”.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Kotler 2007.
Gambar II.2. Proses Pembelian Model Lima Tahap
Perilaku  konsumen  adalah  suatu  kondisi  yang  sangat  komplit  dan  dinamis, merupakan  proses  yang  berlangsung  terus  menerus.  Perilaku  pembelian  dipengaruhi
oleh perilaku konsumen itu sendiri. Ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang selanjutnya
akan  menentukan  respon  konsumen,  antara  lain:  konsumen  itu  sendiri  dan  pengaruh lingkungan  yang  terdiri  atas  nilai  budaya,  pengaruh  sub  dan  lintas  budaya,  kelas
sosial, tatap muka group dan situasi lain yang menentukan.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Assel, dalam Tatik Suryani 2008.
Gambar II.3. Model Sederhana Perilaku Konsumen II.6.2. Proses Pengambilan Keputusan pembelian
Proses  keputusan  pembelian  konsumen  dimulai  dari  pengenalan  kebutuhan. Pengenalan  kebutuhan  akan  berhubungan  dengan  ingatan  calon  konsumen  dengan
stimulus  yang  pernah  diterimanya.  Ditinjau  dari  segi  tujuan  pembeliannya,  maka konsumen  dapat  digolongkan  menjadi  konsumen  akhir  yang  bersifat  individu  yaitu
yang  terdiri  atas  individu  dan  rumah  tangga,  di  mana  tujuan  pembeliannya  adalah untuk  memenuhi  kebutuhannya  sendiri  atau  untuk  dikonsumsi.  Konsumen  yang
berikutnya  adalah  kelompok  konsumen  organisasional  yang  terdiri  dari  organisasi,
Universitas Sumatera Utara
pemakai industri, pedagang dan lembaga non profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk kesejahteraan anggotanya.
Gambar berikut adalah model pengambilan keputusan:
Sumber: Suryani 2008.
Gambar II.4. Model Pengambilan Keputusan
Universitas Sumatera Utara
Menurut  Suryani  2008  ada  lima  peranan  yang  terlibat  dalam  pengambilan keputusan, yaitu:
a. Pemrakarsa initiator, yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide untuk
membeli suatu barangjasa. b.
Pembawa  pengaruh  influencer,  yaitu  orang  yang  memiliki  pandangan  atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.
c. Pengambilan  keputusan  decider,  yaitu  orang  yang  menentukan  keputusan
pembelian. d.
Pembeli buyer, yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata. e.
Pemakai  user,  yaitu  orang  yang  mengkonsumsi  dan  menggunakan  barang jasa yang dibeli.
Assael  dalam  Suryani  2008  mentyatakan  bahwa  “ada  dua  dimensi  yang mempengaruhi  pengambilan  keputusan  yaitu  tingkat  pengambilan  keputusan  dan
derajat keterlibatan saat membeli”. Konsumen sering melakukan pencarian informasi dan  evaluasi  terhadap  merek  lain  sebelum  melakukan  pengambilan  keputusan.
Namun  ada  pula  konsumen  yang  jarang  mencari  informasi  tambahan  karena konsumen ini sudah terbiasa terhadap produk tersebut.
Pada  sisi  lain  konsumen  yang  terlibat  dalam  pembelian  tidak  jarang  terlibat begitu dalam karena produk amat penting bagi konsumen tersebut yang berhubungan
dengan  image  konsumen,  adanya  keterkaitan  secara  terus  menerus  dengan  produk tersebut, beresiko tinggi, pertimbangan emosional dan pengaruh dari group.
II.6.3. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian