II.4.3. Stimulus Lokasi Place
Bagi perusahaan jasa tempat menggambarkan lokasi di mana jasa disajikan atau diberikan kepada konsumen. Pemilihan tempat bagi perusahaan jasa ataupun
saluran distribusi bagi perusahaan yang memproduksi barang merupakan upaya agar produk yang ditawarkan berada pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan
kebutuhan konsumen dengan biaya wajar. Kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi dapat memperlambat bahkan dapat menghentikan usaha penyaluran barang
dari produsen ke konsumen. Konsep saluaran pemasaran tidak terbatas hanya produk dalam bentuk nyata atau fisik saja, tetapi juga pada produk abstrak jasa maupun ide
menghadapi masalah yang serupa, yaitu bagaimana hal tersebut dapat diperoleh dan sampai pasar sasaran yang hendak dicapai. Kesalahan memilih lokasi bagi perusahaan
atau lembaga yang bergerak di bidang jasa akan menyebabkan kurang berkembangnya lemabaga tersebut. Dalam lembaga pendidikan, konsumen yang
mendatangi lembaga tersebut, sehingga lembaga sedapat mungkin harus menyediakan lokasi yang strategis bagi lembaga yang didirikan tersebut. Hal tersebut
mengharuskan lembaga pendidikan untuk memilih lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan ada sarana transportasi yang bisa mengakses lokasi tersebut. Menurut
Payne 2001 bahwa “Tempat yang digunakan untuk memasok jasa kepada pelanggan sasaran merupakan dua bidang keputusan kunci”. Menurut Lupiyoadi 2001 yang
menyatakan bahwa “Keputusan tentang lokasi dan sistem penyampaian harus sejalan dengan strategi lembaga pendidikan secara keseluruhan”.
Universitas Sumatera Utara
Jasa tidak dipasarkan melalui saluran distribusi tradisional seperti halnya barang fisik seperti dari pabrik ke pedagang grosir, kemudian ke pengecer untuk
selanjutnya diteruskan ke konsumen akhir. Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan pembentukan
persepsi pelanggan. Pada sejumlah tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari interaksi antara pelanggan dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut
di mata pelanggan. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengambil keputusan desain fasilitas asa meliputi:
1. Sifat dan tujuan organisasi jasa. Sifat suatu jasa seringkali menentukan
berbagai persyaratan desainnya. Desain fasilitas yang baik dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya perusahaan mudah dikenali dan
desain eksterior bisa menjadi ciri khas atau petunjuk mengenai sifat jasa di dalamnya.
2. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruangtempat setiap perusahaan jasa
yang membutuhkan lokasi fisik untuk mendirikan fasilitas jasanya perlu mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti kemampuan finansial,
ketersediaan tanah, peraturan pemerintah berkenaan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan tanah dan sebagainya. Sebaiknya lokasi tersebut
memadai sebab lokasi juga salah satu daya tarik tersendiri. 3.
Fleksibilitas desain sangat diperlukan apabila volume permintaan sering berfluktuasi dan jika spesifikasi jasa cepat berkembang, sehingga resiko
keusangan relatif besar. Kedua kondisi ini menyebabkan fasilitas jasa harus
Universitas Sumatera Utara
dapat disesuaikan secara mudah dengan memperhitungkan kemungkinan perkembangan di masa datang.
4. Faktor estetis. Fasilitas jasa yang tertata secara rapi, menarik dan estetis
akan dapat meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa. 5.
Masyarakat dan lingkungan sekitar masyarakat terutama pemerhati masalah sosial dan lingkungan hidup dan lingkungan di sekitar fasilitas jasa
memainkan peranan penting dan berpengaruh besar terhadap perusahaan. 6.
Biaya konstruksi dan operasi. Kedua jenis biaya ini dipengaruhi desain fasilitas. Biaya konstruksi dipengaruhi oleh jumlah dan jenis bahan
bangunan yang digunakan. Biaya operasi dipengaruhi oleh kebutuhan operasional fasilitas termasuk biaya pemeliharaan.
Salah satu tantangan besar pemasaran jasa adalah menyelaraskan kapasitas penawaran dan permintaan terhadap jasa perusahaan. Sejumlah faktor berkontribusi
dalam hal ini diantaranya karakteristik jasa yang tidak tahan lama, variabilitas dalam kapasitas jasa, dan partisipasi pelanggan dalam sistem penyampaian jasa.
II.4.4. Stimulus Promosi Promotion