28 •
Morah - morah: utang adat bagi seorang yang sudah tua namun masih ada beberapa tanggung jawabnya yang belum diselesaikan. Masih adanya anak yang
belum berumah tangga biasanya menjadi alasan seseorang itu belum cawir metua atau sehingga utang adat yang harus dibayarkan oleh keluarga hanya berupa
morah-morah •
Sapu Iloh: utang adat jenis ini ditujukan kepada seseorang yang belum berumah tangga dan yang masih berusia muda.
2.9 Upacara Adat Tambahan Upacara adat tambahan yang dimaksud disini adalah upacara yang dilaksanakan
diakibatkan ada sesuatu hal yang terjadi seperti penyakit ataupun permasalahan yang lain.
2.9.1 Erpangir Kulau
Erpangir kulau adalah upacara mandi atau keramas disungai yang bertujuan untuk mengusir roh jahat atau menyucikan diri dari pengaruh roh jahat, memberi sesajian
kepada yang kuasa supaya diberikan rejeki. Upacara ini masih dapat ditemukan dibeberapa tempat terutama disekitar pemandian air panas didesa Rajaberneh.
2.9.2 Guro-guro aron
Guro-guro aron berasal dari kata guro-guro dan aron. Guro-guro berarti, main- main, pesta, hiburan. Aron artinya anak perana singuda-nguda yang bekerja keladang.
Gendang Guro-guro Aron dapat juga diartikan sebagai acara syukuran seusai panen. Seni tradisional ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas
kecukupan rezeki atau hasil panen yang berlimpah atau pun juga perayaan atas kegembiraan yang dirasakan. Pada Gendang Guro-guro Aron tersebut masyarakat karo
bernyanyi dan menari bersukaria, yang biasanya dilakukan sepanjang malam, dibawah cahaya bulan purnama.
Universitas Sumatera Utara
29
2.9.3 Nengget
Nengget merupakan upacara yang dilakukan dengan mengejutkan seorang wanita yang tidak memiliki keturunan. Tak jarang yang sudah memiliki keturunan juga
mendapat kejutan ini biasanya karena belum memiliki keturunan laki-laki sebagai penerus garis keturunan marga. Dari upacara nengget ini diharapkan sang wanita akan
terkejut dan memiliki keturunan. Adapun proses nengget ini adalah melakukan beberapa hal yang seharusnya tabu bagi masyarakat karo seperti menggendong, memaki dan
menyiram turangkunya yang dalam kehidupan sehari-hari seharusnya turangkunya tersebut pantang melakukan komunikasi terhadap turangkunya termasuk juga bertatapan
dan bersentuhan anggota badan .
2.9.4 Perumah begu
Perumah begu adalah ritual yang bertujuan untuk memanggil kembali roh orang yang telah meninggal begu. Perumah begu bagi orang yang baru saja meninggal dunia
dilakukan pada malam pertama setelah mayat dikebumikan. Pada awal upacara, guru Si baso
11
2.9.5 Releng tendi
akan melakukan tahap awal upacara yang bersifat menegaskan perbedaan dunia antara manusia dan roh orang meninggal. Selama prosesi ritual, guru si baso memainkan
dua peran penting, yaitu pemimpin utama ritual dan juga berperan sebagai sebagai penceritera kembali kisah hidup dari orang yang baru meninggal.
Releng tendi adalah ritual yang dilakukan oleh dukun dengan memanggil kembali roh orang yang masih hidup tendi yang ke luar dari tubuh disebabkan suatu peristiwa
khusus dan menyebabkan si pasien sangat terkejut atau karena peristiwa yang tidak
11
S
eorang wanita yang bertugas memimpin ritual tradisional. Guru sibaso ini memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan roh gaib atau jiwa orang yang telah meninggal.
Universitas Sumatera Utara
30 diduga-duga. Pasien akan bertingkah laku tidak seperti biasanya, dapat menjadi sangat
pendiam dan tidak menghiraukan apa pun terjadi di sekitarnya atau orang tersebut tertawa sendiri, menangis secara tiba-tiba, atau marah tanpa sebab. Jiwanya dianggap ke luar dari
tubuh dan tinggal pada tempat tertentu dikuasai atau dipenjarakan roh gaib tertentu.
2.9.6 Ngampeken Tulan-tulan