Waktu upacara Pendukung atau pemimpin upacara

33 memiliki atap namun tidak memiliki dinding. Didalam bangunan jambur biasanya juga terdapat sebuah ruangan masak yang digunakan oleh anak beru untuk masak untuk kebutuhan selama pesta berlangsung. Setiap jambur memiliki ukuran luas yang berbeda-beda, dimana luasnya disesuaikan dengan jumlah penduduk di suatu desa. Semakin besar jumlah penduduk suatu desa, maka biasanya semakin besar atau semakin banyak bangunan jambur dikampung tersebut. Namun tak tertutup kemungkinan apa bila didesa tersebut tidak memiliki jamburlos maka dibuatlah traktak atau tenda besar yang didirikan ditanah lapang didesa tersebut. Gambar 1 : Jambur

3.1.2 Waktu upacara

Secara umum malam pertama saat ada yang meninggal dunia biasanya dimanfaatkan anggota keluarga untuk mengadakan rapat atau runggu bersama dengan keluarga terdekat. Adapun yang biasanya dijadikan topik dari runggu ini adalah, kapan waktu penguburan, siapa yang diundang dalam upacara adat tersebut, tempat pengebumian, seperti apa teknis dari upacara yang akan dilangsungkan, peralatan yang digunakan, sampai dengan konsumsi. Universitas Sumatera Utara 34 Perbedaan latar belakang agama yang meninggal dunia biasanya mempengaruhi waktu penguburan dari waktu seseorang meninggal dunia perbedaan waktu dan teknis pelaksanaan adat cawir metua. Namun tetap saja semua keputusan yang berkaitan dengan waktu upacara diputuskan di saat berlangsungnya runggun atau musyawarah.

3.1.3 Benda-benda dan alat-alat upacara

Ada banyak peralatan pendukung yang dibutuhkan pada saat berlangsungnya upacara adat cawir metua mulai dari pakaian ose, utang adat, peralatan musik dan lain sebagainya.

3.1.3.1 Ose Pakaian adat

Bila ada seseorang meninggal dalam kondisi cawir metua, maka semua kerabat dari pihak kalimbubunya pihak mertua dari istri anak-anaknya yang laki-laki harus menyediakan ose yaitu menyediakan perhiasan emas, kain serta pakaian yang indah- indah kain adat, untuk dikenakan oleh saudara laki-laki serta anak laki-laki beserta istri serta janda almarhum kalau yang meninggal dunia laki-laki. Perhiasan dan pakaian yang indah ini, sebagai suatu tanda kehormatan dari pihak kalimbubunya kepada yang meninggal almarhum. Beberapa diantara uis adat karo tersebut sudah langka karena tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, atau hanya digunakan dalam kegiatan ritual budaya yang berhubungan dengan kepercayaan animisme dan saat ini tidak dilakukan lagi. Berikut akan di jelaskan beberapa jenis kain tradisional Karo yang masih sering dipakai pada upacara adat terutama adat cawir metua beserta fungsi lainnya. Universitas Sumatera Utara 35

1. Uis Beka Buluh

Uis Beka Buluh berfungsi sebagai sebagai penutup kepala. Kain ini berukuran 166 x 86 Cm. Pada saat Pesta Adat, Kain ini dipakai Priaputra Karo sebagai mahkota di kepalanya pertanda bahwa untuk dialah pesta tersebut diselenggarakan. Kain ini dilipat dan dibentuk menjadi Mahkota pada saat Pesta Perkawinan, Mengket Rumah Peresmian Bangunan, dan Cawir Metua Sebagai Pertanda Cengkok-cengkok Tanda-tanda yang diletakkan di pundak sampai ke bahu dengan bentuk lipatan segi tiga. Gambar 2 : Penutup kepala dan bahu Gambar 3 : Uis beka buluh Selain dikenakan pada anggota tubuh uis beak buluh juga digunakan sebagai Maneh-maneh. Setiap putra karo dimasa mudanya diberkati oleh Kalimbubu Paman, Saudara Laki-laki dari Ibu, Pihak yang dihormati sehingga berhasil dalam hidupnya. Pada Saat kematiannya, pihak keluarga akan membayar berkat yang diterima tersebut dengan menyerahkan tanda syukur yang paling berharga kepada pihak kalimbubu tadi yakni mahkota yang biasa dikenakannya yaitu Uis Beka Buluh.

2. Uis Jongkit dilaki

Uis ini dipakai sebagai pakaian luar bagian bawah untuk Laki-laki yang disebut gonje sebagai kain sarung. Kain berukuran 172 x 96 Cm ini dipakai oleh Putra Karo untuk semua upacara Adat yang mengharuskan berpakaian Adat Lengkap. Tanda-tanda ????????? Universitas Sumatera Utara 36 Gambar 4 : Gonje sebagai kain sarung Gambar 5 : Uis Jongkit Dilaki

3. Uis Gatip

Uis Gatip biasa juga digunakan sebagai Penutup Kepala wanita Karo tudung baik pada pesta maupun dalam kesehariannya. Untuk beberapa daerah, diberikan sebagai tanda kehormatan utang adat kepada kalimbubu pada saat wanita Karo meninggal Dunia Maneh-maneh dan morah-morah berukutan 164 x 96 Cm Gambar 6 : Uis Gatip Sebagai Maneh-Maneh Gambar 7 : Uis Gatip

4. Uis Nipes Benang Iring

Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada upacara yang bersifat duka cita. Ukuran kain ini 155 X 62 Cm gonje Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 8 : Uis Sebagai Selendang Wanita Gambar 9 : Uis Nipes Benang Iring 5. Uis Jujung-jujungen Kain ini dipakai hanya untuk lapisan paling luar penutup kepala wanita tutup tudung dengan umbai-umbai emas pada bahagian depannya. Ukuran : 120 x 54 cm Gambar 10 : Uis Jujung-jujungen

6. Uis Nipes Mangiring

Kain ini dipakai wanita Karo sebagai selendang bahu dalam upacara adat duka cita berukuran 148 x 64 cm Uis Nipes Benang Iring Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 11 : Uis Nipes Mangiring

7. Uis Teba

Kain ini dipakai wanita Karo lanjut usia sebagai tutup kepala tudung dalam upacara yang bersifat duka cita Pada beberapa daerah, kain ini dijadikan sebagai tanda rasa hormat kepada Kalimbubu Maneh-maneh pada saat orang yang sudah lanjut usia meninggal. Kain ini memiliki ukuran 146 x 84 cm. Gambar 12 : Uis Teba

8. Uis Pementing

Kain ini dipakai Pria Karo sebagai ikat pinggang benting pada saat berpakaian Adat lengkap dengan menggunakan Uis Julu sebagai kain sarung. Kain ini memiliki ukuran 168 x 72 cm Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 13 : Uis Pementing

9. Uis Kelam-Kelam

Kain ini bukan kain tenun manual, tapi hasil pabrik tekstil yang dicelup warna hitam menggunakan pewarna alami. Biasanya digunakan sebagai penutup kepala wanita Karo tudung teger waktu pesta adat dan pesta guro-guro aron. Kain ini juga digunakan sebagai tanda penghormatan kepada puang kalimbubu pada saat wanita lanjut usia meninggal dunia morah-morah berukuran 169 x 80 cm Gambar 14 : Uis Kelam-Kelam

3.1.3.2 PeralatanUtang adat

Utang adat merupakan kewajiban yang harus diberikan anak beru kepada kalimbubunya dalam rangka memenuhi kewajibannya sebagai anggota keluarga. Jenis penamaan utang adat ini berbeda untuk tiap jenis kematian. Jenis utang adat ini dibedakan berdasarkan tiga jenis yaitu kematian bagi seorang yang masih anak-anak, bagi orang dewasa namun belum cawir metua, dan seorang yang telah cawir metua. Utang Universitas Sumatera Utara 40 adat untuk anak-anak disebut dengan sapu-sapu iluh, anak perana singuda-nguda dan orang tua yang belum cawir metua utang adat untuk ini adalah morah-morah. Sedang utang adat cawir metua disebut maneh-maneh. Dikarenakan yang meninggal dunia adalah orang tua yang sudah cawir maka Utang adat yang merupakan suatu kewajiban yang harus diberikan adalah berupa maneh- maneh. Utang ada ini diberikan dalam bentuk bulang – bulang, sekin parang beserta batuna berupa uang yang jumlahnya ditentukan berdasarkan hasil runggu atau musyawarah namun dari hasil musyawarah jumlah uang yang diberikan bisa bertambah tergantung permintaan kalimbubu maneh-maneh ini pun diberikan kepada kalimbubu pada saat nggalari utang adat membayar utang adat Gambra 15 : Maneh-maneh berupa Uis Gatip

3.1.3.3 Keyboard

Sebelum masuknya instrumen keyboard kedalam kebudayaan Karo, gendang lima sendalanen merupakan ensambel yang sebelumnya menjadi musik pengiring selama berlangsungnya upacara adat cawir metua. Sejak tahun 1991 instrumen musik keyboard mulai digunakan dalam seni pertunjukan tradisional yang bersifat kontekstual. Selain sebagai musik untuk mengiringi penyanyi, keyboard juga dapat menghasilkan musik-musik yang bersifat instrumentalia. Universitas Sumatera Utara 41 Pada awalnya, alat musik keyboard ini dimainkan secara bersama-sama berkolaborasi dengan ensambel musik tradisional Karo yang dikenal dengan istilah gendang lima sedalanen. Musik kolaborasi itu awalnya dilakukan dalam konteks seni pertunjukan tradisional gendang guro-guro aron. Namun belakangan bukan hanya dalam gendang guro-guro aron saja bahkan belakangan sudah dipergunakan untuk upacara adat cawir metua. Produk dari technik merupakan instrument keyboard yang masih dipakai hingga saat ini oleh para pemusik Karo dalam berbagai upacara meskipun saat ini pabrik tempat diproduksinya keyboard ini sudah tidak berproduksi lagi. Hal ini menyebabkan keyboard jenis technik semakin sulit ditemukan dipasaran kalaupun ada nilai jualnya sudah sangat tinggi. Menurut Jasa tarigan beberapa produsen keyboard sudah mulai melirik untuk menggantikan jenis keyboard technic. Bahkan roland yang merupakan produsen keyboard yang cukup besar pernah menawarinya kerja sama dalam hal meniru program musik tradisi Karo yang terdapat ditechnic. Namun tetap saja hingga saat ini sebahagian besar pemain keyboard Karo masih tetap menggunakan produk technic. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 16 : KN 2000 Sumber : http:www.technics-music-service.demodellemain.htm Gambar 17 : KN 2600 Sumber : http:www.technics-music-service.demodellemain.htm

3.1.3.4 Sound system sistem pengeras suara

Luasnya tempat upacara dan banyaknya peserta yang hadir menjadikan komunikasi semakin sulit dilakukan tanpa adanya pengeras suara. Selain sebagai alat Universitas Sumatera Utara 43 komunikasi pengeras suara ini juga digunakan untuk memperkuat suara keyboard dan biasanya ditentukan seberapa besar kekuatan dari sound system tersebut tergantung dari ukuran tempat berlangsungnya kegiatan. Biasanya untuk ukuran sebuah acara adat dengan menggunakan keyboard 1000 watt dapat disewa dengan biaya Rp 800.000. Gambar 18 : Sistem Pengeras Suara

3.1.4 Pendukung atau pemimpin upacara

Pendukung yang dimaksud disini adalah para kerabat, pemusik maupun undangan teman meriah. Anggota keluarga yang hadir adalah anggota keluarga yang berasal dari rakut setelu yang didalamnya terdiri dari anak beru, sembuyaksenina, dan kalimbubu.

3.1.4.1 Anakberu

Terjadi hubungan Kalimbubu Anakberu karena adanya perkawinan, perkawinan ini boleh perkawinan langsung maupun tidak langsung. Hal ini maka anakberu disebut penerima wanita. Anakberu adalah para pengambil anak dara atau penerima anak gadis untuk diperistri Prints, 1986:64; Bangun, 1981:109. Oleh Darwan Prints Prints, 1986:67 anakberu ini diumpamakan sebagai yudikatif, kekuasaan peradilan. Hal ini Universitas Sumatera Utara 44 maka anakberu disebut pula hakim moral, karena bila terjadi perselisihan dalam keluarga kalimbubunya, tugasnyalah mendamaikan perselisihan tersebut. Pada dasarnya setiap individu Karo mempunyai anakberu, minimal anakberu merga subklen. Hal ini dikatakan demikian, sebab bisa saja Bapak ego, tidak mempunyai saudara perempuan, atau kalau mempunyai saudara perempuan, saudara perempuan tersebut belum menikah. Dalam kasus seperti ini, si ego hanya mempunyai anakberu merga yaitu dari klen X misalnya yang telah beberapa generasi mengambil istri dari klen Y ego. Adapun orang-orang yang masuk ke dalam kelompok Anakberu adalah pengambil gadis dari pihak ego, pihak pengambil saudara perempuan ego, pihak pengambil saudara perempuan kakek ego, pihak pengambil saudara perempuan ayah ego dari kakek dan pihak pengambil anak perempuan ego, pihak pengambil gadis dari saudara perempuan ego, pihak pengambil gadis dari saudara perempuan ayah ego, dan turunan dari saudara perempuan ego, dan pihak pengambil gadis dari saudara perempuan ego. Sedangkan tugas anakberu adalah sebagai pekerja, pemegang tanggungjawab dan protokol sesuatu acara peradatan atau acara musyawarah mulai dari dari pekerjaan yang kecil, misalnya mendirikan tenda, sampai ke pekerjaan yang besar di dalam keluarga kalimbubunya. Demikian pentingnya peranan anakberu ini, sehingga kelompok anakberu ini disebut juga kelompok yang perlu disayangi secara wajar itami-tami, yang nami- nami menyayangi secara wajar adalah kalimbubunya. Dalam acara adat pelaksanaan tugas seperti di atas adalah tugas anakberu Anakberu Mas Pedemuken beserta anakberu menteri dan anakberu ngikuri, mereka sebagai pelaksana acara. Anakberu Singerana Anakberu yang Berbicara bertugas sebagai protokol. Anakberu Cekoh Baka Tutup beserta anakberu iangkipiampudarah, Universitas Sumatera Utara 45 bertugas mengatur pembagian tugas. Demikian pentingnya peran anakberu dalam acara- acara adat. Dalam pelaksanaan acara adat Anakberulah yang pertama datang dan juga yang terakhir pulang. Lebih lanjut dapat dijelaskan perihal tugas anakberu tersebut sebagai berikut. 1. Mengatur jalannya pembicaraan runggu musyawarah adat. 2. Menyiapkan hidangan pada pesta. 3. Menyiapkan peralatan yang diperlukan pesta. 4. Menanggulangi sementara semua biaya pesta. 5. Mengawasi semua harta milik kalimbubunya yaitu wajib menjaga dan mengetahui harta benda kalimbubunya. Ia juga berhak membuka rahasia kalimbubunya. Tugas seperti ini ditangani oleh Anakberu Cekoh Baka. 6. Menjadwal pertemuan keluarga. 7. Memberi khabar kepada para kerabat yang lain bila ada pihak kalimbubunya berduka cita. 8. Memberi pesan kepada puang kalimbubunya agar membawa ose pakaian adat bagi kalimbubunya. Tugas seperti ini ditangani oleh Anakberu Cekoh Baka. 9. Menjadi juru damai bagi pihak kalimbubunya. Karena tugasnya ini, maka anakberu 1. Berhak mengawini putri kalimbubunya, dan biasanya para kalimbubu tidak berhak menolak. 2. Berhak mendapat warisan kalimbubu yang meninggal dunia. Warisan ini berupa barang dan disebut morah-morah atau maneh-maneh, seperti parang, pisau, pakaian almarhum dan lainnya sebagai kenang-kenangan. Universitas Sumatera Utara 46 Dalam pengertian lain dalam acara-acara adat di dalam keluarga kalimbubu, anakberulah yang menjadi ujung tombak pelaksanaan tugas tersebut, mulai dari menyediakan makanan sampai menyusun acaranya. Ketiga jenis pekerjaan di atas, dikerjakan tanpa mendapat imbalan materi apapun, maka Anakberu yang selalu lupa kepada kalimbubunya dianggap tercela di mata masyarakat. Bahkan dipercayai bila terjadi sesuatu bencana di dalam lingkungan keluarga dari Anakberu yang melupakan kalimbubunya, ini dianggap sebagai kutukan dari arwah nenek moyang mereka yang tetap melindungi kalimbubu. Demikian pentingnya dahulu kedudukan anakberu di dalam sebuah keluarga masyarakat Karo, maka sikap kalimbubu terhadap anakberu, harus selalu bermurah hati. Anakberu pada dasarnya dapat dibagi dua yaitu 1. Anakberu berdasarkan tutur, terbagi lagi atas: a. Anakberu Tua. Anakberu Tua adalah pihak penerima anak wanita dalam tingkatan nenek moyang yang secara bertingkat terus menerus minimal tiga generasi. Tugas Anakberu ditunjuk salah satu diantara yang ada adalah sebagai kordinator atau komandan dalam acara adat yang diadakan oleh pihak kalimbubunya. Hal-hal mendasar yang selalu dihadapi dan harus diselesaikannya secara adil adalah masalah perkawinan, pembagian harta benda, mendirikan rumah dan sebagainya. b. Anakberu Taneh, adalah penerima wanita pertama, ketika sebuah kampung selesai didirikan. 2. Anakberu berdasarkan kekerabatan Universitas Sumatera Utara 47 a. Anakberu Jabu Cekoh Baka Tutup, dan Cekoh Baka Buka. Cekoh Baka artinya orang yang langsung boleh mengambil barang simpanan kalimbubunya. Dipercaya dan diberi kekuasaan seperti ini karena dia merupakan anak kandung saudara perempuan ayah. b. Anakberu Iangkip, adalah penerima wanita yang menciptakan jalinan keluarga yang pertama karena di atas generasinya belum pernah mengambil anak wanita dari pihak kalimbubunya yang sekarang. Anakberu ini disebut juga anakberu langsung yaitu karena dia langsung mengawini anak wanita dari keluarga tertentu. Masalah peranannya di dalam tugas-tugas adat, harus dipilah lagi, kalau masih orang pertama yang menikahi keluarga tersebut, dia tidak dibenarkan mencampuri urusan warisan adat dari pihak mertuanya. Yang boleh mencampurinya hanyalah anakberu jabu. c. Anakberu Menteri. Anakberu Menteri adalah Anakberu dari Anakberu. Fungsinya menjaga penyimpangan-penyimpangan adat, baik dalam bermusyawarah maupun ketika acara adat sedang berlangsung. Anakberu Menteri ini memberi dukungan kepada kalimbubunya yaitu anakberu dari pemilik acara adat. d. Anakberu Singikuri adalah anakberu dari anakberu menteri, fungsinya memberi saran, petunjuk di dalam landasan adat dan sekaligus memberi dukungan tenaga yang diperlukan.

3.1.4.2 SembuyakSenina

Senina adalah pertalian saudara senenek atau semerga. Fungsi senina demikian penting, karena akan menjadi jaminan sikaku dan patner yang partisipatif. Senina dan semua keluarganya akan ikut mendukung semua pelaksanaan adat istiadat dan dahulu, Universitas Sumatera Utara 48 juga ikut berperang melawan musuh seninanya. Bahkan pada waktu tertentu akan menjadi jaminan sukut. Dalam musyawarah adat, sukut sembuyak akan diwakili oleh senina. Senina dalam musyawarah adat juga berfungsi sebagai penyambung lidah pihak sembuyak dan juga sebagai dan penengah. Faktor inilah maka masyarakat Karo sangat memelihara hubungannya dengan para seninanya, walau pun tidak sesubmerga dan seketurunan yang jelas sejarahnya, namun mengingat kaitan semerga dan saling membutuhkan itu mereka tetap saling membantu. Dalam literatur dijelaskan senina adalah mereka yang bersaudara karena mempunyai merga yang sama, namun bukan karena subklen sama. Pada dasarnya setiap individu Karo mempunyai seninasembuyak. Apakah itu senina si seh ku sukut senina yang berkerabat langsung dengan pemilik acara adat, disebut juga senina langsung dan gamet, senina erkelang ku sukut senina yang berkerabat berperantara dengan pemilik acara adat. Senina sukut langsung ada dua, pertama disebut sembuyak, dalam acara pesta perkawinan ia menerima rudang-rudang, dan kedua biak senina, dalam pesta perkawinan ia menerima senina kuranan. Sedangkan senina berperantara terdiri dari 4 yaitu sepupu dari ibu sepemeren, dalam perkawinan dia menerima perbibin nama mahar yang diberikan kepada pihak saudara-saudara perempuan yang sesubklen dengan ibu kandung pengantin, sepengambilan siparibanen, dalam perkawinan dia menerima perbibin yang berasal dari istrinya, sepengalon yang berasal dari bebereanakberu, dan sendalanen dari kalimbubusingempoi impal, oleh darwan prints prints, 1986: 67 seninasembuyak ini diumpamakan sebagai eksekutif, kekuasaan pemerintahan. Universitas Sumatera Utara 49 Secara umum terjadinya hubungan perseninaan ini disebabkan 1 pertalian darah, 2 sesubklen semergaseberu, 3 sepemeren ibu bersaudara, 4 Separibanen istri bersaudara, 5 mempunyai istri dari beru sesubklen yang sama, 6 mempunyai suami yang bersaudara kandung, gamet, atau seklen. Adapun tugas seninasembuyak adalah 1 mengawasi pelaksanaan tugas para anakberunya, 2 secara bersama-sama menanggung sementara semua biaya pesta. Sedangkan hak senina dan sembuyak adalah 1 mendapat pembagian harta hanya yang bersembuyak, seibu seayah, 2 dalam hal anak wanita kawin, berhak mendapat mas kawin tukor. a. Jenis Senina : Hubungan perkerabatan senina disebabkan seklen, atau hubungan lain yang berdasarkan kekerabatan. Senina ini dapat dibagi dua: 1. Senina berdasarkan tutur yaitu senina semerga. Mereka bersaudara karena seklen merga. 2. Senina berdasarkan kekerabatan. Ini dapat dibagi lagi atas: a. Senina Siparibanen perkerabatan karena istri saling bersaudara. b. Senina Sepemeren, mereka yang berkerabat karena ibu mereka saling bersaudara, sehingga mereka mempunyai berebere merga ibu yang sama. c. Senina Sepengalon Sendalanen persaudaraan karena pemberi wanita yang berbeda merga dan berada dalam kaitan wanita yang sama. Atau mereka yang bersaudara karena sesubklen beru istri mereka sama. Tetapi dibedakan berdasarkan jauh dekatnya hubungan mereka dengan klen istri. Hal ini maka Universitas Sumatera Utara 50 dalam musyawarah adat, mereka tidak akan memberikan tanggapan atau pendapat, apabila tidak diminta. d. Senina Secimbangen untuk wanita, mereka yang bersenina karena suami mereka sesubklen bersembuyak. Tugas senina adalah memimpin pembicaraan dalam musyawarah, bila dikondisikan dengan situasi sebuah organisasi adalah sebagai ketua dewan. Fungsinya adalah sebagai sekaku, sekat dalam pembicaraan adat, agar tidak terjadi friksi-friksi ketika akan memusyawarahkan pekerjaan yang akan didelegasikan kepada anakberu.

b. Jenis Sembuyak

Sembuyak adalah mereka yang sesubklen sama, atau orang-orang yang seketurunan dilahirkan dari satu rahim, tetapi tidak terbatas pada lingkungan keluarga batih, melainkan mencakup saudara seketurunan di dalam batas sejarah yang masih jelas diketahui. Saudara perempuan tidak termasuk sembuyak walaupun dilahirkan dari satu rahim, hal ini karena perempuan mengikuti suaminya. Peranan sembuyak yang seklen adalah bertanggungjawab kepada setiap upacara adat sembuyak-sembuyaknya, baik ke dalam maupun keluar. Bila perlu mengadopsi anak yatim piatu dari saudara yang seklen. Mekanisme ini sesuai dengan konsep sembuyak, sama dengan seperut, sama dengan saudara kandung. Sesubklen sama dengan saudara kandung. Sembuyak dapat dibagi dua bagian 1. Sembuyak berdasarkan tutur. Mereka bersaudara karena sesubklen merga. 2. Sembuyak berdasarkan kekerabatan, ini dapat dibagi atas: a. Sembuyak Kakek adalah kakek yang bersaudara kandung. Universitas Sumatera Utara