25
kegiatan pokok olah raga, musikseni, dan bahasa, saranaprasarana dan jadwal pembelajaran. Komitmen penyelenggaraan pembelajaran
antara orang tua dan komunitasnya kurang lebih 50:50.
Berdasarkan pengertian homeschooling yang diuraikan di atas maka definisi homeschooling adalah suatu proses pendidikan yang diselenggarakan oleh
keluarga sendiri terhadap anggota keluarganya yang masih usia sekolah, dengan memilih model atau kurikulum yang sesuai dengan gaya belajar anak. Pendidikan
yang dapat dilakukan di mana saja dan membuat anak merasa bebas tanpa paksaan.
2.2.2. Tujuan Homeschooling
Pendidikan informal melalui homeschooling berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional, sekaligus memperluas akses terhadap pendidikan dasar dan menengah. Adapun
tujuan homeschooling yaitu: 1.
Untuk menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu bagi peserta didik yang berasal dari keluarga yang menentukan
pendidikan anaknya melalui homeschooling.
2. Untuk menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda
dan orang dewasa melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup.
3. Untuk menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar menengah.
4. Untuk melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan
kecakapan hidup secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupannya. Direktorat Pendidikan Kesetaraan, 2006, 12
Sedangkan menurut Ma ‟mur 2012, 67 tujuan homeschooling, yaitu :
a. Menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu
bagi peserta didik yang berasal dari anak dan keluarga yang memilih jalur homeschooling.
b. Menjamin pemerataan dan kemudahan akses pendidikan bagi setiap
individu untuk proses pembelajaran akademik dan kecakapan hidup. c.
Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup secara fleksibel untuk meningkatkan mutu
pendidikannya.
26
Jadi, homeschooling merupakan aktifitas pembelajaran yang dilakukan di rumah dan disesuaikan pada kebutuhan pribadi dan kebutuhan lingkungan, serta
tantangan perkembangan zaman.
2.2.3. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling
Menurut Perry 2000, 31 melakukan homeschooling untuk anak-anak diperbolehkan dengan alasan apapun. Dalam ber-homeschooling, orang tua tidak
perlu mengisi formulir mengenai alasan apa yang orang tua pilih untuk si anak melakukan homeschooling. “As you meet more parents who’ve chosen
homeschooling as an alternative to public education, you’ll realize that every parent expresses a different concern or reason to homeschool”. Percayakan pada
keyakinan anda orang tua untuk melakukan homeschooling. Apapun alasan anda, jangan biarkan orang lain mengatakan bahwa alasan-alasan anda melakukan
homeschooling adalah tidak cukup kuat.
Ada beragam alasan mengapa homeschooling menjadi pilihan bagi orang tua. Dari mulai kemanan, pergaulan, beban akademik yang membuat anak stres
hingga kurikulum yang gonta-ganti dapat menjadi alasan mengapa orang tua mulai melirik homeschooling.
Menurut Komariah 2007, 16-17 alasan orang tua memilih homeshooling, yaitu:
1. Tersedianya pendidikan moral atau keagamaan.
2. Memberikan lingkungan sosial dan suasana belajar yang lebih baik
3. Tersedia waktu belajar yang lebih fleksibel
4. Memberikan kehangatan dan proteksi dalam pembelajaran
5. Menghindari penyakit sosial
6. Memberikan keterampilan khusus, serta
7. Memberikan pembelajaran langsung yang kontekstual, tematik,
nonskolastik yang tidak terikat oleh batasan ilmu.
Sedangkan menurut Ma ‟mur 2012, 68 -72 alasan orang tua memilih
homeschooling sebagai pendidikan untuk anaknya adalah : a.
Moral dan Religious Reasons Sebagian besar orang tua ingin memiliki kesempatan untuk mengajarkan
anak-anaknya dengan memilihkan pendidikan yang mengandung unsur
27
nilai-nilai agama dan karakter juga standar moral dalam kurikulum pelajarannya.
b. Academic Reasons
Dengan homeschooling yang memiliki sistem pembelajaran tutorial, yaitu one-on-one, orang tua bisa lebih memenuhi kebutuhan anaknya dengan
mendukung minat anak, rasa ingin tahu dan setiap anak akan dihargai setiap individu.
c. Socialization
Banyak yang beranggapan bahwa anak yang belajar di homeschooling tidak bisa bersosialisasi. Perlu diketahui bahwa sosialisasi yang
sesungguhnya adalah anak berinteraksi dengan beragam kelompok dan berbeda usia vertical socialization, interaktif anak tidak hanya bisa di
ukur dengan teman sekelas atau sebaya di sekolah horizontal socialization. Dalam homeschooling anak seringkali lebih baik dalam
berinterkasi dengan orang-orang beragam usia.
d. Family Unity
Melalui homeschooling, orang tua dan anak bersama-sama belajar, bereksplorasi, dan menghabiskan waktu bersama. Hal ini akan lebih
mempererat hubungan antara anak dan orang tua ataupun saudara kandung.
2.2.3. Metode Pembelajaran Homeschooling